KOMPAS.com - Setiap orang memiliki bau badan yang unik dan sering dikaitkan dengan bau yang tidak sedap.
Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan perubahan pada bau badan.
Namun, perlu diketahui bahwa bau badan juga dapat menandakan adanya masalah kesehatan, terutama jika terjadi secara mendadak dan terus-menerus.
Baca juga: Bau Badan Terasa Mengganggu, Usir dengan 6 Cara Sederhana Berikut
Penyebab
Melansir Healthline, berikut faktor-faktor penyebab bau badan dari yang umum hingga kondisi lain yang mendasarinya, antara lain:
Penyebab umum
- Masa pubertas
Perubahan bau badan menjadi bagian normal dalam masa pertumbuhan atau pubertas karena kelenjar keringat dan hormon androgen di dalam tubuh menjadi lebih aktif.
- Perubahan hormonal
Seperti menopause, menstruasi, dan kehamilan.
- Berkeringat berlebihan dan kebersihan tubuh yang buruk
Saat tubuh berkeringat, bakteri yang ada di kulit akan bercampur dengan keringat dan berkembang biak sehingga menghasilkan bau yang tidak sedap.
- Makanan
Makanan terkadang dapat menyebabkan perubahan bau badan melalui arunie atau gas yang menyengat.
- Obat-obatan
Terdapat sejumlah obat yang menyebabkan keringat berlebih sebagai salah satu efek sampingnya.
Baca juga: Waspada, Ini Bahan Berbahaya dalam Produk Pencegah Bau Badan
Penyebab khusus
- Stres
Stres dan kecemasan terkadang dapat menyebabkan Anda berkeringat lebih sehingga menghasilkan bau menjadi lebih kuat.
- Diabetes
Pada umumnya, tubuh penderita diabetes tingkat tinggi akan memanfaatkan lemak sebagai pengganti glukosa dan proses tersebut akan menghasilkan senyawa asam penyebab bau badan.
- Infeksi kulit
Area kulit yang terinfeksi dapat menyebabkan perubahan bau akibat bakteri. Hal ini dapat terjadi pada folikel rambut ketiak atau lipatan kulit.
- Infeksi saluran kemih
Terjadi ketika bakteri masuk ke saluran kemih dan berkembang biak. Jenis infeksi ini dapat menyebabkan urine menghasilkan bau yang kuat.
- Infeksi pusar
Pusar terinfeksi akan menghasilkan bau yang tidak sedap dan disertai dengan keluarnya cairan, kemerahan, gatal, bengkak, atau bahkan pendarahan.
- Infeksi vagina
Infeksi parasit atau bakteri pada vagina dapat menyebabkan perubahan bau vagina secara tiba-tiba.
- Tuberkulosis (TBC)
Infeksi bakteri yang terjadi di paru-paru, tenggorokan, dan leher yang menyebabkan napas berbau tidak sedap.
- Uremia
Merupakan gejala gagal ginjal yang menyebabkan napas atau urine berbau.
- Obstruksi usus
Jika usus tersumbat,meningkatkan risiko muntah dan menyebabkan napas memiliki bau yang tidak sedap
- Kanker
Meskipun jarang terjadi, beberapa kasus kanker stadium lanjut mengalami bau badan yang tidak sedap akibat luka terkait kanker yang terinfeksi.
Baca juga: Cara Mengatasi Bau Badan dengan Minum Air Putih
Gejala
Perubahan bau badan dapat terjadi pada area tubuh tertentu seperti ketiak, kaki, mulut, tenggorokan, pusar, atau alat kelamin.
Menurut Mayo Clinic, gejala bau badan akan bervariasi pada setiap orang tergantung dengan penyebab yang mendasarinya.
Namun, segera temui dokter jika Anda mengalami gejala berikut:
- Tiba-tiba berkeringat lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya
- Mengalami keringat malam tanpa alasan yang jelas
- Menyadari perubahan bau pada tubuh Anda
- Memiliki perubahan bau disertai dengan tanda-tanda infeksi
- Bau tidak sedap disertai dengan rasa sakit, pendarahan, atau gejala serius lainnya
- Bau terjadi secara berkelanjutan dan tidak kunjung menghilang
Diagnosis
Seperti yang sudah dijelaskan, terdapat banyak faktor yang dapat mendasari terjadinya perubahan pada bau badan.
Oleh karena itu, berdasarkan Mayo Clinic, berikut beberapa cara untuk mendiagnosis masalah bau badan, yaitu:
- Diskusi gejala dan riwayat kesehatan
- Tes darah dan urine untuk mendeteksi kondisi medis seperti infeksi atau diabetes
Baca juga: 6 Cara Menghilangkan Bau Badan Tak Sedap
Perawatan
Mengutip Healthline, bau badan yang disebabkan oleh kondisi tertentu akan mendapatkan perawatan atau pengobatan khusus dari dokter tergantung dengan hasil diagnosis.
Namun, terdapat cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi bau badan secara umum, yaitu:
- Kenakan pakaian yang bersih dan menyerap keringat
- Gunakan deodoran dan sabun antibakteri
- Mandi teratur dengan bersih minimal 2 kali dalam 1 hari untuk menghilangkan sel-sel kulit mati, kotoran, bakteri, dan minyak di tubuh
- Keringkan badan dengan benar setelah mandi atau berkeringat
- Jaga kebersihan mulut dengan menyikat bagian gigi dan lidah secara rutin
- Perhatikan kebersihan kaki Anda, misalnya dengan mengganti kaus kaki yang basah dan menggunakan sepatu yang tepat dan nyaman
- Bersihkan area sensitif tubuh seperti anus dan telinga dengan lembut
- Melakukan relaksasi secara rutin untuk mengontrol stres
- Menerapkan pola makan yang sehat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.