Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Kedutan? Kenali Penyebab Umum hingga Seriusnya

Kompas.com - 19/12/2021, 20:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Kedutan adalah kondisi di mana terjadi fasikulasi otot.

Fasikulasi adalah gerakan otot yang tidak terkendali akibat adanya gangguan pada sel saraf motorik bawah.

Mengutip Healthline, kebanyakan kedutan otot tidak berbahaya atau tidak perlu dikhawatirkan.

Namun dalam beberapa kasus kedutan menunjukkan tentang kondisi sistem saraf mengalami kerusakan, sehingga perlu untuk berkonsultasi pada dokter.

Baca juga: 7 Alasan Medis Mata Kedutan Bisa Jadi Pertanda Apa

Penyebab kedutan

Ada berbagai kondisi yang dapat menyebabkan kedutan.

Mengutip Healthline, kedutan kecil biasanya merupakan akibat dari pola hidup yang kurang sehat.

Sementara ada juga kedutan yang terkait dengan kondisi serius dari kesehatan tubuh.

Penyebab umum kedutan kecil

Mengutip Healthline, penyebab umum kejang otot ini biasanya merupakan kondisi kecil yang mudah diatasi. 

  • Melakukan pekerjaan terlalu keras

Mengutip Medical News Today, ketika seseorang berolahraga dengan penuh semangat atau dalam waktu yang terlalu lama, mereka mungkin mengalami kedutan otot.

Umumnya terjadi di otot bagian tubuh yang paling banyak bekerja, seperti betis, paha, dan bisep.

Penelitian menunjukkan kedutan otot ini dapat terjadi setelah berolahraga, karena dua alasan berikut:

Pertama, olahraga dapat menyebabkan kelelahan otot.

Kelelahan otot memicu kedutan dan kram pada serat otot yang bekerja terlalu keras.

Kedua, olahraga dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit melalui keringat.

Elektrolit berperan dalam kontraksi otot. Kehilangan elektrolit dalam serat otot dapat memicu kedutan.

Baca juga: Penyebab Bibir Kedutan dan Cara Mengatasinya

  • Kurang tidur

Tubuh memiliki senyawa kimia di otak bernama neurotransmitter yang berperan dalam mentransmisikan informasi dari otak ke saraf dan mengontrol kontraksi otot.

Kurang tidur dapat menyebabkan neurotransmiter menumpuk di otak, sehingga memengaruhi cara kerja reseptor neurotransmiter.

Kemudian, menyebabkan otot berkedut. Umumnya kedutan karena kurang tidur atau kelelahan ini terjadi di kelopak mata.

  • Minum terlalu banyak kafein

Minum terlalu banyak kopi, teh, atau minuman energi yang mengandung kafein dapat menyebabkan otot berkedut.

Kafein adalah stimulan. Ketika seseorang minum terlalu banyak, kafein dapat merangsang otot berkedut di mana saja di tubuh.

  • Tubuh kekurangan kalsium

Tubuh membutuhkan kalsium untuk mendukung fungsi otot dengan baik.

Kekurangan kalsium dikenal sebagai hipokalsemia. Kondisi tubuh ini dapat menyebabkan kedutan.

Orang bisa mendapatkan kalsium dari produk susu, kacang kedelai, tahu, kacang-kacangan, dan sayuran hijau.

Baca juga: Mengenal Blepharospasm, Penyebab Medis Kedutan Pada Mata

  • Tubuh kekurangan magnesium

Magnesium berperan dalam menjaga kesehatan saraf dan otot serta membantu mengangkut kalsium melintasi membran sel untuk mendukung fungsi saraf dan otot.

Kekurangan magnesium dikenal sebagai hipomagnesemia.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan otot berkedut di bagian tubuh mana pun, termasuk wajah.

Penyebab kekurangan magnesium meliputi:

  1. Pola makan yang buruk
  2. Minum alkohol terlalu banyak
  3. Diare

Jika orang tidak mengatasi kekurangan magnesium, itu dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

  • Kekurangan vitamin D

Saraf membutuhkan vitamin D untuk membawa pesan ke dan dari otak ke otot-otot tubuh.

Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan kelemahan otot dan berkedut.

Penyebab kekurangan vitamin D ini termasuk karena tubuh kurang paparan sinar matahari dan pola makan yang buruk.

Baca juga: 10 Penyebab Mata Kedutan dan Cara Mengatasinya

  • Tubuh dehidrasi

Massa otot hingga 75 persen adalah air. Air membantu membawa nutrisi dan mineral ke otot untuk mendukung fungsinya.

Ketika seseorang tidak minum cukup air, mereka mungkin mengalami dehidrasi.
Mengalami dehidrasi dapat menyebabkan otot berkedut.

  • Stres dan kecemasan

Mengalami stres psikologis atau tingkat kecemasan yang tinggi dapat memicu ketegangan otot yang berlebihan.
Komplikasi ini dapat menyebabkan otot berkedut.

Kedutan otot yang disebabkan oleh stres dapat terjadi di bagian tubuh mana saja.

  • Konsumsi obat-obatan tertentu

Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan kedutan otot.

Reaksi kedutan mungkin merupakan efek samping atau karena interaksi tubuh dengan obat.

