KOMPAS.com - Rahang kaku dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, termasuk bruxism (gertakan gigi secara berlebihan), gangguan sendi rahang (TMD), dan stres.
Rahang kaku dapat menyebabkan rasa nyeri atau ketidaknyamanan di banyak bagian tubuh seperti kepala, telinga, gigi, wajah, dan leher.
Intensitas nyeri dapat bervariasi dan dapat menjadi lebih buruk saat mengunyah atau menguap.
Baca juga: Bahu Sering Nyeri dan Kaku, Bisa Jadi Tanda Frozen Shoulder
Melansir Healthline, setidaknya ada tujuh penyebab umum rahang kaku, antara lain:
TMD menyebabkan nyeri pada sendi rahang dan otot di sekitarnya.
Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit pada salah satu atau kedua sendi engsel (sendi temporomandibular).
Sendi ini terletak di antara rahang bawah dan tulang temporal.
TMD juga dapat menyebabkan nyeri berdenyut di dekat telinga, rahang, dan wajah.
Nyeri TMD seringkali bersifat sementara dan dapat diatasi dengan perawatan di rumah.
Perasaan stres atau kecemasan berlebih terkadang secara tidak sengaja akan membuat seseorang mengatupkan rahang atau menggertakkan gigi saat tertidur.
Selain itu, stres dapat menahan rahang dalam posisi terkatup saat terjaga tanpa menyadarinya.
Tindakan ini dapat menyebabkan rahang kaku dan rasa sakit selama jam tidur dan bangun.
Rasa sakitnya bisa lebih buruk ketika makan atau berbicara.
Stres juga dapat menyebabkan gejala lain, seperti sakit kepala.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Bangun Tidur Badan Pegal dan Kaku
Bruxism (gertakan gigi) atau clenching dapat disebabkan oleh stres, genetika, atau masalah gigi, seperti gigi yang tidak sejajar.
Bruxism dapat terjadi selama tidur maupun terjaga meskipun seseorang tidak menyadarinya.
Bruxism dapat menyebabkan rasa kaku atau nyeri pada wajah, leher, dan rahang atas atau bawah.
Selain itu, bruxism dapat menyebabkan sakit kepala atau sakit telinga.
Mengunyah permen karet atau zat lain secara berlebihan dapat menyebabkan rasa kaku di rahang bawah (mandibula).
Rheumatoid (RA) adalah gangguan inflamasi autoimun.
RA dapat mempengaruhi otot dan sendi di seluruh tubuh.
Sekitar 80 persen orang dengan RA memiliki TMD, yang merupakan penyebab rahang kaku.
RA dapat merusak sendi rahang dan jaringan di sekitarnya
Gangguan ini juga dapat menyebabkan pengeroposan tulang di rahang.
Baca juga: 5 Penyebab Leher Kaku, Bisa Keseleo sampai Tanda Penyakit
Meskipun tidak umum, osteoarthritis (OA) dapat terjadi di dalam sendi temporomandibular.
Hal ini dapat menyebabkan kerusakan dan hilangnya fungsi tulang rahang, tulang rawan, dan jaringan.
Rusaknya fungsi organ tersebut mengakibatkan rahang kaku dan nyeri yang dapat menyebar ke area sekitarnya.
Tetanus (lockjaw) adalah infeksi bakteri yang berpotensi fatal.
Gejalanya seperti kekakuan di perut, kesulitan menelan, dan kontraksi otot yang menyakitkan di rahang dan leher.
Gejala rahang kaku bervariasi tergantung dari penyebabnya.
Disadur dari Winchester hospital, gejala umum yang biasa dirasakan ketika menderita rahang kaku antara lain:
Baca juga: Otot Kaku
Merangkum dari Medical news today dan Healthline, seorang dapat meredakan rahang kaku dengan latihan-latihan berikut:
Ulangi gerakan membuka dan menutup mulut beberapa kali sebagai pemanasan.
Kemudian, letakkan jari di atas empat gigi bawah.
Perlahan tarik ke bawah sampai Anda merasakan sedikit ketidaknyamanan di sisi rahang yang kaku.
Tahan selama 30 detik, lalu perlahan lepaskan rahang kembali ke posisi semula.
Latihan ini membantu meregangkan otot-otot rahang dan leher.
Tekan ujung lidah ke langit-langit mulut, tepat di belakang gigi atas tanpa menyentuhnya.
Selanjutnya, gunakan lidah untuk memberikan tekanan lembut.
Perlahan buka mulut selebar mungkin, lalu tutup perlahan.
Berhentilah pada titik saat merasa tidak nyaman.
Baca juga: 3 Cara Hentikan Kebiasaan Sentuh Wajah Agar Tak Mudah Terinfeksi Virus
Peregangan ini membantu menghilangkan stres pada otot wajah, rahang atas dan bawah, serta leher.
Tersenyumlah dengan senyum terlebar yang bisa dilakukan tanpa merasa kaku atau sakit.
Sambil tersenyum, perlahan buka rahang.
Tarik napas dalam-dalam melalui mulut, lalu buang napas sambil melepaskan senyum.
Pelindung mulut dapat membantu mengurangi tekanan pada rahang dan mencegah orang menggemeretakkan gigi.
Pelindung mulut tertentu juga dapat membantu memposisikan ulang sendi rahang yang tidak sejajar.
Perawatan tambahan untuk rahang kaku meliputi:
Baca juga: 4 Cara Setop Kebiasaan Sentuh Wajah agar Tak Gampang Tertular Penyakit
Seseorang yang mengalami salah satu dari gejala berikut harus segera berkonsultasi dengan dokter:
Beberapa kondisi kesehatan dapat menyebabkan rahang kaku.
Tenaga kesehatan akan meninjau riwayat kesehatan seseorang dan menanyakan gejala yang sedang dialami.
Tes pencitraan dapat membantu mendiagnosis peradangan dan kelainan struktural yang dapat menyebabkan kekakuan pada rahang. Beberapa tes tersebut antara lain:
Mengutip Medical news today, tiga tips berikut dapat dilakukan untuk mencegah rahang kaku:
Baca juga: 6 Penyebab Nyeri Leher
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.