Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Macam Penyebab Kebanyakan Makan yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 26/04/2023, 09:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Ada banyak kemungkinan penyebab seseorang kebanyakan makan.

Mengutip MD Anderson Cancer Center, makan berlebihan terjadi ketika Anda terus makan hingga melebihi titik rasa kenyang.

Baca juga: Tanda-tanda Tubuh Kebanyakan Makan yang Harus Diperhatikan

Ketika sudah makan dengan porsi tertentu, otak bisa mengirimkan sinyal rasa kenyang ke perut Anda.

Dibutuhkan sekitar 20 menit bagi otak Anda untuk mengirim sinyal ke perut bahwa Anda sudah kenyang.

Berikut artikel ini akan mengulas secara ringkas macam hal yang bisa menjadi penyebab kebanyakan makan, sehingga Anda perlu mewaspadainya.

 

Baca juga: Hindari Kebanyakan Makan Daging, Segini Batas Aman Per Harinya…

Apa yang menjadi penyebab kebanyakan makan?

Ada banyak penyebab makan berlebihan, beberapa terkait dengan makanan itu sendiri dan lainnya berhubungan dengan kondisi psikologis dan waktu kita makan.

Mengutip Cleveland Clinic, berikut macam penyebab kebanyakan makan yang umum terjadi dan Anda perlu waspadai:

  • Makan dengan emosional

Anda lebih mungkin makan berlebihan pada saat stres, atau jika suasana hati Anda sedang buruk, lelah, bosan, atau sedih.

Makan menyebabkan otak Anda melepaskan endorfin, yang merupakan hormon perasaan senang.

Sehingga, ada dorongan untuk Anda makan berlebihan dan makan terasa enak.

Ketika kita makan karena rasanya enak, yang belum tentu karena kita lapar, kita cenderung makan berlebihan.

Baca juga: Kebanyakan Makan Daging, Berikut 6 Buah untuk Mengatasi Sembelit

  • Makan makanan yang disukai

Ketika Anda makan makanan yang Anda sukai, psikologis Anda membuat tubuh sulit untuk berhenti makan.

Makanan seperti kentang goreng, pizza, cokelat, dan es krim, adalah makanan yang biasa dimakan berlebihan.

  • Makanan olahan tinggi

Pengolahan dan penambahan rasa mendorong Anda terus makan untuk kesenangan, bahkan saat Anda tidak lapar dan sudah kenyang.

Misalnya, gulali, kukis, mie instan, atau kentang goreng, cireng, cilok, dan sebagainya yang ditambah bumbu kaya rasa.

Makanan olahan tinggi dicerna dengan cepat, menyebabkan lonjakan gula darah.

Para ilmuwan percaya bahwa makanan bergula tersebut memiliki efek yang sama pada reseptor dopamin otak seperti opioid.

Baca juga: 7 Efek Kebanyakan Makan Daging Merah bagi Kesehatan

  • Makan di malam hari

Kebanyakan makan biasa terjadi di malam hari. Ini adalah waktu di mana Anda cenderung makan karena rasanya enak, bukan hanya karena tubuh Anda lapar dan membutuhkan energi.

  • Situasi sosial tertentu

Dalam suatu situasi sosial tertentu, Anda akan cenderung kebanyakan makan.

Situasi sosial itu biasanya saat Anda berkumpul dengan keluarga atau teman, serprti perayaan ulang tahun, Lebaran, Natal, tahun baru, atau menonton pertandingan olahraga bersama.

Dalam situasi itu bisa membuat Anda makan bukan hanya karena lapar, tetapi karena melihat orang lain makan atau karena gugup.

Baca juga: 9 Dampak Buruk Kebanyakan Makan Daging

  • Porsi besar

Saat Anda berada di restoran gaya prasmanan yang tersedia makanan dalam porsi besar dan beraneka ragam menu, ada kecenderungan Anda akan makan berlebihan.

  • Kondisi medis

Beberapa kondisi medis dapat menjadi penyebab kebanyakan makan. Kondisi medis ini, meliputi:

    • Sindrom pramenstruasi
    • Depresi atipikal
    • Kecemasan
    • Sindrom Prader-Willi (PWS)
    • Sindrom Kleine-Levin

Kebanyakan makan sesekali mungkin hanya akan menimbulkan masalah pencernaan sementara, seperti refluks asam, kembung, mual, banyak buang gas, hingga lemas.

Namun jika dibiasakan dapat menyebabkan masalah lebih serius, seperti kegemukan, obesitas, dan meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker.

Baca juga: 9 Efek Samping Makan Berlebihan Terhadap Kesehatan Tubuh

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com