KOMPAS.com - Nyeri mata merupakan suatu kondisi yang dapat menyebabkan berbagai gejala seperti rasa sakit hingga gangguan penglihatan.
Pada umumnya, kondisi ini dapat pulih dengan sendirinya. Namun, tidak menutup kemungkinan beberapa kasus nyeri mata membutuhkan perawatan medis.
Baca juga: 5 Jenis Makanan yang Bantu Jaga Kesehatan Mata
Jenis
Mengutip Healthline, sakit mata dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
- Nyeri okular, terjadi di permukaan mata
- Nyeri Orbital, terjadi di dalam mata.
Penyebab
Berikut penyebab nyeri mata berdasarkan jenisnya menurut Healthline, meliputi
Nyeri okular
- Benda asing
Sesuatu yang asing seperti bulu mata, kotoran, debu, atau riasan di mata Anda menjadi penyebab umum nyeri mata.
- Konjungtivitis
Peradangan jaringan yang melapisi bagian depan dan bawah kelopak mata akibat alergi atau infeksi.
- Iritasi lensa kontak
Terlalu lama menggunakan atau tidak benar dalam membersihkan lensa kontak dapat menyebabkan nyeri mata akibat iritasi atau infeksi.
- Abrasi kornea
Terjadi ketika kornea tergores oleh benda asing di mata.
- Cedera
Dapat terjadi akibat paparan sumber cahaya yang kuat atau bahan kimia.
- Blefaritis
Kelenjar minyak di tepi kelopak mata terinfeksi atau meradang.
Baca juga: 3 Gejala Virus Corona Telah Menginfeksi Mata
Nyeri orbital
- Glaukoma
Kondisi ini terjadi saat terdapat tekanan di dalam mata yang meningkat.
- Neuritis optik
Terdapat peradangan saraf optik yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.
- Radang selaput lendir
Infeksi pada sinus dapat menyebabkan tekanan di belakang mata meningkat.
- Migrain
Nyeri mata dapat menjadi efek samping atau gejala dari serangan migrain.
- Cedera
Luka yang terjadi ketika mata mengalami cedera akibat benda asing atau kecelakaan.
- Iritasi
Peradangan pada iris dapat menyebabkan rasa sakit di dalam mata.
Gejala
Mengutip Healthline, gejala kondisi ini akan bergantung dengan jenis nyeri mata yang Anda alami.
Nyeri okular atau yang muncul dipermukaan dapat berupa sensasi rasa terbakar atau gatal.
Sedangkan, nyeri orbital yang terjadi di bagian lebih dalam dapat menyebabkan gejala seperti rasa menusuk atau berdenyut.
Namun, melansir WebMD, nyeri mata juga dapat disertai gejala lainnya seperti:
- Penglihatan kurang
- Terdapat cairan bening yang kental atau berwarna
- Sensasi atau perasaan seperti ada sesuatu di mata
- Sakit kepala
- Sensitivitas cahaya
- Mual atau muntah
- Mata merah.
Baca juga: 6 Cara Mudah Jaga Kesehatan Mata
Selain itu, berikut adalah gejala nyeri mata yang harus Anda waspadai, yaitu:
- Nyeri mata kronis hingga tidak dapat menyentuh mata
- Nyeri mata yang terjadi akibat cedera atau paparan bahan kimia dan cahaya
- Sakit perut dan muntah
- Perubahan atau kehilangan penglihatan secara tiba-tiba.
Perlu diketahui bahwa mengalami nyeri mata yang disertai kehilangan penglihatan dapat menandakan kondisi emergensi yang harus segera ditangani medis.
Maka dari itu, segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala nyeri mata untuk mencegah komplikasi yang serius.
Komplikasi
Dilansir dari Healthline, sebagian besar nyeri mata akan pulih tanpa atau dengan pengobatan yang ringan.
Namun, nyeri mata yang terjadi akibat beberapa kondisi juga dapat menyebabkan masalah yang lebih serius jika tidak diobati.
Misalnya, glaukoma yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan masalah penglihatan hingga kebutaan total.
Diagnosis
Berdasarkan WebMD, berikut beberapa jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis nyeri mata, antara lain:
Baca juga: 7 Makanan yang Dapat Meningkatkan Kesehatan Mata
- Pemeriksaan struktur mata menggunakan cahaya yang terang
- Pemeriksaan bagian dalam mata menggunakan obat tetes yang memperluas pupil Anda
- Mengukur tekanan bola mata dengan tonometer untuk mendeteksi glaukoma.
Perawatan
Menurut Healthline, perawatan untuk nyeri mata akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Namun, berikut beberapa perawatan yang umum dilakukan, meliputi:
- Penggunaan kacamata
Mengganti lensa kontak dengan kacamata dapat membantu proses pemulihan nyeri mata.
- Istirahat yang cukup
Dokter mungkin akan mengharuskan Anda untuk membiarkan mata beristirahat dari menatap layar perangkat digital.
- Kompres hangat
Dokter mungkin menginstruksikan penderita blepharitis untuk mengompres mata dengan handuk hangat untuk membantu membersihkan kelenjar minyak atau folikel rambut yang tersumbat.
- Antibiotik
Obat tetes antibakteri dan antibiotik oral dapat digunakan untuk mengobati infeksi mata yang menyebabkan rasa sakit, termasuk konjungtivitis dan lecet kornea.
- Antihistamin
Membantu meringankan rasa sakit yang berhubungan dengan alergi pada mata.
- Obat tetes mata
Mengurangi pembentukan tekanan di mata.
- Kortikosteroid
Dokter akan memberikannya untuk infeksi yang lebih serius.
- Obat pereda nyeri
Dokter akan meresepkan obat pereda nyeri untuk membantu meringankan rasa sakit sampai kondisi yang mendasari nyeri mata diobati.
- Operasi
Meski jarang terjadi, pembedahan terkadang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan mata.
Baca juga: 8 Penyebab Infeksi Mata dan Cara Mengobatinya
Pencegahan
Berikut langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya nyeri mata, antara lain:
- Kenakan kacamata pelindung untuk untuk menghindari goresan, luka bakar, atau cedera saat beraktivitas berat
- Gunakan bahan kimia seperti deterjen atau pengendalian hama dengan hati-hati
- Jaga kebersihan lensa kontak
- Hindari terlalu lama menggunakan lensa kontak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.