KOMPAS.com - Meth mouth adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kerusakan gigi akibat overdosis metamfetamin (meth).
Kerusakan gigi pada meth mouth terlihat pada gigi menghitam, bernoda, patah, atau membusuk baik dari efek samping obat itu sendiri dan faktor gaya hidup terkait.
Seringkali, gigi tidak dapat disembuhkan dan harus dicabut.
Baca juga: Jenis-jenis Narkoba dan Bahayanya Bagi Tubuh
Gigi terkelupas yang ditunjukkan oleh meth mouth terjadi dari penggilingan gigi saat sedang dalam pengaruh obat-obatan.
Komponen asam pada obat seperti sabu dapat mengikis dan melemahkan gigi, sehingga membuatnya lebih mudah patah.
Bahan kimia yang terdapat pada obat-obatan juga bisa merusak mulut karena terlalu keras untuk dikonsumsi manusia.
Meth mouth sendiri dapat menyerang seseorang karena berbagai alasan.
Melansir Addiction Center, ada beberapa penyebab umum dari meth mouth, yakni:
Gejala yang terjadi ketika seseorang mengalami meth mouth antara lain:
Baca juga: Macam-macam Narkoba dan Bahayanya bagi Tubuh
Diagnosis untuk meth mouth dilakukan dengan pemeriksaan fisik untuk melihat tingkat keparahan.
Selain itu, dokter juga akan melihat riwayat medis serta riwayat konsumsi obat-obatan seperti metamfetamin.
Prosedur lain seperti X-Ray bisa saja dilakukan apabila diperlukan untuk melihat adanya gangguan pada daerah sekitar mulut.
Dalam banyak kasus, jika belum menyebar, gigi yang terkena meth mouth harus dicabut.
Namun, satu-satunya cara untuk menghentikan meth mouth adalah dengan berhenti menggunakan obat-obatan terlarang.
Detoks adalah pilihan pengobatan yang direkomendasikan untuk membuat tubuh dalam keadaan bebas obat-obatan.
Baca juga: 6 Penyebab Mulut Kering pada Penderita Diabetes dan Cara Mengatasinya
Meth mouth adalah penyakit yang diakibatkan dari konsumsi narkoba.
Karenanya, pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan menjauhi narkoba dan menjaga kesehatan mulut dengan benar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.