Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/10/2021, 11:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Astigmatisme adalah kondisi mata umum yang terjadi akibat kelainan pada kelengkungan kornea atau lensa mata.

Astigmatisme juga kerap disebut sebagai mata silinder.

Kondisi ini menyebabkan penglihatan kabur, dalam jarak yang jauh maupun dekat, atau justru terjadi bersamaan dengan rabun dekat atau rabun jauh.

Baca juga: 5 Cara Mudah Jaga Kesehatan Mata

Jenis

Berdasarkan Mayo Clinic, astigmatisme dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:

  • Astigmatisme korneal, kelainan pada kelengkungan kornea
  • Astigmatisme lentikular, kelainan pada kelengkungan lensa mata

Kedua jenis astigmatisme ini dapat menyebabkan penglihatan kabur yang mungkin terjadi lebih dari satu arah, baik secara horizontal, vertikal, maupun diagonal.

Gejala

Pada dasarnya, gejala astigmatisme yang paling umum adalah penglihatan kabur.

Selain itu, menurut WebMD, berikut beberapa gejala lain yang dirasakan oleh penderita mata silinder yang perlu Anda ketahui, yaitu:

  • Distorsi penglihatan, garis lurus terlihat miring
  • Kelelahan atau ketidaknyamanan mata
  • Kesulitan melihat dalam keadaan yang gelap
  • Kesulitan membaca
  • Sering menyipitkan mata
  • Iritasi mata
  • Sakit kepala

Segera temui dokter jika gejala yang dirasakan mulai mengurangi kenyamanan aktivitas atau mengganggu kemampuan Anda untuk melakukan tugas sehari-hari.

Baca juga: 14 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Mata

Penyebab

Melansir Mayo Clinic, mata memiliki dua elemen dengan permukaan melengkung yaitu kornea dan lensa.

Pada mata yang berbentuk sempurna, kedua elemen tersebut berfungsi untuk membiaskan dan meneruskan cahaya ke retina sehingga Anda dapat melihat dengan jelas.

Namun, pada mata yang mengalami astigmatisme, cahaya yang masuk tidak terbiaskan sempurna sehingga menyebabkan pembentukan gambar yang tidak fokus, tumpang tindih, atau miring.

Fakktor risiko

Berkaitan dengan penyebabnya, terdapat faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami astigmatisme, seperti:

  • Memiliki rabun jauh atau rabun dekat
  • Riwayat keluarga atau genetika
  • Riwayat cedera mata
  • Efek operasi mata

Diagnosis

Dilansir dari WebMD, berikut jenis-jenis pemeriksaan untuk melakukan diagnosis terhadap astigmatisme Anda, meliputi:

Baca juga: 6 Kebiasaan Sederhana yang Menjaga Kesehatan Mata

  • Tes ketajaman penglihatan
    Dokter akan meminta Anda untuk membaca huruf pada grafik mata dalam berbagai ukuran dari jarak 6 meter.
  • Uji refraksi
    Mendeteksi masalah mata seperti rabun jauh, rabun dekat, astigmatisme, atau kombinasinya dan menentukan ukuran kelainan refraksi tersebut.
  • Keratometri
    Mengukur kelengkungan pada kornea mata untuk mengetahui bentuk kornea dan seberapa baik fokusnya.
  • Topografi kornea
    Berfungsi sama dengan keratometri dengan penggunaan teknologi yang lebih canggih untuk memberikan informasi detail tentang bentuk kornea Anda.

Perawatan

Berdasarkan Mayo Clinic, terdapat jenis-jenis perawatan yang dapat dilakukan untuk membantu Anda melihat objek dengan jelas meskipun memiliki astigmatisme, yaitu:

  • Penggunaan lensa korektif dalam kacamata dan lensa kontak
  • Bedah refraktif (LASIK, LASEK, atau PRK), memulihkan mata secara permanen dengan memperbaiki masalah pada kornea atau lensa

Akan lebih baik bagi Anda untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin dan berkala agar dapat menerima perawatan dini jika terdeteksi mengalami masalah pada mata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau