KOMPAS.com - Pneumotoraks atau paru-paru kolaps terjadi ketika udara bocor ke ruang antara paru-paru dan dinding dada.
Udara tersebut mendorong bagian luar paru-paru dan membuatnya kolaps.
Pneumotoraks dapat berupa kolaps paru total atau kolaps hanya sebagian paru.
Baca juga: Pneumotoraks: Gejala dan Penyebab
Pneumutoraks dapat disebabkan oleh cedera pada paru-paru.
Dalam beberapa kasus, pneumotoraks disebabkan oleh gelembung udara (blebs) yang pecah, sehingga mengirimkan udara ke ruang di sekitar paru-paru.
Hal ini dapat terjadi akibat perubahan tekanan udara seperti saat scuba diving atau bepergian ke tempat yang tinggi.
Penyakit paru-paru juga dapat meningkatkan risiko terkena pneumotoraks, antara lain:
Dalam beberapa kasus, pneumotoraks terjadi tanpa sebab. Kondisi ini disebut pneumotoraks spontan.
Gejala umum pneumotoraks meliputi:
Baca juga: 10 Jenis Infeksi Paru-paru yang Perlu Diwaspadai
Pneumotoraks yang lebih besar dapat menyebabkan gejala yang lebih parah, seperti:
Penyedia layanan kesehatan akan mengecek penurunan suara napas atau hilangnya suara napas di sisi yang terkena.
Tes yang dapat dilakukan meliputi:
Pneumotoraks ringan dapat hilang dengan sendirinya seiring waktu. Pasien biasanya hanya membutuhkan perawatan oksigen dan istirahat.
Dokter dapat menggunakan jarum untuk memungkinkan udara keluar dari sekitar paru-paru sehingga dapat berkembang lebih penuh.
Baca juga: 10 Tanda Infeksi Paru-paru yang Perlu Diwaspadai
Untuk pneumotoraks yang parah, metode pengobatan dengan tabung dada yang ditempatkan di antara tulang rusuk ke dalam ruang di sekitar paru-paru dapat dilakukan agar paru-paru mengembang kembali.
Beberapa orang yang mengalami pneumotoraks membutuhkan oksigen ekstra.
Operasi paru-paru bisa diperlukan untuk mengobati pneumotoraks atau untuk mencegah episode berikutnya.
Terkadang, bahan kimia khusus ditempatkan di area paru-paru yang kolaps.
Bahan kimia ini dapat menyebabkan bekas luka terbentuk. Prosedur ini disebut pleurodesis.
Meskipun sebagian besar kasus pneumotoraks sembuh tanpa masalah, komplikasi serius dapat terjadi, seperti:
Jika memiliki kondisi medis tertentu atau riwayat keluarga dengan pneumotoraks, penyakit ini sulit dicegah.
Baca juga: 9 Ciri-ciri Penyakit Paru-paru, Tak Hanya Sesak Napas
Meski demikian, langkah-langkah berikut dapat dicoba untuk mengurangi kemungkinan pneumotoraks:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.