KOMPAS.com - Aliran darah manusia mengandung banyak bahan kimia yang berperan penting bagi tubuh. Bahan kimia ini disebut dengan elektrolit.
Saat dilarutkan dalam air, elektrolit terpisah menjadi ion bermuatan positif dan negatif.
Reaksi saraf dan fungsi otot tubuh seseorang bergantung pada pertukaran yang tepat dari ion elektrolit ini di luar dan dalam sel.
Baca juga: 10 Makanan yang Mengandung Elektrolit Tinggi
Contoh elektrolit, yaitu:
Berbagai zat tersebut hadir dalam darah, cairan tubuh, dan urin. Mereka juga dapat dikonsumsi tubuh melalui makanan, minuman, dan suplemen.
Gangguan elektrolit dapat terjadi saat kadarnya dalam tubuh terlalu tinggi atau rendah.
Agar tubuh berfungsi dengan baik, kadar elektrolit harus seimbang. Jika tidak, sistem tubuh vital dapat terpengaruh.
Ketidakseimbangan elektrolit yang parah dapat menyebabkan masalah serius seperti koma, kejang, hingga serangan jantung.
Ketidakseimbangan elektrolit dapat terjadi saat seseorang mengalami dehidrasi atau memiliki terlalu banyak air dalam tubuhnya.
Baca juga: 6 Minuman untuk Gantikan Cairan Tubuh dengan Cepat
Hal yang paling sering menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, di antaranya:
Gangguan elektrolit yang sifatnya ringan mungkin tidak akan menimbulkan gejala apapun.
Tingkat elektrolit yang tidak seimbang akan sulit terdeteksi, kecuali saat melakukan tes darah.
Gejala biasanya baru muncul setelah muncul gangguan tertentu yang memicunya menjadi lebih parah.
Tidak semua gangguan elektrolit memunculkan gejala yang sama, tetapi terdapat kondisi di mana gejala yang timbul serupa.
Gejala yang umumnya muncul, biasanya:
Baca juga: Yang Terjadi Pada Tubuh Saat Kekurangan Cairan
Hubungi dokter jika mengalami gejala-gejala di atas atau merasa memiliki gangguan elektrolit.
Jika tidak ditangani segera, gangguan elektrolit berpotensi mengancam nyawa.
Peningkatan kadar elektrolit ditunjukan dengan awalan ‘hiper-’. Sementara itu, kadar elektrolit yang kurang ditunjukkan dengan ‘hipo-’.
Kondisi yang disebabkan akibat ketidakseimbangan kadar elektrolit adalah sebagai berikut.
Ketidakseimbangan atau gangguan elektrolit dapat didiagnosis dari informasi berikut:
Baca juga: 4 Bahaya Dehidrasi yang Baik Diantisipasi
Jika ada kelainan lain, dokter mungkin akan menyarankan serangkaian tes lebih lanjut, seperti elektrokardiogram (EKG).
Kadar kalium, magnesium, dan/atau natrium yang sangat tinggi atau rendah dapat memengaruhi irama jantung.
Kalau ketidakseimbangan elektrolit diakibatkan karena masalah ginjal, dokter mungkin akan melakukan rontgen atau USG terhadap ginjal.
Penanganan gangguan elektrolit tergantung pada penyebabnya. Namun, pada umumnya digunakan penanganan untuk mengembalikan mineral yang seimbang dalam tubuh, seperti:
Untuk menjaga kadar elektrolit dalam tubuh tetap seimbang, ikuti tips berikut.
Baca juga: 4 Komplikasi Dehidrasi yang Tak Layak Disepelekan
Segera hubungi dokter jika mengalami gejala umum gangguan elektrolit. Hal ini agar dokter dapat segera memberikan perawatan untuk mengembalikan kadar elektrolit seperti semula.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.