Mengutip Everyday Health, teh peppermint dapat membantu mengelola gejala iritasi usus karena membantu mengendurkan otot-otot pencernaan, kata Gazzaniga-Moloo.
Itulah alasan peppermint ada dalam daftar makanan yang harus dihindari penderita GERD.
Secara khusus, Gazzaniga-Moloo menjelaskan, peppermint melemaskan otot yang mencegah isi perut naik ke kerongkongan, yang mengakibatkan refluks asam.
Sebagai gantinya, Gazzaniga-Moloo menyarankan untuk mencoba teh atau herbal tanpa kafein, seperti chamomile.
Teh jahe juga bisa menjadi pilihan yang lebih menenangkan, kata Dr Hur.
Mengutip Everyday Health, Scarlata mengatakan suplemen minyak ikan dapat mengurangi risiko penyakit jantung, tetapi juga bisa menjadi pemicu gangguan pencernaan bagi sebagian orang.
Dia menyarankan untuk mendapatkan omega-3 dengan menambahkan ikan berlemak itu secara langsung dari sumbernya, seperti memasukkan salmon ke dalam menu makanan.
Mengkonsumsi sumbernya langsung dapat ditolerir dengan lebih baik.
Gazzaniga-Moloo memberikan tips untuk pengguna suplemen ikan, yaitu menyimpannya di lemari es dan meminumnya dalam keadaan dingin.
Itu dapat membantu penderita GERD terhindar dari "sendawa ikan" yang sering datang saat meminumnya pada suhu kamar.
Baca juga: Apa Beda Nyeri Dada karena GERD dan Serangan Jantung?
Mengutip Everyday Health, bawang umumnya sehat, tetaapi tidak bagi penderita GERD.
Bawang adalah pemicu asam lambung naik yang umum karena mereka merangsang asam. Namun, memasak bawang dapat membantu memadamkan api, kata Gazzaniga-Moloo.