Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/12/2021, 18:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pubertas dini terjadi ketika tubuh anak mengalami pubertas atau perubahan menjadi tubuh orang dewasa dengan terlalu cepat.

Pubertas yang dimulai sebelum usia 8 tahun pada anak perempuan dan sebelum usia 9 tahun pada anak laki-laki dianggap sebagai pubertas dini.

Baca juga: 6 Perubahan Fisik Tanda Anak Gadis Memasuki Masa Pubertas

Jenis

Menurut Healthline, pada dasarnya penyebab dari pubertas dini belum bisa diidentifikasi dengan jelas.

Namun, pubertas dini dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan kemungkinan penyebabnya, yaitu:

Central precocious puberty

Terjadi ketika otak mengeluarkan gonadotropin pada usia muda yang abnormal.
Namun, jenis pubertas dini ini umumnya dikaitkan dengan:

  • Tumor otak atau tulang belakang
  • Cedera pada otak atau sumsum tulang belakang
  • Penumpukan cairan di otak saat lahir
  • Hipotiroidisme, kelenjar tiroid yang kurang aktif.

Peripheral precocious puberty

Jenis pubertas dini ini dipicu oleh hasil dari produksi awal hormon androgen dan estrogen di bagian lain dari tubuh.

Produksi awal androgen dan estrogen dapat disebabkan oleh masalah mendasar dengan testis, ovarium, kelenjar adrenal, atau kelenjar di bawah otak.

Beberapa kemungkinan penyebabnya antara lain:

  • Tumor di kelenjar hipofisis atau adrenal
  • Kista ovarium pada anak perempuan
  • Tumor testis pada anak laki-laki.

Baca juga: 3 Penyebab Pubertas Dini pada Anak Gadis yang Perlu Diwaspadai

Faktor risiko

Berdasarkan Mayo Clinic, berikut faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko anak mengalami pubertas dini, meliputi:

  • Berjenis kelamin perempuan
  • Obesitas atau kelebihan berat badan
  • Bersentuhan dengan krim atau salep estrogen, testosteron, atau zat lain yang terdapat pada obat orang dewasa dan suplemen makanan
  • Memiliki kondisi medis tertentu yang melibatkan produksi abnormal hormon
  • Pengobatan radiasi.

Gejala

Pubertas meliputi pertumbuhan tulang dan otot yang cepat, perubahan bentuk dan ukuran tubuh, serta perkembangan kemampuan tubuh untuk bereproduksi.

Menurut Healthline, berikut gejala pubertas dini yang perlu Anda ketahui, yaitu:

Gejala umum

  • Pertumbuhan yang cepat
  • Perkembangan rambut kemaluan dan ketiak
  • Jerawat
  • Bau badan orang dewasa.

Gejala pada anak perempuan

  • Awal menstruasi
  • Perkembangan payudara.

Baca juga: 7 Ciri-ciri Pubertas pada Laki-laki

Gejala pada anak laki-laki

  • Testis dan penis membesar
  • Pertumbuhan rambut di wajah
  • Ereksi dan ejakulasi spontan
  • Suara yang dalam atau berat.

Diagnosis

Menurut Mayo Clinic, terdapat berbagai jenis pemeriksaan untuk mendiagnosis pubertas dini, yaitu:

  • Meninjau riwayat kesehatan anak dan keluarga
  • Pemeriksaan fisik
  • Tes darah untuk mengukur kadar hormon
  • Sinar-X untuk membantu dokter menentukan usia tulang anak yang menunjukkan pertumbuhan tulang yang terlalu cepat.

Selain itu, dokter juga akan menentukan jenis pubertas dini yang sedang dialami oleh anak dengan tes tambahan seperti:

  • MRI otak, mendeteksi kelainan otak yang menyebabkan awal pubertas
  • Tes tiroid, mendeteksi tanda-tanda fungsi tiroid yang lambat
  • Tes darah tambahan
  • USG untuk memeriksa kista atau tumor ovarium

Perawatan

Dalam beberapa kasus, terdapat kemungkinan anak tidak memerlukan perawatan tergantung pada usia dan seberapa cepat pubertas berkembang.

Baca juga: Memahami Tanda Pubertas Pada Anak Lelaki

Tujuan utama pengobatan adalah untuk memungkinkan anak Anda tumbuh ke ketinggian orang dewasa yang normal.

Namun, berdasarkan Mayo Clinic, berikut pilihan pengobatan untuk pubertas dini yang tergantung pada penyebabnya, antara lain:

  • Terapi analog GnRH yang mencakup suntikan obat bulanan yang menunda perkembangan lebih lanjut
  • Implan histrelin
  • Mengobati kondisi medis yang mendasarinya.

Komplikasi

Melansir Healthine, kemungkinan komplikasi pubertas dini meliputi:

  • Tinggi badan menjadi lebih pendek dari rata-rata saat anak sudah tumbuh menjadi orang dewasa
  • Kebingungan dengan perubahan tubuh
  • Masalah sosial dan emosional.

Pencegahan

Dilansir dari Healthline, Anda dapat menurunkan risiko pubertas dini pada anak dengan cara sebagai berikut:

  • Jauhkan anak dari sumber eksternal estrogen dan testosteron, seperti obat resep untuk orang dewasa atau suplemen makanan yang mengandung estrogen atau testosteron
  • Mendorong anak untuk mempertahankan berat badan yang sehat.

Baca juga: Mengapa saat Pubertas Biasanya Disertai dengan Munculnya Jerawat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau