Artikel di bawah topik Konten Sensitif ini membutuhkan login ke sistem Kompas.com guna memastikan konten yang sesuai usia pembaca. Jika Anda memenuhi kriteria usia 18 tahun ke atas, silakan lakukan pendaftaran untuk bisa mengakses konten-konten di bawah ini.
KOMPAS.com - Ejakulasi retrograde terjadi ketika air mani tidak keluar melalui penis saat mencapai orgasme, melainkan memasuki kandung kemih.
Kondisi ini tidak berbahaya dan penderitanya masih dapat mencapai klimaks seksual.
Meski begitu, ejakulasi retrograde dapat menyebabkan infertilitas atau gangguan kesuburan pada pria.
Baca juga: Waspada Ejakulasi Tertunda, Bisa Kurangi Kualitas Bercinta
Berdasarkan Healthline, berikut beberapa faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan ejakulasi retrograde, antara lain:
Pada dasarnya, ejakulasi retrograde dapat terjadi akibat masalah fisik atau kondisi medis yang mendasarinya.
Oleh karena itu, faktor-faktor berikut dapat meningkatkan risiko Anda mengalami ejakulasi retrograde, yaitu:
Baca juga: 6 Penyebab Ejakulasi Lemah, Pria Perlu Tahu
Mengutip Mayo Clinic, ejakulasi retrograde dapat ditandai dengan gejala sebagai berikut:
Temui dokter Anda untuk memastikan kondisi atau masalah mendasar yang perlu diperhatikan secara medis.
Melansir Mayo Clinic, dokter akan melakukan jenis pemeriksaan berikut untuk mendiagnosis ejakulasi retrograde, antara lain:
Jika dokter menduga kondisi Anda adalah masalah lain dan bukan ejakulasi retrograde, kemungkinan akan dilakukan tes lebih lanjut atau rujukan ke spesialis untuk menemukan penyebabnya.
Pada dasarnya, ejakulasi retrograde tidak selalu memerlukan perawatan karena tidak mengganggu kenikmatan seksual dan tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan Anda.
Baca juga: Ciri-ciri Ejakulasi Dini yang Perlu Diketahui
Namun, melansir Healthline, perawatan ejakulasi retrograde dapat dilakukan dengan:
Jika Anda dan pasangan menantikan kehamilan dan pengobatan lainnya tidak berhasil, maka dokter dapat merekomendasikan Anda untuk prosedur infertilitas atau pengambilan sperma dari kandung kemih.
Selanjutnya, sperma akan diproses di laboratorium dan digunakan untuk membuahi pasangan Anda.
Mengutip Mayo Clinic, meskipun tidak berbahaya, ejakulasi retrograde tetap dapat menyebabkan komplikasi potensial meliputi:
Menurut Mayo Clinic, Anda dapat mencegah atau menurunkan risiko mengalami ejakulasi retrograde dengan cara sebagai berikut:
Baca juga: 3 Teknik Menunda Ejakulasi untuk Cegah Ejakulasi Dini
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.