Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2021, 18:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap orang memiliki bau badan yang unik dan sering dikaitkan dengan bau yang tidak sedap.

Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan perubahan pada bau badan.

Namun, perlu diketahui bahwa bau badan juga dapat menandakan adanya masalah kesehatan, terutama jika terjadi secara mendadak dan terus-menerus.

Baca juga: Bau Badan Terasa Mengganggu, Usir dengan 6 Cara Sederhana Berikut

Penyebab

Melansir Healthline, berikut faktor-faktor penyebab bau badan dari yang umum hingga kondisi lain yang mendasarinya, antara lain:

Penyebab umum

  • Masa pubertas
    Perubahan bau badan menjadi bagian normal dalam masa pertumbuhan atau pubertas karena kelenjar keringat dan hormon androgen di dalam tubuh menjadi lebih aktif.
  • Perubahan hormonal
    Seperti menopause, menstruasi, dan kehamilan.
  • Berkeringat berlebihan dan kebersihan tubuh yang buruk
    Saat tubuh berkeringat, bakteri yang ada di kulit akan bercampur dengan keringat dan berkembang biak sehingga menghasilkan bau yang tidak sedap.
  • Makanan
    Makanan terkadang dapat menyebabkan perubahan bau badan melalui arunie atau gas yang menyengat.
  • Obat-obatan
    Terdapat sejumlah obat yang menyebabkan keringat berlebih sebagai salah satu efek sampingnya.

Baca juga: Waspada, Ini Bahan Berbahaya dalam Produk Pencegah Bau Badan

Penyebab khusus

  • Stres
    Stres dan kecemasan terkadang dapat menyebabkan Anda berkeringat lebih sehingga menghasilkan bau menjadi lebih kuat.
  • Diabetes
    Pada umumnya, tubuh penderita diabetes tingkat tinggi akan memanfaatkan lemak sebagai pengganti glukosa dan proses tersebut akan menghasilkan senyawa asam penyebab bau badan.
  • Infeksi kulit
    Area kulit yang terinfeksi dapat menyebabkan perubahan bau akibat bakteri. Hal ini dapat terjadi pada folikel rambut ketiak atau lipatan kulit.
  • Infeksi saluran kemih
    Terjadi ketika bakteri masuk ke saluran kemih dan berkembang biak. Jenis infeksi ini dapat menyebabkan urine menghasilkan bau yang kuat.
  • Infeksi pusar
    Pusar terinfeksi akan menghasilkan bau yang tidak sedap dan disertai dengan keluarnya cairan, kemerahan, gatal, bengkak, atau bahkan pendarahan.
  • Infeksi vagina
    Infeksi parasit atau bakteri pada vagina dapat menyebabkan perubahan bau vagina secara tiba-tiba.
  • Tuberkulosis (TBC)
    Infeksi bakteri yang terjadi di paru-paru, tenggorokan, dan leher yang menyebabkan napas berbau tidak sedap.
  • Uremia
    Merupakan gejala gagal ginjal yang menyebabkan napas atau urine berbau.
  • Obstruksi usus
    Jika usus tersumbat,meningkatkan risiko muntah dan menyebabkan napas memiliki bau yang tidak sedap
  • Kanker
    Meskipun jarang terjadi, beberapa kasus kanker stadium lanjut mengalami bau badan yang tidak sedap akibat luka terkait kanker yang terinfeksi.

Baca juga: Cara Mengatasi Bau Badan dengan Minum Air Putih

Gejala

Perubahan bau badan dapat terjadi pada area tubuh tertentu seperti ketiak, kaki, mulut, tenggorokan, pusar, atau alat kelamin.

Menurut Mayo Clinic, gejala bau badan akan bervariasi pada setiap orang tergantung dengan penyebab yang mendasarinya.

Namun, segera temui dokter jika Anda mengalami gejala berikut:

  • Tiba-tiba berkeringat lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya
  • Mengalami keringat malam tanpa alasan yang jelas
  • Menyadari perubahan bau pada tubuh Anda
  • Memiliki perubahan bau disertai dengan tanda-tanda infeksi
  • Bau tidak sedap disertai dengan rasa sakit, pendarahan, atau gejala serius lainnya
  • Bau terjadi secara berkelanjutan dan tidak kunjung menghilang

Diagnosis

Seperti yang sudah dijelaskan, terdapat banyak faktor yang dapat mendasari terjadinya perubahan pada bau badan.

Oleh karena itu, berdasarkan Mayo Clinic, berikut beberapa cara untuk mendiagnosis masalah bau badan, yaitu:

  • Diskusi gejala dan riwayat kesehatan
  • Tes darah dan urine untuk mendeteksi kondisi medis seperti infeksi atau diabetes

Baca juga: 6 Cara Menghilangkan Bau Badan Tak Sedap

Perawatan

Mengutip Healthline, bau badan yang disebabkan oleh kondisi tertentu akan mendapatkan perawatan atau pengobatan khusus dari dokter tergantung dengan hasil diagnosis.

Namun, terdapat cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi bau badan secara umum, yaitu:

  • Kenakan pakaian yang bersih dan menyerap keringat
  • Gunakan deodoran dan sabun antibakteri
  • Mandi teratur dengan bersih minimal 2 kali dalam 1 hari untuk menghilangkan sel-sel kulit mati, kotoran, bakteri, dan minyak di tubuh
  • Keringkan badan dengan benar setelah mandi atau berkeringat
  • Jaga kebersihan mulut dengan menyikat bagian gigi dan lidah secara rutin
  • Perhatikan kebersihan kaki Anda, misalnya dengan mengganti kaus kaki yang basah dan menggunakan sepatu yang tepat dan nyaman
  • Bersihkan area sensitif tubuh seperti anus dan telinga dengan lembut
  • Melakukan relaksasi secara rutin untuk mengontrol stres
  • Menerapkan pola makan yang sehat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Health
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Health
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Health
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Health
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Health
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau