Kendati debut timnas kala itu belum membuahkan hasil, namun tim mereka berhasil membayar kekalahannya dengan menyabet predikat jawara di ajang Asean Para Games 2018 di Malaysia, selepas melibas Thailand dan Myanmar.
“Selain dapat bonus, waktu itu saya dapat apresiasi dari Menpora untuk menjadi PNS. Nah, prajab CPNS-nya sekarang,” ujar Habib.
Baca juga: Olahraga Dulu atau Sarapan Dulu, Mana yang Lebih Baik?
Selain atletik dan sepakbola, Habib juga mencicipi cabang olahraga paracycling atau sepeda.
Di kompetisi Asian Paragames 2018 di Jakarta, Habib bersama rekannya M. Fadli dan Marthin Losu berhasil meraih medali perunggu untuk cabang olahraga paracycling di nomor Men’s Team Sprint Kelas C1-5 (tuna daksa).
Selain itu, ia juga meraih tiga medali emas di kelas Road Combine ITT & RR MC2-3 & WC5, kelas Track 1 Kilo MC2-5, dan kelas Track IP MC2-3 & WC5 ajang Thailand Paracycling Cup 2019.
Dari balap sepeda disabilitas, ia mendapatkan bonus kesempatan mencicipi training di pusat pelatihan balap sepeda tingkat dunia di Swiss.
“Saya ingin hidup kedua ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya,” kata bapak tiga anak ini.
M. Habib Shaleh adalah sosok yang bisa jadi teladan dalam melawan keputusasaan. Ia bisa melihat harapan kendati jalan hidup tak semudah membalik telapak tangan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.