KOMPAS.com - Tenggorokan adalah organ penting dalam tubuh manusia. Organ ini membantu manusia untuk bernapas, berbicara, dan mencerna makanan.
Tenggorokan terletak berdekatan dengan rongga mulut, hidung, dan pintu masuk saluran cerna bagian atas.
Berada di dekat rongga mulut menyebabkan tenggorokan rentan terpapar mikroorganisme dari makanan atau minuman yang terinfeksi bakteri atau virus.
Baca juga: 4 Obat Radang Tenggorokan
Jika tenggorokan mengalami iritasi, peradangan, atau terinfeksi bakteri akan timbul rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas penderita.
Salah satu penyakit yang menyebabkan sakit tenggorokan adalah faringitis atau yang dikenal dengan radang tenggorokan.
Faringitis adalah peradangan pada selaput lendir yang melapisi bagian belakang tenggorokan (faring).
Peradangan ini menyebabkan rasa tidak nyaman karena tenggorokan terasa gatal, kering, dan sulit menelan. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dan/atau bakteri.
Virus dan bakteri dapat menyebar melalui udara, seperti percikan air ludah dari batuk penderita yang terhirup.
Mengutip dari Medical News Today, faringitis terjadi akibat penderita terinfeksi virus. Terdapat beberapa virus yang dapat menyebabkan faringitis, yakni:
Baca juga: 6 Makanan yang Harus Dihindari saat Radang Tenggorokan
Mononucleosis adalah infeksi virus menular yang memunculkan gejala serupa dengan flu.
Mononucleosis disebabkan karena virus EBV yang menyebar melalui cairan tubuh, seperti percikan air liur (bersin) atau paparan batuk.
Terkadang, faringitis terjadi akibat penyebaran infeksi dari penyakit lain, seperti pilek, flu, campak, dan cacar.
Sedangkan bakteri yang dapat menyebabkan faringitis adalah bakteri Streptococcus tipe A. Bakteri ini biasanya menyebabkan faringitis pada anak-anak.
Meski jarang, terdapat bakteri lain yang juga dapat menyebabkan faringitis, yakni:
Gejala faringitis biasanya muncul sekitar 2 sampai 5 hari setelah penderita terinfeksi.
Gejala utama yang dirasakan penderita faringitis adalah tenggorokan sakit, nyeri, terasa gatal, sulit menelan, dan suara serak.
Beberapa gejala yang dirasakan penderita faringitis akibat virus diantaranya:
Baca juga: 7 Makanan untuk Penderita Radang Tenggorokan
Penderita faringitis dengan mononucleosis dapat merasakan gejala tambahan, diantaranya:
Sedangkan, gejala penderita faringitis akibat bakteri meliputi:
Untuk memastikan pasien mengalami faringitis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan memeriksa tenggorokan, hidung, dan telinga untuk melihat adanya infeksi.
Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti:
Baca juga: Cara Mudah Mengatasi dan Mencegah Radang Tenggorokan
Terdapat beberapa metode pengobatan faringitis. Namun, disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.
Faringitis yang disebabkan bakteri dapat diobati dengan antibiotik oral, seperti amoxicillin atau penisilin, untuk meredakan gejala dan mencegah demam rematik.
Sedangkan faringitis yang disebabkan virus dapat sembuh dengan sendirinya (self limiting disease).
Untuk meredakan rasa sakit dan demam penderita faringitis virus dapat mengonsumsi obat yang dijual bebas, seperti asetaminofen dan ibuprofen.
Beberapa cara di bawah ini dapat membantu mempercepat pemulihan, diantaranya:
Baca juga: Penyebab dan Faktor Risiko Radang Tenggorokan
Jika sampai 1 minggu kondisi masih belum membaik, segera konsultasikan dengan dokter.
Jika tidak segera mendapat penanganan, faringitis dapat menyebar dan menyebabkan beberapa komplikasi, yakni:
Beberapa tindakan di bawah ini dapat membantu mengurangi risiko faringitis, seperti:
Baca juga: Radang Tenggorokan dan Gejala Virus Corona
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.