Namun, Tanzi mengatakan kita tidak harus berinteraksi dengan banyak orang untuk mendapatkan manfaat terhadap otak.
"Temukan dua atau tiga orang yang dapat berbagi apa pun," kata Tanzi.
"Anda menginginkan interaksi yang bermakna dan menstimuli mental, jadi pilihlah orang yang Anda sayangi dan yang peduli dengan Anda," imbuhnya.
Jadikan grup tersebut sebagai wadahmu untuk bersosialisasi.
Baca juga: Efek Gegar Otak yang Bisa Dialami Marc Marquez
Mengutip Harvard Health Publishing, sepertiga orang dewasa tidak mendapatkan waktu tidur yang direkomendasikan, yaitu 7-8 jam.
Penelitian tentang Sleep edisi Desember 2018 menemukan bahwa keterampilan kognitif menurun ketika orang tidur kurang dari 7 jam per malam.
Keterampilan kognitif, seperti:
"Buatlah diri Anda tidur satu jam lebih awal dari biasanya," kata Tanzi.
"Itu akan membantu mengurangi tidur larut malam dan memberi otak dan tubuh Anda waktu ekstra untuk mendapatkan tidur yang cukup," lanjutnya.
Jika bangun, disarankan untuk memberikan waktu bagi pikiran Anda untuk rileks.
"Cobalah membaca yang bisa menstimuli (rileks), hindari menonton TV atau laptop," kata Tanzi.
Baca juga: Cara Mencegah Lumpuh Otak pada Anak Sejak dalam Kandungan
Mengutip Harvard Health Publishing, stres kronis dapat membunuh sel-sel otak dan mengecilkan korteks prefrontal.
Korteks prefrontal merupakan area yang bertanggung jawab untuk memori dan pembelajaran.
"Pola pikir harapan tinggi ini dapat memicu reaksi negatif yang meningkatkan tingkat stres setiap kali segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan Anda," kata Tanzi.
Disarankan untuk kita bisa bersikap lebih fleksibel dalam menghadapi segala sesuatu.
Saat merasa akan marah, disarankan untuk tarik napas dalam-dalam dan ingatkan diri bahwa kita tidak selalu tahu apa yang terbaik.