KOMPAS.com - Gastritis adalah istilah umum untuk sekelompok kondisi peradangan pada lapisan lambung.
Peradangan gastritis paling sering merupakan akibat dari infeksi bakteri yang sama dengan penyebab sebagian besar sakit maag.
Penggunaan obat pereda nyeri tertentu dan minum terlalu banyak alkohol juga dapat menyebabkan gastritis.
Baca juga: 6 Penyebab Gastritis dan Cara Mengatasinya
Gastritis dapat terjadi secara tiba-tiba (gastritis akut) atau muncul perlahan seiring waktu (gastritis kronis).
Penyebab gastritis yang paling umum adalah:
Penyebab lain yang kurang umum meliputi:
Banyak orang dengan gastritis tidak memiliki gejala apapun.
Meski begitu, terdapat beberapa gejala yang perlu diperhatikan, seperti:
Baca juga: 7 Gejala Gastritis yang Perlu Diwaspadai
Jika gastritis menyebabkan pendarahan dari lapisan perut, gejalanya akan meliputi:
Hubungi dokter segera jika mengalami:
Tes yang akan diperlukan untuk diagnosis adalah:
Perawatan tergantung pada apa yang menyebabkan masalah.
Baca juga: 8 Cara Mengatasi Gastritis Secara Alami
Beberapa penyebab tidak mesti diobati dan akan hilang seiring waktu.
Pasien mungkin perlu berhenti minum aspirin, ibuprofen, naproxen, atau obat lain yang menyebabkan gastritis.
Selalu bicarakan dengan dokter sebelum menghentikan obat apapun.
Pengidap gastritis dapat menggunakan obat bebas dan obat resep lain yang mengurangi jumlah asam di lambung, seperti:
Jika tidak diobati, gastritis dapat menyebabkan sakit maag dan pendarahan lambung.
Meski jarang terjadi, beberapa bentuk gastritis kronis dapat meningkatkan risiko kanker perut, terutama jika memiliki penipisan lapisan perut yang luas dan perubahan sel-sel lapisan.
Hindari penggunaan jangka panjang zat yang dapat mengiritasi perut seperti aspirin, obat antiinflamasi, atau alkohol.
Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Gastritis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.