Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panduan Singkat untuk Perawatan Bayi Baru Lahir

Kompas.com - 22/05/2022, 06:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sel darah merah ini sangat diperlukan untuk mengangkut oksigen dan zat makan dari ibu melalui plasenta.

Ketika bayi lahir, sel darah merah itu akan dihancurkan yang memunculkan bilirubin yang berwarna kekuningan.

Tidak semua kuning pada bayi berbahaya karena biasanya terjadi pada hari ke-2 atau ke-3 setelah kelahiran, hingga 7 atau 14 hari.

Kuning ini bisa hilang secara alami dengan berjemur sinar matahari pagi dan terus-menerus mengkonsumsi ASI.

Kuning yang berbahaya adalah jika bersifat patologis (penyakit).

Kuning patologis dapat dilihat pada bagian putih mata bayi.

Jika bagian putih matanya kekuningan harus diwaspadai karena hampir pasti bayi ini berpenyakit kuning.

Faktor yang berperan dalam penyakit kuning ini adalah:

  • Berat badan saat lahir
  • Usia kehamilan
  • Jenis dan komplikasi persalinan
  • Waktu penjepitan tali pusar
  • Penyakit hati
  • Penggunaan obat selama hamil dan menyusui
  • Defisiensi enzim.

Baca juga: Awas, Cium Bayi Baru Lahir Bisa Sebabkan Berbagai Risiko Kesehatan

15. Ubun-ubun masih lunak

Fontanela (bagian ubun-ubun) bayi baru lahir akan terasa lunak jika disentuh.

Ini kadang menjadi kekhawatiran tersendiri bagi orangtua baru.

Kepala manusia tersusun ataas lempengan-lempengan tulang, yaitu:

  • Sebuah lempengan oksipital di bagian belakang
  • Dua parietal di kanan dan kiri
  • Dua lempeng tulang frontal di depan.

Saat masih bayi, tulang-tulang ini belum tersambung untuk memberikan kesempatan kepala terus tumbuh membesar.

Di antara tepi tulang yang belum tersambung itu terdapat celah yang disebut sutura.

Antara sutura yang membujur dan melintang terdapat celah besar yang kita kenal sebagai ubun-ubun.

Ubun-ubun ini akan menutup seiring pertumbuhan bayi pada usia 6-20 bulan.

Terlalu cepat dari itu menunjukkan tanda ketidaknormalan pertumbuhan kepala.

Sebab, jaringan otak akan terhalang perkembangannya oleh tulang tengkoraknya sendiri.

Dampak yang bisa muncul salah satunya adalah cerebral palsy atau kelumpuhan.

Baca juga: Normalkah Bayi Baru Lahir Sering Bersin?

Tips merawat bayi

Mengutip Kids Health, ada beberapa hal dasar yang perlu diperhatikan orangtua saat melakukan perawatan bayi baru lahir, yaitu sebagai berikut:

1. Cuci tangan sebelum memegang bayi

Bayi baru lahir belum memiliki sistem kekebalan yang kuat, sehingga mereka berisiko terkena infeksi.

Pastikan setiap orang yang memegang atau mengurus bayi Anda dalam kondisi tangan yang bersih.

2. Topang kepala dan leher bayi

Topang kepala bayi saat menggendongnya dan saat membaringkannya karena bayi baru lahir belum bisa menopang kepalanya sendiri.

3. Jangan menggoyang bayi baru lahir

Goyangan yang sembrono atau terlalu kuat dapat menyebabkan pendarahan di otak dan bahkan kematian pada bayi baru lahir.

Jika Anda perlu membangunkan bayi, jangan lakukan dengan goyangan. Sebaliknya, gelitik saja kaki atau tiup pipinya dengan lembut.

4. Pastikan keamanan bayi

Hindari bayi dalam situasi yang memungkinkannya terguncang atau terbentur.

5. Jangan mainkan bayi terlalu kasar

Bayi baru lahir belum siap untuk diajak main terlalu kasar, seperti melemparkannya ke udara.

Baca juga: Apakah Mata Belekan pada Bayi Normal?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau