Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/04/2021, 06:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

2. Pemberian layanan

Erindra berpendapat kegiatan utama posyandu, seperti pemantauan tumbuh kembang anak sebaiknya tetap harus dilakukan sekalipun di masa pandemi Covid-19.

Jika situasi memungkinkan dan ada izin dari pemerintah setempat, kegiatan posyandu bisa dilaksanakan secara langsung di tempat yang lapang dan menerapkan protokol kesehatan.

Dalam pelaksanaan posyandu kala pandemi, menurut Erindra, beberapa hal berikut perlu dipehatikan:

  • Anak-anak atau balita mesti dibawa sendiri oleh orang tuanya
  • Membawa selendang atau kain untuk menimbang sendiri
  • Kader menyiapkan tempat posyandu dengan baik, seperti mendesinfeksi meja dan kursi serta area posyandu
  • Kader postandu menyediakan masker, tempat cuci tangan beserta sabun
  • Kader memeriksa suhu tubuh setiap orang yang datang
  • Kader harus dalam keadaan sehat

Jika pemerintah setempat tidak mengizinkan pelaksanaan posyandu secara langsung, maka pemantauan tumbuh kembang dapat dilakukan dengan cara kader posyandu bisa datang ke rumah warga sehingga tidak terjadi kerumunan.

Dalam melakukan kegiatan ini, kader posyandu harus dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD).

“Orang tua yang telah mendapat penjelasan tentang prosedur pengukuran dan mempunyai kemampuan untuk mengukur pertumbuhan dan perkembangan anak diharapkan selanjutnya bisa melakukan kegiatan itu sendiri dan melaporkan hasilnya kepada kader posyandu melalui media sosial atau sistem informasi jika tersedia,” tutur Erindra.

Baca juga: Sampai Kapan Tetap Harus Disiplin Protokol Kesehatan meski Sudah Divaksin?

Selain penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, pelayanan imunisasi dan pemberian vitamin tetap harus dilaksanakan baik di puskesmas maupun di lokasi yang disepakati.

Erindra menuturkan, peran posyandu sebenarnya lebih banyak di masa pandemi. Penambahan peran ini berkaitan dengan upaya edukasi seputar virus corona dan mendorong pemberdayaan masyarakat.

Jadi berikut ini adalah beberapa peran posyandu di tengah pandemi yang diperlukan: 

  • Pemantauan pertumbuhan balita di antaranya melalui penimbangan dan pengukuran serta pengisian KMS
  • Pemberian kapsul vitamin A untuk anak
  • Praktik pemberian makan bayi dan anak
  • Pendidikan gizi ibu balita, misalnya edukasi pentingnya pemberian ASI eksklusif dan MPASI
  • Penyuluhan kesehatan maupun gizi pada kelas ibu hamil, seperti cara mencegah anemia dan pentingnya IMD
  • Termasuk distribusi tablet tambah darah untuk remaja putri untuk mencegah anemia yang berisiko menyebabkan stunting pada generasi selanjutnya
  • Edukasi virus corona, mulai dari menjelasan apa itu Covid-19 hingga cara mencegah penularan penyakit tersebut
  • Meningkatkan pemberdayaan masyarakat yang bisa dilakukan dengan cara, misalnya lebih melibatkan masyarakat sekitar dalam persiapan dan pelaksanaan posyandu, atau pelatihan budidaya tanaman dan ikan untuk dikelola bersama

3. Sumber daya manusia (SDM)

Sebelum pandemi datang saja, menjalankan program posyandu bukanlah perkara yang mudah. Dibutuhkan kader pilihan yang mau bekerja luar biasa tanpa pamrih demi mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

Menurut Erindra, kondisinya tentu bisa menjadi semakin sulit kala pandemi.

“Namun kebulatan tekad, kepedulian yang tinggi, serta kerja ikhlas dan cerdas dari para kader posyandu, membuat beberapa daerah terlihat bisa melaksanakan kegiatan posyandu dengan caranya masing-masing,” kata dia.

Menurut Erindra, adanya kebijakan bekerja dari rumah sebenarnya membuat warga mempunyai waktu lebih luang untuk melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan seperti posyandu.

“Kesempatan ini bisa dimanfaatkan untuk menambah jumlah kader posyandu. Untuk itu berbagai dukungan harus diberikan kepada warga maupun kader posyandu.” tutur dia.

Erindra berharap petugas Puskesmas juga dapat meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan para kader sehingga kegiatan posyandu bisa terselenggara dengan baik.

Baca juga: 8 Makanan Penambah Darah untuk Lawan Anemia

Informasi tentang jadwal kunjungan bidan atau perawat, kegiatan pelayanan imunisasi, pemberian vitamin, pemberian makanan tambahan (PMT), beserta teknis kegiatan posyandu harus dikoordinasikan oleh petugas kesehatan dengan kader posyandu sehingga kebutuhan tempat dan jumlah personil kader dapat terpenuhi dengan baik.

“Di negara maju, tenaga kesehatan yang bertugas memantau tumbuh kembang dan memberikan layanan kepada balita rasanya sudah tersedia dalam jumlah yang cukup,” jelas Erindra.

Dia pun berharap pemerintah bisa menyediakan jumlah tenaga kesehatan yang cukup sehingga kegiatan pemantauan tumbuh kembang balita dapat berjalan optimal.

4. Informasi

Berbagai program pelayanan posyandu yang diselenggarakan di kala pandemi harus disebarluaskan kepada warga. Hal ini penting agar ada banyak anak yang terlayani.

“Ketua RT, tokoh agama, masyarakat mesti memberikan informasi kepada warga sekitar setiap kali ada kegiatan posyandu,” jelas dia.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau