KOMPAS.com - Mata lelah merupakan keluhan umum yang terjadi akibat mata terfokus dalam waktu yang lama saat beraktivitas seperti penggunaan perangkat digital, membaca buku, atau berkendara.
Kondisi ini umumnya dapat diobati dengan sederhana.
Namun, mata lelah yang berkepanjangan dapat menjadi gejala dari masalah yang lebih serius dan perlu dikonsultasikan dengan dokter.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Mata Lelah
Mengutip Mayo Clinic, berikut beberapa tanda atau gejala yang dapat Anda rasakan saat mengalami mata lelah, yaitu:
Segera temui dokter untuk pemeriksaan dan perawatan mata lebih lanjut jika Anda mengalami gejala di atas, terutama saat terjadi dalam waktu yang lama.
Melansir Healthline, salah satu penyebab terbesar mata lelah adalah penggunaan perangkat digital seperti komputer atau telepon genggam yang telah menjadi kebutuhan sehari-hari.
Hal ini disebabkan karena:
Baca juga: 7 Tanda Anda Perlu Detoksifikasi Digital
Selain itu, mata lelah juga dapat terjadi akibat penyebab umum lainnya seperti:
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, mata dapat terpapar cahaya biru saat menggunakan perangkat digital untuk waktu yang lama.
Menurut Healthline, paparan cahaya biru tersebut memiliki potensi untuk menyebabkan sejumlah komplikasi yang mungkin terjadi dalam jangka panjang, termasuk:
Selain itu, bagi anak-anak yang menghabiskan waktu lama dengan penggunaan perangkat digital juga dapat mengalami kondisi lain seperti lekas marah atau masalah perilaku.
Untuk menentukan perawatan yang tepat, dokter akan melakukan pemeriksaan mata dan menguji penglihatan Anda.
Umumnya, mata lelah dapat diatasi dengan perubahan kebiasan sehari-hari. Namun, tidak menutup kemungkinan Anda memerlukan perawatan medis.
Baca juga: Paparan Cahaya Pengaruhi Kualitas Tidur, Begini Solusinya
Mengutip Mayo Clinic, perawatan mata lelah terdiri dari:
Merangkum Healthline, Anda dapat mencegah terjadinya mata lelah dengan menjalankan langkah-langkah sebagai berikut:
Baca juga: 8 Cara Cegah Mata Kering Akibat Penggunaan Gadget
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.