KOMPAS.com – Mendapati berat badan turun adalah hal yang menggembirakan bagi orang-orang yang sedang menjalankan diet untuk mencapai berat badan ideal.
Tapi, lain cerita jika penurunan berat badan terjadi tanpa diupayakan atau direncanakan.
Pasalnya, penurunan berat badan yang tak dapat dijelaskan penyebabnya atau penurunan berat badan tanpa melalukan diet maupun olahraga, bisa jadi tanda adanya gangguan kesehatan.
Baca juga: Berat Badan Turun Drastis, Kapan Harus Mewaspadainya?
Petunjuk praktis yang baik dilakukan adalah segera menemui dokter jika Anda kehilangan berat badan yang signifikan, yakni lebih dari 5 persen dari berat badan dalam 6 sampai 12 bulan.
Selain itu, perhatikan gejala lain yang muncul untuk bisa dikonsultasikan kepada dokter.
Berikut ini adalah beberapa kemungkinan kondisi medis yang bisa menjadi penyebab berat badan turun tanpa disengaja:
1. Kehilangan otot
Melansir Health Line, kehilangan otot atau pengecilan otot dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak terduga.
Gejala utamanya adalah kelemahan otot.
Salah satu anggota tubuh bahkan mungkin terlihat lebih kecil dari yang lain.
Seperti diketahui, tubuh manusia tersusun dari massa lemak dan massa bebas lemak yang meliputi otot, tulang, dan air.
Jika seseorang kehilangan otot, dia akan menurunkan berat badan.
Kehilangan otot bisa terjadi jika Anda tidak menggunakan otot untuk sementara waktu. Ini paling sering terjadi pada orang yang jarang berolahraga, bekerja di belakang meja, atau terlalu sering tidur.
Baca juga: 17 Makanan yang Mengandung Protein Tinggi
Pada umumnya, olahraga dan konsumsi nutrisi yang tepat dapat membalikkan kehilangan otot.
Namun, kehilangan otot dapat disebabkan oleh hal lain sehingga penanganannya pun bisa berbeda, seperti:
Baca juga: Osteoarthritis: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah
2. Tiroid yang terlalu aktif
Hipertiroid atau tiroid yang terlalu aktif berkembang ketika kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid.
Hormon-hormon ini mengontrol banyak fungsi dalam tubuh, termasuk metabolisme.
Jika tiroid Anda terlalu aktif, Anda akan dengan cepat membakar kalori meskipun Anda memiliki nafsu makan yang baik.
Hasilnya bisa berupa penurunan berat badan yang tidak disengaja.
Gejala hipertiroidisme lainnya termasuk:
Sedangkan, kemungkinan penyebab hipertiroidisme meliputi:
Baca juga: 9 Penyebab Gondok yang Perlu Diwaspadai
Pengobatan hipertiroidisme tergantung pada usia dan tingkat keparahan kasus.
Biasanya, dapat diobati dengan obat anti-tiroid, yodium radioaktif, beta-blocker, atau operasi.
3. Rheumatoid arthritis
Rheumatoid arthritis (RA) atau rematik adalah penyakit autoimun yang membuat sistem kekebalan Anda menyerang lapisan sendi Anda, yang menyebabkan peradangan.
Peradangan kronis dapat mempercepat metabolisme dan mengurangi berat badan secara keseluruhan.
Gejala rematik termasuk pembengkakan dan nyeri sendi. Biasanya memengaruhi sendi yang sama di kedua sisi tubuh.
Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Penyakit Rematik dan Asam Urat
Jika Anda menderita rematik, persendian Anda mungkin terasa kaku jika Anda tidak bergerak selama satu jam atau lebih.
Penyebab pasti rematik tidak diketahui. Penyakit ini mungkin terkait dengan:
Pengobatan rematik biasanya dimulai dengan pemberian obat.
Pengobatan termasuk obat antirematik yang memodifikasi penyakit, kortikosteroid, biologis, dan inhibitor kinase terkait Janus.
4. Diabetes
Penyebab lain penurunan berat badan yang tidak diinginkan adalah diabetes tipe 1.
Jika Anda menderita diabetes tipe 1, sistem kekebalan Anda menyerang sel-sel di pankreas yang membuat insulin.
Tanpa insulin, tubuh Anda tidak dapat menggunakan glukosa untuk energi. Ini menyebabkan glukosa darah tinggi.
Baca juga: Kenali Gejala Khusus Diabetes Tipe 1
Ginjal Anda mengeluarkan glukosa yang tidak terpakai melalui urine.
Saat gula meninggalkan tubuh Anda, begitu pula kalori.
Diabetes tipe 1 juga menyebabkan:
Perawatan diabetes tipe 1 termasuk insulin, pemantauan gula darah, modifikasi diet, dan olahraga.
Baca juga: Kenali Gejala Khusus Diabetes Tipe 2
5. Depresi
Penurunan berat badan mungkin merupakan efek samping dari depresi, yang diartikan sebagai perasaan sedih, kehilangan, atau kosong setidaknya selama dua minggu.
Emosi tersebut dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti pergi bekerja atau sekolah.
Depresi memengaruhi bagian otak yang sama yang mengontrol nafsu makan.