Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/09/2021, 16:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bisul adalah benjolan keras dan menyakitkan yang berisi nanah. Pada awalnya, kulit menjadi merah di area infeksi dan benjolan lunak mulai terlihat.

Setelah empat hingga tujuh hari, benjolan mulai memutih saat nanah terkumpul di bawah kulit.

Meski membuat tidak nyaman, kebanyakan bisul hilang dengan sendirinya.

Baca juga: 6 Cara Mengobati Bisul Secara Alami

Penyebab

Kebanyakan bisul disebabkan oleh Staphylococcus aureus, sejenis bakteri yang biasa ditemukan di kulit dan di dalam hidung.

Benjolan terbentuk saat nanah terkumpul di bawah kulit.

Bisul terkadang berkembang di area kulit yang telah rusak oleh luka kecil atau gigitan serangga, sehingga membuat bakteri mudah masuk.

Seseorang dengan kondisi berikut berpotensi terkena bisul:

  • Kontak dekat dengan orang yang memiliki infeksi bisul
  • Diabetes
  • Kondisi kulit lainnya, seperti jerawat dan eksim
  • Kekebalan tubuh rendah.

Gejala

Gejala bisul awalnya berupa benjolan keras, merah, dan berisi nanah yang menyakitkan, biasanya berukuran kurang dari satu inci.

Selama beberapa hari berikutnya, benjolan menjadi lebih lunak, lebih besar, dan lebih menyakitkan.

Dengan cepat kantong nanah terbentuk di bagian atas bisul.

Tanda dan gejala infeksi yang lebih lanjut adalah:

  • Kulit merah, nyeri, dan bengkak di sekitar bisul
  • Lebih banyak bisul muncul di sekitar yang asli
  • Demam
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di dekat bisul

Baca juga: Benarkah Makan Telur Bisa Sebabkan Bisul?

Bisul kulit yang aktif menular melalui kontak kulit ke kulit atau dengan berbagi benda.

Oleh karena itu, bisul harus ditutup dengan perban untuk mencegah penyebaran infeksi ke orang lain.

Diagnosis

Dokter dapat mendiagnosis bisul hanya dengan melihatnya.

Sampel nanah dapat dicek lewat laboratorium untuk pengujian jika pasien memiliki infeksi berulang atau infeksi yang tidak merespons pengobatan standar.

Meskipun dapat hilang dengan sendirinya, segera cari bantuan medis jka mengalami gejala berikut:

  • Mengalami bisul dan mulai demam
  • Kulit di sekitar bisul berubah menjadi merah atau muncul garis-garis merah
  • Rasa sakit menjadi parah
  • Bisul tidak mengalir
  • Bisul kedua muncul
  • Mengidap murmur jantung, diabetes, masalah dengan sistem kekebalan, atau sedang minum obat yang menekan sistem kekebalan tubuh seperti kortikosteroid atau kemoterapi untuk kanker

Perawatan

Kendati bisa hilang dengan sendirinya, seorang dokter dapat memeriksa apakah memerlukan perawatan.

Pengobatan yang umum mengatasi bisul adalah:

Baca juga: 8 Cara Mengobati Bisul Pakai Obat dan secara Alami

  • Prosedur kecil untuk mengeringkan bisul untuk menghilangkan nanah
  • Antibiotik

Adapun cara rumahan untuk mengatasi gejala bisul antara lain:

  • Kompres hangat ke daerah yang terkena beberapa kali sehari, selama sekitar 10 menit setiap kali
  • Jangan pernah meremas atau menusuk bisul sendiri
  • Mencegah kontaminasi dengan cuci tangan, cuci pakaian, handuk atau kompres yang telah menyentuh area yang terinfeksi

Komplikasi

Komplikasi pada bisul jarang terjadi. Namun, bakteri dari bisul atau bisul dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke bagian lain dari tubuh.

Infeksi yang menyebar, umumnya dikenal sebagai keracunan darah (sepsis), dapat menyebabkan infeksi jauh di dalam tubuh, seperti jantung (endokarditis) dan tulang (osteomielitis).

Pencegahan

Cegah bisul dengan mengikuti prosedur ini:

  • Cucilah pakaian, tempat tidur, dan handuk anggota keluarga yang terinfeksi bisul dengan hati-hati
  • Membersihkan dan mengobati luka kulit ringan
  • Praktek kebersihan pribadi yang baik
  • Menjaga kesehatan diri

Baca juga: 10 Masalah Kulit yang Sering Dialami Penderita Diabetes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com