Bipolar adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan emosi drastis, dari rasa gembira yang berlebihan menjadi sangat terpuruk atau depresi. Kenali beberapa fakta seputar bipolar lewat kumpulan artikel berikut ini.
KOMPAS.com - Gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang memengaruhi perubahan suasana hati secara ekstrem dari satu perasaan ke yang lainnya.
Gangguan ini juga dulu dikenal sebagai manik-depresif.
Saat menderita depresi, seseorang akan merasa sedih, putus asa, dan kehilangan minat pada hal-hal yang biasanya disukai.
Baca juga: Gejalanya Mirip, Ini Beda Gangguan Kepribadian Ambang dan Bipolar
Sementara itu, saat berubah menjadi mania atau hipomania (tidak terlalu seekstrem mania), seseorang akan merasa euforia, penuh energi, atau sangat mudah tersinggung.
Perubahan suasana hati ini dapat memengaruhi tidur, energi, aktivitas, penialian, perilaku, dan kemampuan berpikir jernih.
Orang dengan gangguan bipolar memiliki episode:
Gejala gangguan bipolar bergantung pada suasana hati yang dialami.
Tidak seperti perubahan hati pada umumnya, setiap episode gangguan bipolar yang ekstrem dapat berlangsung selama beberapa minggu atau bahkan lebih.
Saat mengalami episode depresi, orang dengan bipolar mungkin akan mengalami:
Baca juga: Gejala Bipolar pada Wanita yang Harus Diwaspadai
Saat mengalami mania, penderita bipolar mungkin melakukan:
Hipomania umum dikaitkan dengan gangguan bipolar. Kondisi ini mirip, tetapi tidak separah itu.
Hipomania tidak menyebabkan masalah di tempat kerja, sekolah, atau interaksi sosial.
Namun, orang dengan hipomania masih memperhatikan perubahan suasana hati mereka.
Gangguan bipolar diklasifikasikan ke dalam kategori berikut.
Kondisi ini merupakan penyakit manik-depresif yang klasik, ditandai dengan setidaknya episode manik atau campuran.
Baca juga: Mungkinkah Anak-anak Alami Gangguan Bipolar?
Biasanya (tidak selalu), ganguan bipolar I juga melibatkan setidaknya satu episode depresi.
Pada gangguan bipolar II, seseorang tidak mengalami episode manik sepenuhnya.
Sebaliknya, bipolar tipe ini melibatkan episode hipomania dan depresi berat.
Siklotimia adalah bentuk gangguan bipolar yang sifatnya lebih ringan, terdiri dari perubahan hati yang bersifat siklus.
Gejala pada siklotimia tidak separah mania atau depresi berat.
Belum diketahui pasti penyebab bipolar. Namun, beberapa hal di bawah ini diyakini dapat memicu episode:
Untuk menentukan jika seseorang memiliki gangguan bipolar, evaluasi dapat meliputi:
Baca juga: Punya Gejala Hampir Sama, Berikut Beda Bipolar dan ADHD
Fase tinggi dan rendah dari gangguan bipolar umumnya sangat ekstrem hingga mengganggu kehidupan sehari-hari.
Namun, ada beberapa pilihan untuk mengobat gangguan bipolar yang dapat membuat perbedaan.
Pengobatan bertujuan untuk mengontrol efek dari suatu episode dan membantu penderita menjalani kehidupan senormal mungkin.
Pilihan perawatan dapat meliputi:
Menggunakan kombinasi metode pengobatan yang berbeda adalah cara terbaik mengendalikan gangguan bipolar.
Baca juga: Bipolar: Gejala, Jenis, Penyebab, Cara Diagnosis, dan Cara Perawatan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.