KOMPAS.com - Kutu merupakan parasit yang dapat menularkan penyakit pada manusia.
Sebagian kutu membawa penyakit yang dapat ditularkan melalui gigitan. Namun, gigitan kutu biasanya tidak berbahaya dan mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun.
Salah satu penyakit yang ditularkan melalui gigitan kutu adalah penyakit Lyme. Penyakit Lyme merupakan penyakit menular akibat infeksi bakteri.
Baca juga: Justin Bieber Didiagnosis Idap Lyme Disease, Penyakit Apa Itu?
Terdapat empat jenis bakteri yang dapat menyebabkan penyakit Lyme, di antaranya:
Sebagian besar kasus penyakit Lyme disebabkan oleh kutu berkaki hitam atau juga disebut deer tick.
Kutu menjadi terinfeksi setelah menggigit rusa, burung, atau tikus yang sudah mengalami infeksi.
Seekor kutu setidaknya memerlukan waktu selama 36 hingga 48 jam berada di kulit untuk menularkan bakteri.
Seseorang yang hidup atau singgah dalam waktu tertentu di daerah hutan lebat cenderung lebih berisiko terkena penyakit Lyme.
Bakteri penyakit Lyme dapat menyerang berbagai organ tubuh, termasuk sistem saraf, otot, sendi, dan jantung.
Merangkum Medline Plus dan Mayo Clinic, gejala penyakit Lyme cukup bervariasi dan berbeda-beda pada setiap penderita.
Pada sebagian besar kasus, gejala awal dari penyakit Lyme adalah ruam kulit yang disebut erythema migrans. Ruam ini memiliki beberapa karakteristik berikut:
Baca juga: Kenali Bahaya dan Gejala Infeksi Gigitan Kutu Kucing pada Manusia
Meskipun demikian, tidak semua penderita penyakit Lyme mengalami erythema migrans.
Tidak hanya ruam, penyakit Lyme juga menimbulkan gejala lain secara bertahap dalam tiga tahap (stadium) berikut:
Pada stadium 1, bakteri belum menyebar ke seluruh tubuh dan terjadi pada satu hingga dua minggu setelah penderita digigit kutu.
Selain ruam, gejala lainnya adalah:
Pada stadium 2, bakteri mulai menyebar ke seluruh tubuh dan gejala penyakit Lyme dapat muncul dalam beberapa minggu atau bulan setelah penderita digigit kutu.
Baca juga: Tips ala Rumahan untuk Hilangkan Kutu Rambut
Gejala penyakit Lyme pada tahap ini, meliputi:
Jika infeksi pada stadium 1 dan 2 tidak ditangani, penyakit Lyme akan berkembang menjadi stadium 3 dalam hitungan bulan atau tahun setelah penderita digigit kutu.
Pada tahap ini, bakteri telah menyebar ke seluruh tubuh. Beberapa gejala pada stadium 3, meliputi:
Selain beberapa gejala di atas, penyakit Lyme juga dapat menimbulkan gejala yang kurang umum, seperti peradangan pada mata dan peradangan pada hati (hepatitis).
Dirangkum dari DermNet NZ dan Medicine Net, penyakit Lyme disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi dan Borrelia mayonii.
Baca juga: 5 Cara Mudah Menghilangkan Kutu Rambut
Seseorang dapat terserang penyakit Lyme apabila digigit oleh kutu jenis Ixodes scapularis dan Ixodes pacificus yang terinfeksi bakteri tersebut.
Penyakit ini hanya ditularkan melalui gigitan kutu dan tidak ditularkan dari orang ke orang
Menurut Mayo Clinic, beberapa kondisi berikut meningkatkan risiko seseorang terserang penyakit Lyme:
Dilansir dari Healthline, diagnosis penyakit Lyme diawali dengan meninjau riwayat kesehatan pasien secara keseluruhan
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat ruam yang disebabkan oleh gigitan kutu.
Pemeriksaan darah paling akurat apabila dilakukan beberapa minggu setelah infeksi terjadi karena antibodi mulai terbentuk.
Selain pemeriksaan darah, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan penunjang berikut guna memastikan diagnosis penyakit Lyme:
Baca juga: Cara Hilangkan Kutu Rambut dengan Minyak Kelapa
Mengutip Mayo Clinic, penanganan penyakit Lyme akan lebih efektif jika dilakukan sejak gejala awal muncul.
Penyakit Lyme dapat diatasi dengan pemberian obat antibiotik, seperti:
Pada kasus yang lebih parah, dokter mungkin akan memberikan antibiotik melalui infus selama 14 hingga 28 hari.
Dirangkum dari Mayo Clinic dan Medicine Net, penyakit Lyme dapat menimbulkan sejumlah komplikasi berikut:
Baca juga: 3 Cara Menghilangkan Kutu Rambut Secara Alami dan dengan bantuan Obat
Menurut Healthline, penyakit Lyme dapat dicegah dengan menghindari atau mengurangi risiko digigit kutu.
Berikut beberapa tindakan yang dapat mengurangi risiko terkena penyakit Lyme:
Seseorang yang pernah menderita penyakit Lyme masih dapat mengalami kondisi serupa di kemudian hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.