KOMPAS.com - Siklus menstruasi wanita umumnya terjadi selama 21 hingga 35 hari.
Seorang wanita bisa dikatakan memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur jika terjadi lebih cepat atau lebih dari 21 hingga 35 hari.
Kondisi ini dapat dipicu oleh beberapa hal, seperti konsumsi obat-obatan hingga masalah kesehatan tertentu.
Melakukan perubahan kebiasaan dan mendapatkan pengobatan secara medis umumnya dapat mengatasi haid yang tidak teratur.
Untuk lebih jelasnya, ketahui penyebab dan cara mengatasi haid tidak teratur berikut ini.
Baca juga: 8 Cara Mengatasi Menstruasi Tidak Lancar
Menstruasi yang tidak teratur bisa memicu berbagai masalah kesehatan, seperti kekurangan zat besi, osteoporosis, hingga kemandulan.
Melansir Healthline, berikut adalah beberapa penyebab haid tidak teratur yang kerap dialami.
Beberapa jenis obat antiinflamasi atau hormon dapat mempengaruhi perdarahan menstruasi.
Selain itu, haid yang lebih deras juga merupakan efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi, seperti IUD.
Kelebihan hormon progesteron atau estrogen, yang mengatur lapisan rahim, dapat menyebabkan pendarahan hebat.
Ketidakseimbangan hormon paling sering terjadi pada orang yang baru saja mulai menstruasi atau mendekati masa menopause.
Baca juga: 3 Perbedaan Telat Haid karena Stres dan Hamil yang Perlu Diketahui
Penyakit radang panggul, endometriosis, kelainan darah bawaan, dan kanker bisa jadi penyebab haid tidak lancar.
Beberapa penyebab di atas dapat memengaruhi keseimbangan hormon di dalam tubuh sehingga mengganggu siklus haid.
Baca juga: Cara Menghitung Telat Haid dan Dikatakan Hamil
Melakukan perubahan kebiasaan dan melakukan pengobatan tertentu umumnya dapat mengatasi haid yang tidak teratur.
Melansir Medical News Today, berikut adalah beberapa cara mengatasi haid tidak teratur.
Perubahan berat badan dapat mengganggu kadar hormon di dalam tubuh sehingga menyebabkan haid yang tidak lancar.
Jika Anda memiliki berat badan berlebih, menurunkan berat badan dapat membantu mengatur siklus menstruasi Anda.
Selain itu, wanita yang mengalami obesitas juga lebih mungkin mengalami menstruasi tidak teratur dan mengalami pendarahan serta nyeri yang lebih berat.
Kekurangan vitamin D tidak hanya akan menurunkan kesehatan tulang, tetapi juga dapat mengganggu siklus haid.
Bahkan, vitamin D yang rendah sudah terbukti bisa memicu menstruasi tidak teratur, yang menjadi gejala umum sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Mengkonsumsi suplemen vitamin D dan kalsium, bersama dengan metformin, dapat membantu mengatur menstruasi bagi penderita PCOS.
Baca juga: Mengapa Darah Menstruasi Menggumpal? Berikut Penjelasannya...
Siklus menstruasi yang tidak teratur seringkali disebabkan oleh kurangnya atau ketidakseimbangan hormon tertentu di dalam tubuh.
Selain mengonsumsi obat KB untuk menyeimbangkan hormon, Anda yang mengalami siklus haid tidak teratur dan mencoba untuk hamil, perlu melakukan perawatan hormon lain.
Jaringan parut atau masalah struktural pada rahim dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur.
Dokter mungkin merekomendasikan pembedahan untuk memperbaiki masalah struktural atau cacat lahir, terutama jika Anda mengalami siklus haid yang tidak teratur dan ingin memiliki anak.
Memahami penyebab dan cara mengatasi haid tidak teratur di atas sangatlah penting karena dapat berpengaruh pada kesehatan secara umum.
Meskipun umumnya bukan merupakan masalah medis yang serius, haid yang tidak teratur dan disertai dengan nyeri yang hebat bisa jadi merupakan gejala penyakit tertentu.
Untuk itu, Anda diimbau untuk segera mencari bantuan medis sehingga bisa mendapatkan pengobatan dan perawatan yang diperlukan.
Baca juga: Tak Selamanya Aman, Seks saat Menstruasi Masih Bisa Sebabkan Kehamilan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.