Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panduan Singkat untuk Perawatan Bayi Baru Lahir

Kompas.com - 22/05/2022, 06:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sedangkan jika penis mengeras disertai testis yang mengkerut/memadat, ini hanyalah pertanda respon dingin bayi terhadap suhu di sekitar.

Penis memang organ yang sensitif terhadap perubahan suhu.

9. Lendir

Pada bayi yang baru lahir sampai beberapa minggu, biasanya terdapat lendir pada rongga hidung yang membuat napasnya terdengar berisik, seperti sedang flu.

Lendir ini berasal dari paru-paru. Bunyi yang dikeluarkan menunjukkan bahwa produksi lendir berlebih.

Selama tidak mengganggu jalan napas dan menyusu bayi, orangtua tidak perlu khawatir.

Nantinya akan hilang secara alami saat bayi berusia 6 bulan ke atas.

Baca juga: Untuk Ibu Hamil, Waspadai Penyakit Hirschsprung pada Bayi Baru Lahir

10. Tinja

Tinja pertama bayi baru lahir berwarna kehitaman (meconium). Meconium terbentuk dari proses pencernaan yang masih mengandung ketuban (saat masih dalam rahim).

Sekitar 2-3 hari kemudian, sisa cairan ketuban yang tertelan bayi akan habis diekskresikan (dikeluarkan), sehingga tinja berwarna kuning.

Jika warna tinja putih, berlendir, atau berdarah, maka harus segera periksakan ke dokter karena kemungkinan sistem pencernaan bayi Anda telah terserang infeksi.

Bayi yang normal dan mengkonsumsi ASI secara cukup akan mengekskresikan tinja sebanyak 6-8 kali dalam sehari dalam bentuk cair dan ada ampasnya.

11. Urine

Urine bayi baru lahir berwarna kuning agak pekat atau kemerahan, seperti darah.

Warna kuning atau agak pekat artinya metabolisme bayi tersebut normal.

Jika bayi mengkonsumsi susu formula dan urine yang dikeluarkan berwarna kemerahan, artinya metabolisme bayi normal.

Namun jika warna urine kemerahan pada bayi yang tidak mengkonsumsi susu formula, kemungkinan ada infeksi yang menyebabkan pendarahan atau kekuarangan vitamin K.

Baca juga: Kenali 9 Tanda Bahaya pada Bayi Baru Lahir

12. Keringat

Bayi yang berkeringat menunjukkan bahwa kelenjaar keringat bayi telah berfungsi dengan baik.

Keringat ini keluar sebagai ekskresi sisa-sisa metabolisme yang mengandung racun dan garam yang tidak diperlukan oleh tubuh.

Keluarnya keringat bayi juga bertujuan mendinginkan tubuh ketika suhu tubuhnya meningkat.

Ketika bayi mengkonsumsi susu sapi, sistem tubuh bisa membuatnya berkeringat juga , karena ada proses dari sistem untuk mengubah protein susu menjadi protein tubuh.

Kepala, tangan, dan kaki adalah bagian tubuh yang paling banyak kelenjar keringatnya.

Semakin meningkat usia bayi, keringat akan berkurang.

13. Air mata

Kadang mata bayi terus-menerus berair dan mengeluarkan belek.

Ini disebabkan oleh saluran dari mata ke hidung belum berfungsi dengan baik, sehingga satu-satunya jalan keluar hanya melalui mata.

Seharusnya, air mata yang berlebihan akan keluar melalui saluran hidung dalam bentuk ingus yang encer, misalnya pada saat menangis.

Saat bayi menginjak usia 1 bulan, kondisi mata belekan akan berakhir.

Baca juga: 6 Penyebab Kuning pada Bayi Baru Lahir

14. Kuning pada bayi (ikterus)

Beberapa saat bayi lahir cenderung terlihat kuning, sehingga sering kali membuat para orangtua cemas.

Kuning pada bayi baru lahir itu karena adanya timbunan bilirubin di bawah jaringan kulit bayi.

Saat masih dalam kandungan, janin membutuhkan banyak sel darah merah karena paru-parunya belum berfungsi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com