Orang dapat mendiskusikan efek samping obat dengan dokter saat mengambil obat baru.

Baca juga: Mengenal Gejala dan Penyebab Peradangan Otot Jantung

Penyebab serius kedutan

Mengutip Healthline, sementara sebagian besar otot berkedut adalah akibat dari kondisi kecil dan kebiasaan gaya hidup tertentu.

Beberapa kejang otot dapat dipicu oleh penyebab yang lebih serius.

Kedutan otot yang serius ini sering dikaitkan dengan masalah pada sistem saraf di otak dan sumsum tulang belakang.

  • Saraf tulang belakang terjepit

Mengutip Medical News Today, saraf tulang belakang yang terjepit, yang dikenal sebagai radikulopati, dapat menyebabkan otot berkedut dan kejang.

Gejala lain dari tulang belakang terjepit termasuk rasa kesemutan atau mati rasa di sekitar kaki.

Sebuah herniated disk dapat menyebabkan saraf terjepit, sering hasil dari trauma.

Herniated disc adalah kondisi ketika salah satu bantalan atau cakram (disc) tulang rawan dari tulang belakang menonjol keluar dan menjepit saraf.

Ketika bantalan di tulang belakang rusak, itu mungkin menekan akar saraf yang sesuai.

Baca juga: 16 Penyebab Nyeri Otot Gejala Penyakit Apa, Bisa Flu sampai Covid-19

  • Sklerosis lateral amiotrofik

Sklerosis lateral amiotrofik (Amyotrophic lateral sclerosis/ALS) adalah penyakit sistem saraf yang melemahkan otot-otot dan memengaruhi fungsi fisik.

Mengutip Medical News Today, kedutan otot bisa terjadi sebagai tanda tubuh mengalami kondisi neurologis degeneratif ini.

ALS menyebabkan fungsi sel saraf seseorang memburuk secara bertahap.

Sel saraf atau neuron berfungsi mengontrol fungsi otot seseorang, yang memungkinkan orang untuk bergerak.

Ketika neuron seseorang berhenti berfungsi, otot-ototnya tidak dapat bekerja dengan baik. Ini menyebabkan:

  1. Kelemahan otot
  2. Otot berkedut
  3. Pemborosan otot (sarcopenia)

Seiring waktu, seseorang dengan ALS mungkin kehilangan kemampuan untuk mengontrol gerakan mereka.

Kondisi ini bisa membuat sulit berjalan, berbicara, makan, dan bernapas.

Baca juga: Nyeri Otot

  • Sindrom Isaac

Sindrom isaac adalah kondisi neuromuskular yang dapat menyebabkan otot berkedut.

Mengutip Medical News Today, seseorang dengan sindrom issac memiliki akson saraf perifer yang terlalu aktif.

Kondisi ini berarti bahwa saraf seseorang terus-menerus memicu serat otot.

  • Lupus

Mengutip Medical News Today, kedutan otot mungkin merupakan tanda lupus, meskipun kondisi ini tidak umum terjadi.

Lupus adalah kondisi autoimun jangka panjang, di mana tubuh seseorang secara keliru menyerang jaringan sehat.

Lupus dapat menyebabkan kelompok otot tertentu menjadi meradang.

Kondisi peradangan tersebut disebut myositis. Kedutan otot adalah gejala myositis.

Baca juga: 13 Penyebab Kelemahan Otot yang Perlu Diwaspadai

  • Sklerosis ganda

Mengutip Medical News Today, kedutan otot juga mungkin terjadi karena terjadinya sklerosis ganda atau multiple sclerosis (MS) pada tubuh seseorang.

Sklerosis ganda adalah suatu penyakit saat sistem kekebalan tubuh menggerogoti lapisan pelindung saraf.

Gejala umum MS adalah spastisitas.

Spastisitas adalah ketika otot menjadi kaku dan berkontraksi tanpa sadar. Kedutan otot mungkin merupakan tandanya.

Gejala lain dari MS meliputi:

  1. Kelelahan
  2. Mati rasa atau kesemutan
  3. Kelemahan otot
  4. Pusing
  5. Fungsi seksual berkurang
  6. Sakit kronis
  7. Perubahan dalam kognisi
  8. Kesulitan berjalan
  9. Masalah penglihatan

Baca juga: 3 Asam Amino Esensial yang Paling Berperan untuk Pertumbuhan Otot

Perawatan dan pengobatan

Mengutip Medical News Today, penyebab umum kedutan otot mudah diobati dan dicegah di rumah melalui perubahan kebiasaan untuk menjaga saraf dan otot tetap sehat dan berfungsi dengan baik.

Perubahan kebiasaan tersebut antara lain:

  1. Makan makanan yang lebih sehat dan seimbang
  2. Konsumsi suplemen makanan untuk mengatasi kekurangan keseimbangan gizi
  3. Berolahraga secukupnya dengan pemanasan dan pendinginan yang tepat
  4. Mengurangi asupan kafein
  5. Tidur cukup
  6. Menghindari atau mengelola stres dengan yoga atau meditasi
  7. Pastikan tubuh tetap terhidrasi

Kapan harus ke dokter?

Jika seseorang mengalami kedutan otot yang serius, maka dapat segera berkonsultasi dengan dokter segera.

Baca juga: Kram Otot

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com