Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/11/2021, 10:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gangguan afektif musiman atau seasonal affective disorder (SAD) memiliki gejala yang mirip dengan depresi pada umumnya.

Namun, kondisi ini dapat terjadi berulang pada waktu tertentu dalam setahun.

Melansir NHS, gangguan ini dapat bermula di musim gugur atau musim dingin, lalu membaik di musim semi.

Baca juga: Apa Perbedaan Depresi Klinis dan Depresi Situasional?

Setiap orang dengan SAD dapat memiliki karakteristik dan tingkat keparahan yang berbeda. Bagi sebagian orang, kondisi ini hanya sedikit mengganggu.

Namun, bagi sebagian lainnya, orang dengan SAD parah dapat mengalami dampak yang signifikan dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Gejala

Gejala depresi berat yang dialami penderita SAD dapat berlangsung sekitar 4 hingga 5 bulan per tahun.

Tanda yang timbul dapat berkaitan dengan depresi berat dan juga beberapa gejala spesifik yang berbeda pada musim dingin dan musim panas.

Tidak semua penderita SAD akan mengalami semua gejala yang tertulis di bawah ini.

Gejala depresi berat dapat meliputi:

  • merasa tertekan hampir sepanjang hari setiap harinya
  • kehilangan minat pada aktivitas yang dinikmati
  • mengalami perubahan nafsu makan atau berat badan
  • kesulitan untuk tidur
  • merasa lamban atau gelisah
  • memiliki energi yang rendah
  • merasa putus asa atau tidak berharga
  • kesulitan berkonsentrasi
  • pikiran tentang kematian atau bunuh diri.

Baca juga: Depresi

Pada musim dingin, gejala yang mungkin timbul dapat termasuk:

  • tidur berlebihan (hipersomnia)
  • makan berlebihan, terutama terhadap karbohidrat
  • penambahan berat badan
  • penarikan sosial (merasa seperti "hibernasi").

Sementara itu, gejala pola musim panas mencakup:

  • sulit tidur (insomnia)
  • nafsu makan yang buruk, menyebabkan penurunan berat badan
  • kegelisahan atau agitasi
  • kecemasan
  • bersikap kasar atau melakukan kekerasan.

Penyebab

Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan depresi musiman. Kurangnya sinar matahari diduga menjadi salah satu pemicu kondisi dari orang yang rentan terkena SAD.

Selain itu, teori juga dapat menyimpulkan bahwa SAD dapat disebabkan oleh hal di bawah ini.

  • Perubahan jam biologis. Seseorang yang kurang terpapar sinar matahari dapat menyebabkan jam biologisnya bergeser. Jam biologis berperan dalam mengatur suasana hati, tidur, dan hormon. Saat ada perubahan, seseorang akan sulit dalam mengatur suasana hati mereka.
  • Ketidakseimbangan kimia otak. Bahan kimia otak bernama neurotransmitter mengirim berperan dalam komunikasi antarsaraf. Serotonin berkontribusi pada perasaan bahagia. Seseorang dengan gangguan SAD mungkin memiliki kadar serotonin yang lebih sedikit dan diperburuk dengan kurangnya paparan sinar matahari.
  • Kekurangan vitamin D. Sinar matahari mengandung vitamin D yang dapat meningkatkan serotonin. Saat musim dingin, seseorang cenderung kekurangan vitamin D. Perubahan itu dapat memengaruhi serotonin dan suasana hati.
  • Dorongan melatonin. melatonin merupakan bahan kimia yang memengaruhi pola tidur. Kurangnya sinar matahari dapat merangsang produksi melatonin yang berlebihan pada bberapa orang. Penderitanya akan merasa lesu dan mengantuk selama musim dingin.
  • Pikiran negatif. penderita SAD sering mengalami stres, kecemasan, dan pikiran negatif terhadap musim dingin. Namun, peneliti belum yakin jika pikiran negatif dapat menjadi penyebab atau efek dari depresi musiman.

Baca juga: 15 Vitamin dan Mineral untuk Mengurangi Risiko Depresi

Diagnosis

Untuk mendiagnosis seseorang dengan SAD, dokter mungkin akan bertanya terkait hal di bawah ini:

  • suasana hati
  • gaya hidup
  • pola makan dan tidur
  • pengaruh perubahan musim pada pikiran dan perilaku
  • gejala dan pengaruhnya pada keseharian
  • riwayat kesehatan pribadi dan keluarga yang dapat memengaruhi timbulnya depresi.

Dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik secara singkat.

SAD cukup sulit didiagnosis karena memiliki kemiripan dengan beberapa jenis depresi lain. Seseorang dapat didiagnosis dengan SAD jika:

  • memiliki gejala depresi mayor
  • depresi yang dialami terjadi pada waktu yang sama setiap tahunnya, setidaknya dua tahun
  • periode depresi diikuti oleh periode tanpa depresi.

Perawatan

Konsultasikan dengan dokter untuk penanganan terbaik. Beberapa pilihan perawatan yang dapat dilakukan, termasuk:

Baca juga: 7 Kegiatan Positif untuk Usir Depresi dan Kesepian

  • fototerapi: terapi cahaya terang yang melibatkan lampu khusus untuk mengobati SAD
  • terapi perilaku kognitif (CBT): terapi bicara ini terbukti memberi efek tahan lama dari setiap pendekatan pengobatan
  • obat antidepresan: dokter mungkin merekomendasikan obat untuk depresi, baik sendiri atau dikombinasikan dengan terapi cahaya
  • menghabiskan waktu di luar ruangan: mendapatkan lebih banyak sinar matahari dapat membantu memperbaiki gejala. Sering-seringlah keluar di siang hari dan tingkatkan jumlah sinar matahari yang masuk ke rumah atau kantor.
  • vitamin D: suplemen vitamin D dapat membantu memperbaiki gejala.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com