KOMPAS.com - Hifema adalah suatu kelainan di mana terjadi pendarahan pada mata. Kondisi ini membuat darah terkumpul di area bilik depan mata, antara kornea dan iris.
Darah dapat menutupi sebagian besar atau seluruh iris dan pupil, menghalangi penglihatan sebagian atau seluruhnya.
Hifema biasanya menyakitkan dan dapat menyebabkan masalah penglihatan permanen jika tidak diobati.
Baca juga: 6 Cara Mudah Jaga Kesehatan Mata
Penyebab paling umum dari hifema adalah trauma mata, biasanya dari cedera olahraga, kecelakaan di rumah atau tempat kerja, atau jatuh.
Hifema juga dapat disebabkan oleh:
Gejala hifema relatif sederhana, seperti:
Adapun darah bisa jadi tidak terlihat jika hifemanya kecil.
Setelah melakukan pemeriksaan fisik pada area mata, dokter akan menggunakan salah satu metode berikut untuk mendiagnosis hifema:
Baca juga: Benarkah Membaca Sambil Tiduran Berbahaya untuk Mata?
Jika tergolong ringan, hifema dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu sekitar satu minggu.
Rasa sakit bisa ditekan dengan obat pereda nyeri yang tidak mengandung aspirin.
Sementara itu, dokter akan memutuskan bagaimana mengobati hifema berdasarkan berbagai faktor, termasuk:
Setelah dokter mengumpulkan informasi ini, ia akan dapat memilih di antara perawatan berikut:
Baca juga: 4 Cara Cegah Infeksi Mata Akibat Kontak Lensa
Salah satu komplikasi hifema yang paling serius adalah peningkatan tekanan mata.
Jika hifema menyebabkan tekanan mata tinggi yang berbahaya, dokter akan melakukan operasi untuk menghilangkan kelebihan darah.
Ambang tekanan intraokular akan lebih rendah untuk seseorang dengan penyakit sel sabit.
Tekanan di mata menumpuk karena darah dari hifema dapat menyumbat saluran drainase mata.
Hal ini dapat menyebabkan jenis kerusakan jangka panjang yang terkait dengan glaukoma.
Glaukoma adalah kondisi seumur hidup yang membutuhkan perawatan yang lebih serius.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.