Sel darah merah ini sangat diperlukan untuk mengangkut oksigen dan zat makan dari ibu melalui plasenta.
Ketika bayi lahir, sel darah merah itu akan dihancurkan yang memunculkan bilirubin yang berwarna kekuningan.
Tidak semua kuning pada bayi berbahaya karena biasanya terjadi pada hari ke-2 atau ke-3 setelah kelahiran, hingga 7 atau 14 hari.
Kuning ini bisa hilang secara alami dengan berjemur sinar matahari pagi dan terus-menerus mengkonsumsi ASI.
Kuning yang berbahaya adalah jika bersifat patologis (penyakit).
Kuning patologis dapat dilihat pada bagian putih mata bayi.
Jika bagian putih matanya kekuningan harus diwaspadai karena hampir pasti bayi ini berpenyakit kuning.
Faktor yang berperan dalam penyakit kuning ini adalah:
Baca juga: Awas, Cium Bayi Baru Lahir Bisa Sebabkan Berbagai Risiko Kesehatan
Fontanela (bagian ubun-ubun) bayi baru lahir akan terasa lunak jika disentuh.
Ini kadang menjadi kekhawatiran tersendiri bagi orangtua baru.
Kepala manusia tersusun ataas lempengan-lempengan tulang, yaitu:
Saat masih bayi, tulang-tulang ini belum tersambung untuk memberikan kesempatan kepala terus tumbuh membesar.
Di antara tepi tulang yang belum tersambung itu terdapat celah yang disebut sutura.
Antara sutura yang membujur dan melintang terdapat celah besar yang kita kenal sebagai ubun-ubun.
Ubun-ubun ini akan menutup seiring pertumbuhan bayi pada usia 6-20 bulan.
Terlalu cepat dari itu menunjukkan tanda ketidaknormalan pertumbuhan kepala.
Sebab, jaringan otak akan terhalang perkembangannya oleh tulang tengkoraknya sendiri.
Dampak yang bisa muncul salah satunya adalah cerebral palsy atau kelumpuhan.
Baca juga: Normalkah Bayi Baru Lahir Sering Bersin?
Mengutip Kids Health, ada beberapa hal dasar yang perlu diperhatikan orangtua saat melakukan perawatan bayi baru lahir, yaitu sebagai berikut:
Bayi baru lahir belum memiliki sistem kekebalan yang kuat, sehingga mereka berisiko terkena infeksi.
Pastikan setiap orang yang memegang atau mengurus bayi Anda dalam kondisi tangan yang bersih.
Topang kepala bayi saat menggendongnya dan saat membaringkannya karena bayi baru lahir belum bisa menopang kepalanya sendiri.
Goyangan yang sembrono atau terlalu kuat dapat menyebabkan pendarahan di otak dan bahkan kematian pada bayi baru lahir.
Jika Anda perlu membangunkan bayi, jangan lakukan dengan goyangan. Sebaliknya, gelitik saja kaki atau tiup pipinya dengan lembut.
Hindari bayi dalam situasi yang memungkinkannya terguncang atau terbentur.
Bayi baru lahir belum siap untuk diajak main terlalu kasar, seperti melemparkannya ke udara.
Baca juga: Apakah Mata Belekan pada Bayi Normal?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.