Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Penyakit yang Dapat Menyerang Perokok Pasif

Kompas.com - 05/01/2024, 09:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Ria Apriani Kusumastuti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sudah bukan rahasia lagi jika merokok berbahaya bagi kesehatan.

Namun, tahukah Anda bahwa asap yang Anda hasilkan saat merokok juga berbahaya bagi orang sekitar Anda?

Perokok pasif, seseorang yang tidak merokok tetapi terpapar asap rokok dari orang lain yang merokok di sekitarnya, sering kali menghadapi risiko kesehatan yang serius tanpa disadari.

Meskipun mereka tidak aktif merokok, paparan terus-menerus terhadap asap rokok dapat menyebabkan dampak kesehatan yang signifikan, seperti menyebabkan masalah pernapasan dan mengganggu kesehatan janin.

Untuk lebih jelasnya, ketahui penyakit yang dapat menyerang perokok pasif berikut ini.

Baca juga: Riset: Pasien Bipolar Lebih Rentan Ketergantungan Rokok

Penyakit yang dapat menyerang perokok pasif

Racun dari asap rokok tidak hanya berbahaya perokok aktif, namun perokok pasif pun bisa terkena dampaknya.

Dilansir dari Harvard Health Publication, perokok pasif terpapar pada dua jenis asap rokok, yaitu asap rokok utama yang dihembuskan oleh perokok aktif dan asap rokok sampingan atau sekunder yang melayang di udara setelah perokok mengeluarkan asap.

Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, dan setidaknya 250 di antaranya diketahui berbahaya, termasuk lebih dari 60 zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker.

Melansir Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa penyakit yang dapat menyerang perokok pasif yang perlu diketahui.

  • Respirasi dan penyakit pernapasan

Paparan asap rokok dapat menyebabkan gangguan pernapasan, terutama pada anak-anak dan orang dewasa dengan penyakit pernapasan seperti asma.

Anak-anak yang menjadi perokok pasif memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi saluran pernapasan, batuk, dan masalah pernapasan lainnya.

Baca juga: 9 Efek Samping Rokok Elektrik untuk Kesehatan

  • Penyakit jantung

Asap rokok dapat memengaruhi sistem kardiovaskular, meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan penyakit pembuluh darah.

Pasalnya, asap rokok dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi dan menyebabkan perubahan pada fungsi pembuluh darah.

  • Beberapa jenis kanker

Paparan terus-menerus terhadap asap rokok dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru, kanker payudara pada wanita pramenopause, dan kanker saluran pernapasan lainnya.

Zat-zat karsinogenik seperti benzene, formaldehyde, dan arsenik yang terdapat dalam asap rokok dapat merusak DNA, memicu pertumbuhan sel-sel kanker, dan mengubah fungsi normal sel-sel tubuh.

Selain itu, asap rokok juga dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh, menjadikan perokok pasif lebih rentan terhadap infeksi dan peradangan, yang merupakan faktor penyebab kanker.

Oleh karena itu, kesadaran akan risiko kanker yang tinggi pada perokok pasif menjadi sangat penting dalam upaya melindungi kesehatan mereka dan mendorong kebijakan perlindungan di lingkungan umum.

Baca juga: 9 Kandungan Rokok Elektrik yang Membuatnya Berbahaya

  • Gangguan kehamilan

Wanita hamil yang terpapar asap rokok memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan komplikasi kehamilan lainnya.

Selain itu, janin di dalam kandungan yang terpapar asap rokok juga dapat mengalami dampak kesehatan sepanjang hidup.

Paparan terus-menerus terhadap asap rokok dapat memiliki dampak yang serius pada kesehatan, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak dan wanita hamil.

Dengan meningkatkan kesadaran terhadap penyakit yang dapat menyerang perokok pasif di atas, langkah-langkah perlindungan dapat dilakukan.

Dengan begitu, lingkungan akan menjadi lebih sehat dan terbebas dari paparan asap rokok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau