Hal ini menyebabkan perlunya asupan antioksidan tambahan yang dapat diperoleh melalui suplemen.
Akan tetapi, konsumsi suplemen antioksidan ini tidak boleh sembarangan karena dapat membahayakan kesehatan.
Menurut WebMD, suplemen antioksidan dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain yang dikonsumsi untuk kondisi lain.
Baca juga: 7 Bahaya bagi Tubuh jika Kurang Konsumsi Buah dan Sayur
Misalnya pada perokok yang mengonsumsi suplemen beta-karoten dalam dosis yang tinggi akan meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru.
Selain itu, konsumsi suplemen vitamin E dalam dosis tinggi juga akan meningkatkan risiko terkena kanker prostat dan stroke.
Oleh sebab itu, penting untuk selalu membicarakan semua obat dan suplemen yang dikonsumsi dengan dokter untuk mencegah efek samping dari suplemen tersebut.
Menurut Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum. selaku Ahli Gizi, antioksidan dapat dengan mudah dipenuhi saat mengonsumsi lalapan dan sayur-sayuran.
Selain itu, Tan juga memberikan tips untuk menggunakan metode makan sesuai anjuran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yaitu “Isi Piringku.”
Dengan menggunakan metode “Isi Piringku” kita dapat mengetahui porsi dan komposisi makanan sesuai dengan gizi seimbang.
“Jika ikuti ini setiap kali makan maka separuh asupan kita sudah berisi antioksidan,” ucap Tan.
Baca juga: 3 Waktu yang Tak Dianjurkan Makan Buah dan Sayur
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.