KOMPAS.com - Diabetes insipidus (DI) ketika ginjal tidak mampu mencegah ekskresi air.
Diabetes insipidus termasuk jarang terjadi dan tidak sama dengan diabetes melitus tipe 1 dan 2.
Namun jika tidak diobati, baik DI maupun diabetes melitus menyebabkan rasa haus yang konstan dan sering buang air kecil.
Baca juga: Apa Itu Diabetes Insipidus?
Penderita DI memiliki kadar gula darah yang normal, namun ginjalnya tidak mampu menyeimbangkan cairan dan garam dalam tubuh.
Diabetes insipidus terjadi ketika ginjal tidak dapat memekatkan urine secara normal dan sejumlah besar urin encer diekskresikan.
Jumlah air yang diekskresikan dalam urin dikendalikan oleh hormon antidiuretik (ADH).
DI yang disebabkan oleh kekurangan ADH disebut diabetes insipidus sentral.
Ketika DI disebabkan oleh kegagalan ginjal untuk merespon ADH, kondisi ini disebut diabetes insipidus nefrogenik. Nefrogenik artinya berhubungan dengan ginjal.
DI pusat jarang terjadi. Jika terjadi, jenis ini dapat disebabkan oleh kerusakan pada hipotalamus atau kelenjar pituitari sebagai akibat dari:
DI nefrogenik melibatkan defek pada ginjal. Akibatnya, ginjal tidak merespon ADH.
DI nefrogenik sangat jarang dan dapat disebabkan oleh:
Baca juga: Apakah Minum Kopi Bahayakan Kesehatan Ginjal?
Gejala diabetes insipidus meliputi:
Penyedia layanan kesehatan akan bertanya tentang riwayat dan gejala medis pasien. Tes yang dapat dilakukan untuk diagnosis ialah:
Penyebab kondisi yang mendasarinya akan diobati bila memungkinkan.
Baca juga: 8 Cara Menjaga Kesehatan Ginjal
DI sentral dapat dikontrol dengan vasopresin (desmopresin, DDAVP)
Jika DI nefrogenik disebabkan oleh obat-obatan, menghentikan obat dapat membantu memulihkan fungsi ginjal normal.
Tetapi setelah bertahun-tahun menggunakan beberapa obat, seperti lithium, DI nefrogenik dapat menjadi permanen.
DI nefrogenik herediter dan DI nefrogenik yang diinduksi lithium diobati dengan minum cukup cairan agar sesuai dengan keluaran urine.
Obat-obatan yang menurunkan produksi urin juga perlu diminum.
DI nefrogenik diobati dengan obat anti-inflamasi dan diuretik (pil air).
Hubungi dokter segera jika mengalami gejala DI.
Jika telah didiagnosis menderita DI, hubungi dokter jika sering buang air kecil atau rasa haus yang ekstrem kembali.
Diabetes insipidus dapat menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi dapat menyebabkan:
Selain itu, diabetes insipidus dapat menyebabkan ketidakseimbangan mineral dalam darah.
Baca juga: Gangguan Elektrolit
Gejala ketidakseimbangan elektrolit meliputi:
Diabetes insipidus tidak dapat dicegah.
Paling sering, kondisi ini dikaitkan dengan masalah kesehatan lain.
Menghindari faktor risiko yang menyebabkan DI bisa dipraktikkan untuk menghindari penyakit ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.