KOMPAS.com - Henti jantung mendadak atau sudden cardiac arrest (SCA) merupakan kondisi saat jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba.
Saat kondisi itu terjadi, darah berhenti mengalir ke otak dan organ vital lainnya.
Jika tidak segera ditangani, henti jantung mendadak dapat menyebabkan kematian dalam beberapa menit.
Baca juga: Perbedaan Henti Jantung dan Henti Napas
Biasanya, digunakan defibrilator untuk mengembalikan fungsi jantung.
Alternatif lain dapat meliputi resusitasi jantung paru (RJP), menggunakan defibrilator, atau hanya dengan sekedar memberikan kompresi ke dada.
Tanda-tanda henti jantung mendadak dan drastis meliputi:
Dalam beberapa kasus, terdapat tanda dan gejala lain sebelum terjadi serangan jantung mendadak, termasuk:
Namun, henti jantung mendadak umumnya terjadi tanpa adanya gejala apapun.
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan henti jantung mendadak adalah di bawah ini.
Baca juga: Sama-sama Fatal, Ini 3 Perbedaan Serangan Jantung dan Henti Jantung
Faktor risiko lainnya meliputi:
Henti jantung mendadak terjadi secara tiba-tiba dan membutuhkan perawatan darurat.
Baca juga: 3 Gejala Henti Jantung yang Perlu Diwaspadai
Tidak ada diagnosis yang dilakukan saat henti jantung mendadak terjadi. Namun, setelah terjadi, tenaga medis akan mencari tahu apa yang menyebabkan kondisi tersebut.
Jika memiliki masalah dengan kesehatan jantung, segera konsultasi dengan ahli agar dapat mengetahui cara terbaik melindungi jantung.
Berkurangnya aliran darah ke otak dapat menyebabkan ketidaksadaran.
Jika detak jantung tidak kembali normal, komplikasi yang mungkin terjadi adalah kerusakan otak dan mengakibatkan kematian.
Penyintas henti jantung mendadak memiliki risiko tanda-tanda kerusakan otak.
Beberapa langkah yang bisa digunakan untuk menangani henti jantung mendadak meliputi hal di bawah ini.
Setelah denyut kembali normal, dokter akan mencari tahu penyebab yang menyebabkan henti jantung mendadak.
Penanganan yang setelahnya diberikan akan tergantung pada penyebab yang mendasari.
Baca juga: Memahami Kaitan Serangan Jantung dan Kasus Henti Jantung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.