KOMPAS.com - Bronkiolitis secara umum adalah kondisi peradangan pernapasan.
Kondisi ini disebabkan oleh virus yang mempengaruhi saluran udara terkecil di paru-paru (bronkiolus).
Tugas bronkiolus adalah mengontrol aliran udara di paru-paru, ketika terinfeksi atau rusak, organ ini bisa membengkak atau tersumbat sehingga menghalangi aliran oksigen.
Baca juga: Mengenal Gejala dan Penyebab Bronkiolitis
Umumnya, kondisi ini terjadi di masa kanak-kanak atau bayi. Meski begitu, bronkiolitis juga dapat menyerang orang dewasa.
Bronkiolitis adalah penyakit yang umum dan terkadang parah.
Virus syncytial pernapasan (RSV) adalah penyebab paling umum.
Virus lain yang dapat menyebabkan bronkiolitis meliputi:
Virus ini menyebar ke bayi melalui kontak langsung dengan cairan hidung dan tenggorokan seseorang yang mengidap penyakit tersebut.
Hal ini dapat terjadi ketika anak lain atau orang dewasa yang memiliki virus melakukan ini:
Ada pun faktor risiko bronkiolitis meliputi:
Baca juga: Menyerang Paru-paru, Apa Perbedaan Bronkiolitis dan Bronkitis?
Beberapa anak memiliki gejala yang ringan. Bronkiolitis dimulai sebagai infeksi saluran pernapasan atas ringan.
Dalam 2 sampai 3 hari, anak mengalami lebih banyak masalah pernapasan, termasuk mengi dan batuk.
Gejalanya meliputi:
Hubungi dokter segera atau pergi ke ruang gawat darurat jika anak mengalami:
Menjadi sangat lelah tanpa sebab
Baca juga: 4 Penyebab Bronkiolitis yang Perlu Diwaspadai
Penyedia layanan kesehatan akan melakukan pemeriksaan fisik. Suara mengi dan berderak dapat terdengar melalui stetoskop.
Sebagian besar waktu, bronkiolitis dapat didiagnosis berdasarkan gejala dan pemeriksaan.
Tes yang mungkin dilakukan untuk diagnosis lebih lanjut antara lain:
Fokus utama pengobatan adalah meredakan gejala, seperti kesulitan bernapas dan mengi.
Beberapa anak mungkin perlu tinggal di rumah sakit jika masalah pernapasan mereka tidak membaik setelah diamati di klinik atau ruang gawat darurat.
Obat-obatan yang mengobati virus dapat digunakan untuk mengobati anak-anak yang sangat sakit.
Di rumah, tindakan untuk meredakan gejala dapat digunakan. Sebagai contoh:
Baca juga: 6 Gejala Bronkiolitis yang Perlu Diwaspadai
Anak-anak yang mengalami kesulitan bernapas perlu dirawat di rumah sakit.
Di sana, pengobatan biasanya dilakukan dengan terapi oksigen dan cairan yang diberikan melalui vena (IV).
Potensi komplikasi bronkiolitis meliputi:
Dalam kasus yang jarang terjadi, bronkiolitis dapat disertai dengan infeksi paru-paru bakteri yang disebut pneumonia.
Pneumonia perlu diobati secara terpisah.
Virus penyebab bronkiolitis sangat umum dan mudah menyebar, sehingga tidak mungkin untuk mencegahnya sepenuhnya.
Tetapi seseorang dapat mengurangi kemungkinan mengembangkan atau menyebarkan infeksi dengan:
Baca juga: Punya Gejala Mirip, Ini Beda Bronkitis dan Pneumonia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.