Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/09/2021, 13:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hifema adalah suatu kelainan di mana terjadi pendarahan pada mata. Kondisi ini membuat darah terkumpul di area bilik depan mata, antara kornea dan iris.

Darah dapat menutupi sebagian besar atau seluruh iris dan pupil, menghalangi penglihatan sebagian atau seluruhnya.

Hifema biasanya menyakitkan dan dapat menyebabkan masalah penglihatan permanen jika tidak diobati.

Baca juga: 6 Cara Mudah Jaga Kesehatan Mata

Penyebab

Penyebab paling umum dari hifema adalah trauma mata, biasanya dari cedera olahraga, kecelakaan di rumah atau tempat kerja, atau jatuh.

Hifema juga dapat disebabkan oleh:

  • Pembuluh darah abnormal pada permukaan iris (bagian mata yang berwarna)
  • Infeksi mata yang disebabkan oleh virus herpes
  • Masalah pembekuan darah seperti hemofilia dan anemia sel sabit
  • Masalah lensa intraokular (implan lensa buatan)
  • Kanker mata

Gejala

Gejala hifema relatif sederhana, seperti:

  • Terlihat darah di depan mata
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Nyeri
  • Penglihatan kabur, berkabut, atau terhalang

Adapun darah bisa jadi tidak terlihat jika hifemanya kecil.

Diagnosis

Setelah melakukan pemeriksaan fisik pada area mata, dokter akan menggunakan salah satu metode berikut untuk mendiagnosis hifema:

Baca juga: Benarkah Membaca Sambil Tiduran Berbahaya untuk Mata?

  • Pemeriksaan mata komprehensif untuk menguji kemampuan melihat
  • Pemeriksaan tekanan mata
  • Pemeriksaan bagian dalam mata dengan mikroskop khusus yang disebut slit lamp
  • CT scan  untuk memeriksa fraktur orbit (soket) jika ada trauma pada mata

Perawatan

Jika tergolong ringan, hifema dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu sekitar satu minggu.

Rasa sakit bisa ditekan dengan obat pereda nyeri yang tidak mengandung aspirin.

Sementara itu, dokter akan memutuskan bagaimana mengobati hifema berdasarkan berbagai faktor, termasuk:

  • Usia, kesehatan secara keseluruhan, dan riwayat medis
  • Luasnya cedera
  • Toleransi terhadap obat-obatan tertentu
  • Pendapat atau preferensi pribadi

Setelah dokter mengumpulkan informasi ini, ia akan dapat memilih di antara perawatan berikut:

  • Tetes mata (tetes steroid untuk membatasi peradangan dan/atau obat tetes mata untuk membantu mengatasi rasa sakit)
  • Kompres pada mata yang terkena
  • Istirahat yang cukup
  • Gerakan mata dibatasi
  • Kepala ditinggikan setidaknya 40 derajat saat tidur (untuk membantu tubuh menyerap darah)
  • Periksa tekanan mata setiap hari

Baca juga: 4 Cara Cegah Infeksi Mata Akibat Kontak Lensa

Komplikasi

Salah satu komplikasi hifema yang paling serius adalah peningkatan tekanan mata.

Jika hifema menyebabkan tekanan mata tinggi yang berbahaya, dokter akan melakukan operasi untuk menghilangkan kelebihan darah.

Ambang tekanan intraokular akan lebih rendah untuk seseorang dengan penyakit sel sabit.

Tekanan di mata menumpuk karena darah dari hifema dapat menyumbat saluran drainase mata.

Hal ini dapat menyebabkan jenis kerusakan jangka panjang yang terkait dengan glaukoma.

Glaukoma adalah kondisi seumur hidup yang membutuhkan perawatan yang lebih serius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau