Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/12/2021, 17:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Paget tulang merupakan gangguan pada proses perubahan tulang, ketika tubuh menyerap tulang lama dan membentuk tulang baru yang abnormal.

Kondisi ini umumnya terjadi di panggul, tengkorak, tulang belakang, dan kaki yang dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh seiring berjalannya waktu.

Baca juga: 6 Gejala Rakhitis, Kelainan Tulang yang Perlu Diwaspadai

Faktor risiko

Pada dasarnya, penyebab paget tulang belum diketahui dengan pasti.

Namun, melansir Mayo Clinic, terdapat faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko paget tulang meliputi:

  • Lansia atau berusia diatas 50 tahun
  • Berjenis kelamin laki-laki
  • Genetik dan riwayat keluarga.

Gejala

Mengutip Mayo Clinic, keluhan umum dari paget tulang adalah nyeri tulang.

Rasa nyeri disebabkan oleh tubuh yang menghasilkan tulang baru lebih cepat dari biasanya, menghasilkan tulang yang kurang teratur, dan lebih lemah dari tulang normal.

Penyakit ini mungkin hanya mempengaruhi satu atau dua bagian tubuh atau mungkin menyebar luas.

Oleh karena itu, gejala akan tergantung pada bagian tubuh yang terkena seperti:

  • Panggul, menyebabkan nyeri pinggul
  • Tengkorak, menyebabkan gangguan pendengaran atau sakit kepala
  • Tulang belakang, menyebabkan rasa sakit, kesemutan dan mati rasa di lengan atau kaki
  • Kaki, menyebabkan osteoarthritis di lutut atau pinggul.

Selain itu, segera hubungi dokter Anda jika memiliki gejala sebagai berikut:

Baca juga: Patah Tulang Pinggul

  • Nyeri pada tulang dan persendian
  • Kesemutan dan kelemahan pada ekstremitas
  • Deformitas tulang
  • Gangguan pendengaran yang tidak dapat dijelaskan, terutama jika hanya di satu sisi.

Komplikasi

Berdasarkan Medical News Today, dalam kebanyakan kasus, penyakit paget tulang dapat berkembang perlahan dan menyebabkan komplikasi termasuk:

  • Fraktur dan deformitas yaitu tulang menjadi lebih mudah patah, lebih mudah mengalami pendarahan, dan memengaruhi kemampuan untuk berjalan
  • Osteoartritis, tekanan pada sendi akibat tulang yang tidak berbentuk
  • Masalah neurologi, kerusakan saraf akibat pertumbuhan tulang yang berlebihan dan menyebabkan rasa sakit, kelemahan, kesemutan, atau gangguan pendengaran
  • Gagal jantung
  • Kanker tulang.

Diagnosis

Menurut Mayo Clinic, diagnosis paget tulang meliputi:

  • Pemeriksaan fisik
  • X-ray, mendeteksi area kerusakan tulang, pembesaran tulang, dan kelainan bentuk yang merupakan ciri khas penyakit ini
  • Bone scan, mendeteksi area di tulang Anda yang paling terpengaruh
  • Tes darah, menilai peningkatan kadar alkaline phosphatase dalam darah.

Baca juga: 6 Posisi Duduk yang Benar untuk Menjaga Kesehatan Tulang

Perawatan

Berdasarkan Mayo Clinic, pilihan perawatan paget tulang terdiri dari:

Obat-obatan

  • Obat osteoporosis (bifosfonat) yang diberikan melalui suntikan ke pembuluh darah atau dapat diminum
  • Bifosfonat yang diberikan secara intravena
  • Bifosfonat oral
  • Resep kalsitonin, hormon alami yang terlibat dalam regulasi kalsium dan metabolisme tulang.

Operasi

Dalam kasus yang jarang terjadi, pembedahan mungkin diperlukan untuk:

  • Membantu menyembuhkan patah tulang
  • Ganti sendi yang rusak akibat radang sendi parah
  • Sejajarkan kembali tulang yang cacat
  • Mengurangi tekanan pada saraf.

Pencegahan

Pencegahan dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko komplikasi yang terkait dengan penyakit paget tulang, yaitu dengan cara berikut:

  • Mencegah jatuh untuk menghindari patah tulang
  • Menjaga pola makan dengan baik yang mencakup kadar kalsium dan vitamin D yang cukup
  • Berolahraga secara teratur.

Baca juga: Benarkan Minum Susu Bantu Menjaga Kesehatan Tulang?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com