Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Jenis Penyakit Autoimun pada Anak yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 11/09/2022, 09:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Ada sekitar 80 penyakit autoimun, tetapi tidak semua dapat mempengaruhi anak-anak.

Mengutip Mom Junction, penyakit autoimun pada anak mungkin terkait dengan faktor genetik, lingkungan, dan hormonal.

Kondisi autoimun dapat berkembang saat sistem imun tubuh salah mengartikan dan menyerang sel atau jaringan sehat dalam tubuh sebagai antigen atau benda asing.

Baca juga: Cara Mengobati Penyakit Autoimun Kulit Skleroderma

Jenis-jenis

Mengutip Mom Junction, penyakit autoimun pada anak terbagi dalam dua kategori, yaitu lokal dan sistemik.

Penyakit lokal memengaruhi organ tertentu, seperti hati, tiroid, dan kelenjar adrenal.

Sementara, penyakit autoimun sistemik menyebar ke beberapa organ dari kulit ke ginjal dan jantung.
Penyakit autoimun dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh anak Anda, meliputi:

  • Pembuluh darah
  • Jaringan ikat
  • Kelenjar endokrin, seperti tiroid atau pankreas
  • Sendi
  • Otot
  • Sel darah merah.

Mengutip buku "Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana" (2022) oleh Yan Sartika, SST.,M.Keb dkk, sekitar 25 persen anak yang mengidap salah satu penyakit autoimun akan mengalami sakit autoimun lainnya.

 

Baca juga: Ciri-ciri Penyakit Autoimun Kulit Skleroderma yang Perlu Diketahui

Berikut jenis-jenis penyakit autoimun pada anak yang bisa terjadi:

1. Penyakit addison

Penyakit addison ini menyerang kelenjar adrenal yang menyebabkan tubuh si kecil tidak dapat menghasilkan hormon kortisol.

Jenis penyakit autoimun pada anak ini ditandai beberapa gejala berikut:

  • Si kecil tampak lesu
  • Nafsu makan menurun
  • Tekanan darah menurun
  • Lemah otgot
  • Nyeri perut
  • Sering buang air kecil
  • Mudah haus
  • Sulit berkonsentrasi
  • Nyeri kepala
  • Demam

2. Lupus

Lupus sering terjadi pada anak usia 9-15 tahun.

Jenis penyakit autoimun pada anak ini dapat memengaruhi hampir semua organ tubuh si kecil.

Gejala yang bisa timbul dari jenis penyakit autoimun ini meliputi:

  • Demam tanpa sebab yang jelas
  • Pucat
  • Lesu
  • Kurang darah (anemia)
  • Ruam pada kulit, terutama pada wajah, berbentuk butterfly rash
  • Nyeri
  • Bengkak pada sendi
  • Rambut rontok

Baca juga: Ciri-ciri Penyakit Autoimun Kulit Psoriasis

3. Hepatitis autoimun

Penyakit hepatitis autoimun terjadi akibat sistem imun tubuh anak secara spesifik menyerang hatinya.

Penyakit ini dapat terjadi pada masa anak-anak atau remaja. Gejala dari jenis penyakit autoimun pada anak ini meliputi:

  • Mual
  • Anak terlihat lesu
  • Nyeri perut
  • Kehilangan napsu makan
  • Kulit dan mata terlihat kuning

4. Penyakit crohn

Penyakit crohn merupakan peradangan pada saluran pencernaan (usus halus dan usus besar).

Gejala dari jenis penyakit autoimun pada anak ini meliputi:

  • Nyeri perut bagian kanan bawah
  • Diare yang disertai darah
  • Pendarahan pada anus
  • Berat badan menurun drastis
  • Demam
  • Tumbuh kembang si kecil terlambat

Baca juga: Macam-macam Penyakit Autoimun Kulit yang Perlu Diwaspadai

5. Multiple sclerosis

Multiple sclerosis secara spesifik menyerang sistem saraf pusat anak.

Umumnya, anak yang menderita jenis penyakit autoimun ini berisiko mengalami cacat fisik sejaka usia dini.

Gejala penyakit autoimun pada anak ini meliputi:

  • Tidak dapat menahan buang air besar dan kecil
  • Lemah otot
  • Gangguan berjalan
  • Gangguan penglihatan
  • Kaku otot
  • Gangguan sensorik
  • Tremor

6. Diabetes mellitus tipe 1

Diabetes mellitus tipe 1 termasuk jenis penyakit autoimun pada anak yang menyebabkan kerusakan sel pankreas.

Gejala diabetes mellitus tipe 1 pada anak meliputi:

  • Sering buang air kecil
  • Mudah lapar
  • Mudah haus
  • Berat badan menurun
  • Kesemutan
  • Lemas
  • Luka yang sulit sembuh
  • Pandangan kabur

Baca juga: Panduan Makan untuk Penderita Penyakit Autoimun yang Perlu Diketahui

7. Juvenile dermatomyositis

Penyakit autoimun anak ini merupakan peradangan yang terjadi pada otot, kulit, dan pembuluh darah.

Gejala juvenile dermatomyositis yang terjadi pada si kecil ini berupa kelemahan pada otot leher, otot bahu, dan panggul.

Anak yang mengalami penyakit ini dapat kesulitan saat menaiki tangga, bangun dari kursi, atau menyisir rambutnya sendiri.

8. Juvenile idiopathic arthritis

Juvenile idiopathic arthritis merupakan jenis penyakit autoimun yang sering dijumpai pada anak dan remaja.

Anak yang menderita penyakit ini memiliki sistem imun yang menyerang sendi-sendi tubuh, sehingga ia akan merasakan nyeri saat menggerakannya.

Gejala lainnya dari jenis penyakit autoimun pada anak ini meliputi:

  • Sendi terasa kaku, kemerahan, dan bengkak
  • Kelelahan
  • Kulit kemerahan
  • Penglihatan kabur
  • Mata terasa kering
  • Kehilangan napsu makan
  • Demam

Baca juga: Ciri-ciri Penyakit Autoimun Kulit yang Perlu Diketahui

9. Skleroderma

Skleroderma merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan kelainan jaringan ikat tubuh dan berdampak pada sendi, kulit, dan organ tubuh.

Gejala penyakit autoimun pada anak ini bisa meliputi:

  • Muncul bengkak pada jari
  • Nyeri sendi
  • Kekakuan
  • Sesak napas
  • Gangguan menelan
  • Kelainan irama jantung

10. Psoriasis

Psoriasis merupakan penyakit autoimun pada anak yang umumnya terjadi karena infeksi bakteri di kulit.

Anak-anak yang mengalami psoriasis bisa disebabkan oleh faktor genetik atau penyakit autoimun lainnya.

Penyakit autoimun lainnya yang bisa menjadi penyebab psoriasis terjadi, meliputi:

  • Penyakit Crohn
  • Diabetes tipe I
  • Rheumatoid Arthritis.

Gejala psoriasis bisa meliputi munculnya peradangan kulit maupun persendian.

Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Autoimun yang Harus Diwaspadai

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com