KOMPAS.com - Makanan yang dijual di pinggir jalan memang menggoda.
Namun, makanan yang dibiarkan terbuka di udara bebas dalam waktu yang lama dapat menyebabkan makanan tersebut terkontaminasi oleh bakteri atau parasit.
Makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri atau parasit dapat menimbulkan penyakit yang disebut amebiasis.
Baca juga: Infeksi Parasit
Amebiasis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Entamoeba histolytica atau E. histolytica pada usus.
Amebiasis merupakan penyakit yang sering terjadi di negara-negara dengan padat penduduk dan memiliki sistem sanitasi yang buruk, termasuk Indonesia.
Merangkum Healthline dan Medline Plus, gejala amebiasis akan muncul dalam tujuh sampai 28 hari setelah terinfeksi parasit dengan gejala berikut ini:
Jika dibiarkan parasit akan menyebar hingga ke dinding usus, bahkan ke organ hati melalui pembuluh darah dan menyebabkan abses atau kumpulan nanah di hati.
Infeksi yang semakin parah akan menimbulkan beberapa gejala berikut:
Baca juga: Abdominal Migrain (Migrain Perut)
Dikutip dari Healthline, amebiasis disebabkan oleh masuknya parasit E. histolytica ke dalam tubuh dan menetap di dalam usus.
Parasit E. histolytica dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui beberapa cara berikut:
Saat berada di air, tanah, pupuk, atau feses penderita, larva E. histolytica umumnya tidak aktif.
Namun, setelah masuk ke dalam tubuh, larva E. histolytica akan menjadi parasit aktif atau disebut trofozoit.
Trofozoit akan berkembang biak di saluran pencernaan lalu bergerak dan menetap di dinding usus besar.
Hal ini akan menyebabkan diare berdarah, radang usus besar, bahkan kerusakan jaringan.
Orang yang terinfeksi E. histolytica dapat menyebarkan penyakit amebiasis dengan melepaskan larva baru ke lingkungan sekitar melalui kotoran (feses) yang terinfeksi.
Dirangkum dari Medicine Net dan Medline Plus, terdapat beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko mengalami amebiasis, yaitu:
Baca juga: 4 Penyebab Umum Sakit Perut Pada Anak, Orangtua Harus Waspada
Merangkum Medline Plus dan Patient Info, selain melakukan anamnesis dan melakukan pemeriksaan fisik, dokter akan melakukan beberapa pemeriksan berikut:
Baca juga: Mengapa Minum Kopi Bikin Sakit Perut?
Dirangkum dari Drugs.com dan Healthline, penanganan amebiasis akan disesuaikan dengan tingkat keparahan gejala yang dirasakan penderita.
Berikut beberapa obat yang dapat mengatasi amebiasis:
Antibiotik, seperti metronidazole atau tinidazole untuk membunuh parasit penyebab amebiasis dan biasanya diberikan bersama obat antiparasit, yaitu diloxanide furoate
Dokter akan memberikan obat antimual untuk mengurangi mual atau muntah yang dirasakan penderita amebiasis
Jika parasit terdapat di jaringan usus, penanganan juga harus ditujukan untuk mengatasi kerusakan pada organ yang terinfeksi.
Pembedahan mungkin diperlukan jika usus besar atau jaringan peritoneum mengalami perforasi.
Menurut Medicine Net, amebiasis dapat menimbulkan sejumlah komplikasi berikut:
Baca juga: Sakit Perut
Mengutip Healthline, berikut beberapa cara untuk mencegah amebiasis:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.