KOMPAS.com - Batuk kronis terjadi ketika batuk berlangsung dalam waktu yang lama.
Kondisi ini dapat bersifat kering atau menghasilkan dahak yang dapat menyebabkan rasa gatal pada tenggorokan hingga mengganggu kehidupan sehari-hari.
Batuk kronis dapat terjadi akibat berbagai faktor atau kondisi medis lainnya, sehingga penting bagi Anda untuk tidak mengabaikannya.
Baca juga: Batuk Kronis: Gejala, Jenis, dan Cara Mengatasinya
Penyebab
Dilansir dari Healthline, berikut berbagai kondisi yang dapat menyebabkan batuk kronis, meliputi:
Penyebab umum
- Tetesan postnasal
- Asma, terutama asma varian batuk
- Refluks asam atau penyakit refluks gastroesofageal (GERD)
- Bronkitis kronis atau bentuk lain dari penyakit paru obstruktif kronik
- Infeksi seperti pneumonia atau bronkitis akut
- Penggunaan ACE inhibitor yang merupakan obat untuk mengobati tekanan darah tinggi
- Merokok.
Penyebab lainnya
- Bronkiektasis, kerusakan pada saluran udara yang menyebabkan dinding bronkus di paru-paru meradang dan menebal
- Bronkiolitis, infeksi dan peradangan pada saluran udara kecil di paru-paru
- Cystic fibrosis, kondisi bawaan yang merusak paru-paru dan organ lain dengan menyebabkan sekresi yang kental
- Penyakit paru interstisial yang melibatkan jaringan parut pada jaringan paru-paru
- Gagal jantung
- Kanker paru-paru
- Pertussis, infeksi bakteri yang dikenal sebagai batuk rejan
- Sarkoidosis, kelompok sel yang meradang di paru-paru dan bagian tubuh lainnya.
Baca juga: 8 Obat Batuk Alami yang Terbukti Ampuh
Gejala
Seiring dengan batuk, Anda mungkin memiliki gejala lain yang bergantung dengan penyebabnya.
Namun, melansir Healthline, berikut gejala batuk kronis yang perlu Anda ketahui, yaitu:
Gejala umum
- Perasaan terdapat cairan yang menetes di bagian belakang tenggorokan
- Suara serak
- Pilek
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat
- Mengi
- Pusing atau sakit kepala
- Kurang tidur
- Kebocoran urine.
Gejala kronis
- Batuk darah
- Berkeringat di malam hari
- Sesak napas
- Demam tinggi
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- Mengalami nyeri dada.
Segera hubungi dokter Anda jika mengalami batuk yang terus menerus, terutama jika disertai dengan gejala di atas.
Baca juga: Ciri Batuk yang Disebabkan oleh Alergi
Diagnosis
Melansir Medical News Today, diagnosis batuk kronis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Diskusi mengenai gejala
- Pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan
- Mengambil sampel dahak untuk mengevaluasi keberadaan darah atau sel kanker
- Pemindaian pencitraan, seperti sinar-X untuk mendeteksi tanda-tanda peradangan atau penyakit paru-paru
- Bronkoskopi, memeriksa paru-paru untuk mendeteksi tanda-tanda iritasi atau penyakit.
Komplikasi
Batuk kronis yang tidak segera ditangani dapat menghasilkan beberapa komplikasi seperti:
- Kualitas tidur yang menurun karena kesulitan untuk tidur nyenyak di malam hari
- Kelelahan di siang hari
- Kesulitan berkonsentrasi
- Sakit kepala
- Pingsan
- Inkontinensia urine
- Tulang rusuk patah.
Perawatan
Menurut Medical News Today, pengobatan batuk kronis akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya, seperti:
Baca juga: 17 Penyebab Batuk Berkepanjangan yang Perlu Diwaspadai
- Resep obat dekongestan dan antihistamin untuk mengurangi peradangan yang dapat menyebabkan postnasal drip
- Resep obat yang mengurangi efek asam pada lambung
- Prosedur spesifik lainnya.
Selain itu, Anda juga dapat memulai perubahan gaya hidup untuk mengatasi batuk kronis, yaitu dengan:
- Pola makan yang teratur
- Mengurangi atau menghindari konsumsi makanan tertentu seperti kafein, jeruk, makanan tinggi lemak, atau cokelat
- Menahan diri untuk berbaring hingga 2 jam setelah makan
- Tidur dengan menggunakan bantal tambahan untuk mengangkat kepala
- Tidak mengabaikan batuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.