Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Ibu Hamil Boleh Puasa? Kenali Risiko dan Tips Amannya

Kompas.com - 24/03/2023, 17:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu pertanyaan yang kerap muncul pada pasangan yang tengah menantikan kelahiran buah hatinya selama Ramadhan adalah, apakah ibu hamil boleh puasa?

Pernyataan tersebut biasanya tercetus dari bagian kehati-hatian pasangan yang jamak berupaya semaksimal mungkin menjaga kesehatan ibu hamil.

Seperti diketahui, sebenarnya hukum puasa untuk ibu hamil dan ibu menyusui tidak wajib.

Baca juga: Apakah Ibu Hamil Boleh Minum Es?

Ibu hamil dan menyusui diperbolehkan mengganti ibadah puasanya dengan membayar fidiah, sesuai jumlah hari puasa yang dilewatkan.

Namun, terkadang ada sebagian ibu hamil yang tetap ingin menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Nah, berikut panduan puasa untuk ibu hamil dari sisi kesehatan yang perlu dipertimbangkan pasangan yang tengah mendambakan momongan.

Baca juga: Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Daging Kambing?

Apakah ibu hamil boleh puasa?

Dari sudut pandang kesehatan, ibu hamil boleh puasa asalkan kondisi kesehatan calon ibu dan janin dalam kondisi prima, serta usia kandungannya memadai.

Dilansir dari PregnancyBirthBaby, puasa saat hamil trimester 1 umumnya diperbolehkan, namun perlu dipastikan kondisi ibu hamil sehat dan tidak mengalami morning sickness (mual dan muntah) atau masalah kesehatan lain.

Selain itu, puasa saat hamil trimester 2 dan 3 umumnya tidak dianjurkan sejumlah ahli kesehatan.

Menurut studi yang diterbitkan di Journal of Nutrition, ibu hamil boleh puasa pada trimester 1 karena kebutuhan asupan atau energi pada awal kehamilan tidak berbeda jauh dengan wanita yang tidak hamil.

Sedangkan bumil tidak dianjurkan puasa pada trimester 2 ke atas karena kebutuhan energinya sudah meningkat sekitar 340 kkal/hari.

Di luar faktor usia kandungan, ibu hamil dengan kehamilan berisiko, diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, bobot janin di dalam kandungan di bawah normal, atau cuaca saat puasa sangat panas serta rawan dehidrasi juga tidak disarankan puasa.

Agar lebih aman untuk kesehatan, boleh tidaknya ibu hamil menjalankan ibadah puasa perlu didiskusikan dengan dokter atau bidan yang menangani.

Baca juga: Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Durian?

Apakah bahaya jika ibu hamil puasa?

Terdapat beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan ibu hamil sebelum berpuasa, antara lain:

  • Meningkatkan risiko bayi prematur

Dilansir dari American Society for Nutrition, penelitian yang menganalisis 3 juta kelahiran di Kanada menunjukkan, puasa saat hamil di trimester 2 ke atas meningkatkan risiko bayi prematur sebanyak 35 persen dibandingkan ibu hamil yang tidak puasa.

Risiko tersebut lebih tinggi pada ibu hamil yang puasa ketika usia kandungannya sudah memasuki paruh kedua trimester 2.

  • Meningkatkan risiko dehidrasi

Dikutip dari Tommy’s, puasa dikhawatirkan meningkatkan risiko dehidrasi pada ibu hamil, tertutama jika Ramadhan berlangsung di musim panas atau kemarau panjang.

Kondisi ini bisa memengaruhi fungsi ginjal ibu hamil dan produksi cairan ketuban berkurang.

Meskipun ada beberapa penelitian yang menyebut risiko puasa pada ibu hamil, ada juga penelitian yang membuktikan puasa Ramadhan tidak berdampak signifikan pada kesehatan ibu hamil dan janin yang sehat.

Mengingat hasil penelitian tentang puasa dan kehamilan belum konklusif, ahli sepakat dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk memahami bagaimana dampak puasa terhadap kesehatan ibu hamil dan janin.

Namun, secara umum sebenarnya dampak puasa pada kehamilan sangat tergantung dengan kondisi kesehatan ibu, usia kehamilan, dan cuaca saat Ramadhan.

Baca juga: Apakah Ibu Hamil Boleh Minum Paracetamol?

Tips puasa untuk ibu hamil

Apabila dokter dan bidan sudah menyatakan ibu hamil boleh menjalankan puasa, ada beberapa tips yang bisa dijajal.

Dilansir dari British Nutrition Foundation, berikut beberapa di antaranya:

  • Pastikan ibu hamil tidak memaksakan diri. Selalu perhatikan kondisi tubuh. Ibu hamil perlu segera membatalkan puasa jika merasa pusing, sakit kepala, lemas, mulut kering, urine berwarna gelap, atau mengalami kebingungan
  • Upayakan banyak istirahat karena tubuh dalam kondisi minim asupan energi
  • Jangan lupa mengonsumsi suplemen yang direkomendasikan dokter saat sahur dan berbuka
  • Konsumsi asupan bergizi lengkap dan seimbang. PIlih makanan yang mengandung indeks glikemik rendah seperti gandum utuh dan nasi merah, kacang-kacangan, makanan tinggi protein seperti telur, daging, ayam, atau ikan
  • Untuk mencegah dehidrasi, pastikan ibu hamil minum banyak cairan selama buka puasa sampai sahur
  • Hindari asupan berkafein seperti teh, cokelat, kopi, soda karena bisa menyebabkan sering kencing dan memicu dehidrasi
  • Hindari gorengan, makanan berminyak, terlalu asam, dan terlalu pedas karena bisa menyebabkan gangguan pencernaan
  • Jangan terlalu banyak makan dan minum asupan terlalu manis, karena bisa membuat ibu hamil lemas saat puasa

Ingat, jika ibu hamil diberi rekomendasi atau boleh menjalankan puasa dan tapi merasa tidak enak badan, segera batalkan puasa dan hubungi bidan atau dokter yang menangani.

Setelah menyimak penjelasan apakah ibu hamil boleh puasa di atas, keputusan untuk berpuasa selama kehamilan harus dipertimbangkan secara hati-hati dengan memperhatikan kesehatan ibu dan janin.

Jika masih ragu-ragu atau masalah kesehatan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk berpuasa.

Baca juga: Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Nanas?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com