Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/01/2021, 10:08 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sementara para peneliti telah menempuh “perjalanan panjang” dalam menemukan hubungan antara stres dan sembelit, masih banyak yang harus dipelajari.

Baca juga: 8 Tips Mencegah Sembelit Saat Puasa

Penelitian tentang hormon stres dan pengaruhnya terhadap tubuh sedang berlangsung.

Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga dapat mengalami stres dan sembelit.

Dalam sebuah penelitian terhadap anak-anak usia sekolah, para peneliti menemukan hubungan antara paparan peristiwa kehidupan yang membuat stres dan sembelit.

Para peneliti menemukan bahwa anak muda yang mengalami tekanan hidup, seperti penyakit parah, ujian yang gagal, atau kehilangan pekerjaan, lebih cenderung melaporkan sembelit.

Cara mengobati sembelit yang berhubungan dengan stres

Beberapa cara terbaik untuk meredakan sembelit termasuk memperbaiki pola makan, makan banyak serat, dan tetap terhidrasi.

Olahraga teratur juga dapat membantu karena aktivitas fisik mendorong gerakan di usus, yang kemudian bisa membantu meredakan sembelit.

Baca juga: 6 Resep Jus untuk Mengatasi Sembelit dan Wasir

Tindakan gaya hidup ini bahkan mungkin bermanfaat bagi kesehatan mental dan mengurangi tingkat stres harian.

Melanir Health Line, selain konsumsi makan rendah serat dan cairan, konsumsi alkohol, rokok, makanan tinggi gula, dan makanan tinggi lemak dapat pula meningkatkan risiko sembelit dan stres.

Menghindari atau membatasi barang-barang ini dapat memperbaiki kedua gejala tersebut.

Seseorang dapat menggunakan perawatan sembelit standar untuk mengatasi sembelit terkait stres, termasuk obat pencahar lembut, pelunak feses, atau obat resep.

Namun, perawatan ini tidak mengatasi penyebab sembelit.

Menggunakannya terlalu lama malah dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk membuang kotoran secara alami.

Terkadang, seseorang dapat memperoleh manfaat dari terapi profesional untuk membantu mereka mengidentifikasi sumber stres yang dapat menyebabkan sembelit.

Terapi ini mungkin sangat membantu orang dengan riwayat trauma atau kondisi kesehatan mental, seperti depresi atau kecemasan.

Baca juga: 8 Gejala Usus Buntu dan Cara Membedakan dengan Penyakit Lain

Terlibat dalam aktivitas menghilangkan stres setiap hari juga dapat membantu.

Contoh kegiatan ini termasuk meditasi, yoga, menulis jurnal, membaca buku, dan mendengarkan musik damai.

Selain itu, penting untuk tidak terburu-buru atau memaksa pergi ke kamar mandi.

Jika seseorang memberikan waktu kebutuhan untuk berkembang, mereka mungkin merasa tidak terlalu stres tentang prosesnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau