Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/09/2021, 14:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ruam kulit adalah kondisi yang sering terjadi pada kulit, seperti noda kemerahan, benjol, bintil, atau luka lepuh akibat peradangan.

Ruam yang muncul pada kulit sering kali disertai rasa gatal atau sensasi panas seperti terbakar. Namun, ruam juga dapat muncul secara tiba-tiba tanpa disertai rasa gatal.

Jika muncul ruam atau luka pada bagian tubuh secara tiba-tiba tanpa disertai penyebab yang jelas dan sering terjadi, bisa menjadi tanda tubuh terkena suatu penyakit.

Salah satu penyakit yang menyebabkan tubuh mengalami peradangan dan memunculkan ruam adalah penyakit Behcet atau juga disebut sindrom Behcet.

Baca juga: Mengenali Penyebab dan Cara Mengatasi Ruam Pada Ketiak

Penyakit Behcet adalah suatu kelainan langka dan tidak menular yang menyebabkan peradangan pada pembuluh darah di seluruh tubuh penderitanya.

Meskipun dapat menyerang seluruh bagian tubuh, penyakit ini lebih sering terjadi pada daerah tubuh, seperti mulut, area genital, persendian, hingga penglihatan.

Penyakit ini menyebabkan terjadinya peradangan pada pembuluh darah hampir di semua bagian tubuh, termasuk pembuluh arteri dan vena.

Penderita penyakit Behcet akan merasakan peradangan pada bagian tubuh yang dapat mereda dengan sendirinya tetapi dapat muncul kembali.

Penyakit ini dapat memunculkan banyak gejala yang mungkin tampak tidak saling berkaitan, misalnya sariawan, ruam dan lesi kulit, radang mata serta luka pada area genital.

Penyebab

Dirangkum dari Cleveland Clinic, sampai saat ini masih belum ditemukan secara pasti penyebab penyakit Behcet.

Namun, para ilmuwan menduga bahwa penyakit Behcet terjadi akibat gangguan autoimun, yakni sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel-sel sehat dan mengakibatkan peradangan.

Selain itu, virus atau bakteri diduga dapat memicu penyakit Behcet pada orang dengan gen tertentu yang membuat mereka rentan terhadap penyakit ini.

Beberapa pasien penyakit Behcet memiliki gen HLA-B5 dan HLA-B51 tetapi terdapat beberapa orang dengan gen tersebut yang tidak mengalami penyakit Behcet.

Baca juga: 6 Vitamin untuk Membantu Mengatasi Peradangan

Maka dari itu, hingga saat ini masih terus dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penyebab penyakit Behcet.

Faktor Risiko

Merangkum dari NHS, penyakit Behcet umumnya terjadi di wilayah Timur Jauh, Timur Tengah, dan negara-negara Mediterania, seperti Turki dan Israel.

Penduduk dari Mediterania, Timur Tengah, dan Asia dianggap lebih berisiko terserang penyakit ini. Meski demikian, penyakit ini dapat terjadi pada semua kelompok etnis.

Selain itu, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terserang penyakit Behcet, yakni:

  • Berusia antara 20 sampai 30 tahun
  • Memiliki keturunan gen HLA-B51
  • Mengalami infeksi virus atau bakteri

Gejala

Dirangkum dari Mayo Clinic, setiap penderita penyakit Behcet memiliki gejala yang berbeda-beda karena gejala yang muncul tergantung pada bagian tubuh yang terpengaruh.

Berikut beberapa bagian tubuh yang sering terkena penyakit Behcet disertai gejala:

Baca juga: 5 Gejala Peradangan Kronis yang Perlu Diwaspadai

  1. Mulut:
    - Muncul sariawan pada rongga mulut yang terjadi dalam tujuh hingga 21 hari dan dapat muncul kembali
    - Muncul lesi bulat di mulut yang berubah menjadi borok dan terasa menyakitkan
  2. Kulit:
    - Muncul luka seperti jerawat di tubuh
    - Muncul benjolan (nodul) lembut berwarna kemerahan, umumnya pada kaki bagian bawah
  3. Area genital:
    Luka merah dan terbuka pada skrotum atau vulva yang menyakitkan dan dapat meninggalkan bekas luka
  4. Mata:
    - Mengalami radang mata (uveitis)
    - Kedua mata mengalami kemerahan, nyeri, dan pandangan terasa kabur
    - Kondisi ini bersifat datang dan pergi
  5. Sendi:
    Terjadi pembengkakan dan nyeri sendi pada lutut, pergelangan kaki, siku atau pergelangan tangan dalam satu hingga tiga minggu dan hilang dengan sendirinya
  6. Pembuluh darah:
    - Lengan atau kaki mengalami pembengkakan, kemerahan, dan terasa nyeri akibat pembekuan darah
    - Pada arteri besar dapat menyebabkan komplikasi, seperti aneurisma dan penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah
  7. Sistem pencernaan:
    - Sakit perut
    - Diare
    - BAB berdarah
    - Perdarahan pada saluran cerna
  8. Otak:
    - Sakit kepala berat
    - Demam
    - Gangguan kesadaran

Baca juga: 4 Jenis Makanan yang Bisa Memicu Peradangan

Komplikasi

Penyakit Behcet dapat menimbulkan komplikasi jika gejala tidak segera mendapat penanganan.

Salah satunya adalah uveitis (radang mata) yang tidak segera mendapat penanganan berisiko mengalami penurunan penglihatan hingga kebutaan.

Sedangkan peradangan pada otak dan sistem saraf jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan terjadinya stroke.

Diagnosis

Untuk mendiagnosis penyakit Behcet, dokter akan melakukan beberapa tindakan berikut:

  1. Pemeriksaan fisik
  2. Tes darah
  3. Tes urine
  4. Rontgen, CT scan, MRI, dan biopsi kulit
  5. Tes pathergy, untuk menguji fungsi sistem kekebalan tubuh

Perawatan

Dikutip dari NHS, tidak ada obat untuk mengobati penyakit Behcet. Fokus pengobatan adalah untuk meredakan atau mengendalikan peradangan pada bagian tubuh yang terkena.

Baca juga: Apa itu Peradangan?

Berikut beberapa obat untuk meredakan peradangan akibat penyakit Behcet:

  • Memberikan krim, gel, atau salep kulit, untuk meredakan peradangan dan nyeri
  • Memberikan obat kumur khusus, untuk meredakan rasa sakit akibat luka mulut
  • Memberikan obat tetes mata, untuk mengurangi nyeri dan kemerahan pada mata
  • Kortikosteroid, seperti prednison, untuk mengurangi peradangan
  • Imunosupresan, untuk mengurangi aktivitas sistem kekebalan tubuh
  • Terapi biologis, untuk mengubah respons sistem kekebalan tubuh dan membantu mengendalikan peradangan yang terjadi di tubuh
  • Bagi penderita dengan gejala yang lebih parah atau resisten, dokter mungkin akan memberikan etanercept, untuk menghalangi terbentuknya tumor
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com