1. Sistem kardiovaskular dan peredaran darah
Ketika Anda memiliki terlalu banyak kolesterol LDL dalam tubuh, itu dapat menumpuk di arteri, kemudian menyumbatnya dan membuatnya kurang fleksibel.
Baca juga: Berapa Kadar Kolesterol Normal dalam Darah?
Pengerasan arteri disebut aterosklerosis.
Darah tidak mengalir dengan baik melalui arteri yang kaku.
Jadi jantung Anda harus bekerja lebih keras untuk mendorong darah melewatinya.
Seiring waktu, saat plak menumpuk di arteri, Anda bisa mengembangkan penyakit jantung.
Penumpukan plak di arteri koroner dapat mengganggu aliran darah kaya oksigen ke otot jantung Anda. Ini dapat menyebabkan nyeri dada yang disebut angina.
Angina bukanlah serangan jantung, tetapi merupakan gangguan sementara aliran darah. Ini adalah peringatan bahwa Anda berisiko terkena serangan jantung.
Sepotong plak pada akhirnya bisa pecah dan membentuk gumpalan atau arteri bisa terus menyempit yang bisa sepenuhnya memblokir aliran darah ke jantung Anda. Kondisi inilah yang bisa menyebabkan serangan jantung.
Jika proses ini terjadi di arteri yang menuju ke otak atau di dalam otak, hal itu dapat menyebabkan stroke.
Plak juga dapat menghalangi aliran darah ke arteri yang memasok darah ke saluran usus, tungkai, dan kaki Anda. Ini disebut penyakit arteri perifer (PAD).
2. Sistem endokrin
Kelenjar penghasil hormon tubuh Anda menggunakan kolesterol untuk membuat hormon seperti estrogen, testosteron, dan kortisol.
Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Kolesterol Tinggi
Hormon juga dapat memengaruhi kadar kolesterol tubuh Anda.
Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika kadar estrogen meningkat selama siklus menstruasi wanita, kadar kolesterol HDL juga naik, dan kadar kolesterol LDL menurun.