Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/01/2022, 17:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tuberkulosis adalah penyakit menular yang berpotensi serius terutama pada paru-paru.

Bakteri penyebab kondisi ini menyebar dari orang ke orang melalui tetesan kecil yang dilepaskan ke udara.

Baca juga: Benjolan di Leher Bisa Jadi Tanda Penyakit Tuberkulosis (TB)

Penyebab

Bakteri yang disebut Mycobacterium tuberculosis menjadi penyebab tuberkulosis.

Anda dapat tertular saat menghirup udara yang terinfeksi akibat bersin, batuk, bernyanyi, bahkan berbicara.

Faktor risiko

Berdasarkan Mayo Clinic, terdapat berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami tuberkulosis, yaitu:

  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat kondisi atau konsumsi obat-obatan tertentu
  • Usia yang sangat muda atau lanjut usia
  • Bepergian atau tinggal di daerah tertentu dengan tingkat tuberkulosis yang tinggi
  • Penggunaan alkohol yang berlebihan
  • Merokok
  • Bekerja di perawatan kesehatan
  • Tinggal atau hidup bersama seseorang yang terinfeksi tuberkulosis.

Gejala

Menurut Healthine, gejala tuberkulosis biasanya tergantung di mana bakteri tumbuh, antara lain:

Gejala di paru-paru

  • Batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu
  • Batuk darah atau berdahak
  • Nyeri dada.

Baca juga: Beda Gejala Tuberkulosis pada Anak-anak dan Orang Dewasa

Gejala umum

  • Kelelahan yang tidak dapat dijelaskan
  • Kelemahan
  • Demam
  • Panas dingin
  • Keringat malam
  • Kehilangan nafsu makan
  • Penurunan berat badan.

Gejala jika bakteri menyebar ke organ lain

  • Terdapat darah dalam urine
  • Kehilangan fungsi ginjal
  • Sakit punggung, kekakuan, kejang otot, dan ketidakteraturan tulang belakang
  • Mual, muntah, kebingungan, dan kehilangan kesadaran.

Diagnosis

Melansir Mayo Clinic, diagnosis tuberkulosis dapat dilakukan dengan:

  • Pemeriksaan fisik, termasuk pembengkakan pada kelenjar getah bening dan mendengarkan suara paru-paru Anda saat Anda bernapas
  • Tes kulit
  • Tes darah, mengukur reaksi sistem kekebalan Anda terhadap bakteri
  • Tes pencitraan seperti rontgen atau CT scan untuk memeriksa paru-paru
  • Tes dahak untuk menguji jenis bakteri yang resisten terhadap obat.

Baca juga: Cara Mencegah Penularan Tuberkulosis (TBC) yang Rentan Lewat Udara

Perawatan

Obat yang tepat dan jangka waktu pengobatan akan tergantung pada usia, kesehatan secara keseluruhan, kemungkinan resistensi obat dan letak infeksi pada tubuh Anda.

Dilansir dari Healthline, perawatan tuberkulosis dapat meliputi:

  • Resep obat untuk menangani infeksi
  • Pemberian vaksinasi yang bekerja lebih baik untuk anak-anak daripada orang dewasa.

Komplikasi 

Tuberkulosis yang tidak segera menerima perawatan dapat menyebabkan komplikasi seperti:

  • Sakit tulang belakang.
  • Kerusakan sendi
  • Pembengkakan selaput yang menutupi otak
  • Masalah hati atau ginjal
  • Gangguan jantung.

Pencegahan

Berdasarkan Healthline, berikut beberapa langkah penting pencegahan tuberkulosis, yaitu:

Mencegah penyebaran

  • Tetap berada di rumah dan hindari tidur di ruangan yang sama dengan orang lain selama perawatan
  • Gunakan masker saat berada di keramaian
  • Tutup mulut Anda jika batuk atau bersin
  • Selesaikan seluruh proses perawatan Anda.

Baca juga: 7 Kelompok Orang yang Rentan Terjangkit Tuberkulosis (TBC)

Mencegah terinfeksi

  • Berkonsultasi dengan dokter tentang tes sebelum dan sesudah bepergian ke negara dengan tingkat tuberkulosis yang tinggi
  • Menghindari kontak dekat atau berkepanjangan dengan penderita tuberkulosis
  • Dapatkan vaksinasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com