KOMPAS.com - Limfoma non-hodgkin adalah jenis kanker yang dimulai di sistem limfatik, yaitu bagian dari sistem kekebalan tubuh yang melawan kuman.
Kondisi ini dapat menyebabkan sel darah putih yang disebut limfosit tumbuh secara tidak normal dan dapat membentuk tumor di seluruh tubuh.
Baca juga: Perbedaan Kanker Limfoma Hodgkin dan Limfoma Non-hodgkin
Penyebab
Pada dasarnya, penyebab pasti dari kanker ini masih belum diketahui.
Namun, berdasarkan Healthline, limfoma non-hodgkin dapat dikaitkan dengan kanker darah yang berkembang dan berasal dari sistem limfatik.
Faktor risiko
Menurut Mayo Clinic, faktor risiko limfoma non-hodgkin meliputi:
- Konsumsi obat-obatan tertentu yang menekan sistem kekebalan tubuh
- Infeksi virus dan bakteri tertentu
- Paparan bahan kimia
- Lansia atau berusia 60 tahun atau lebih.
Gejala
Menurut Mayo Clinic, tanda dan gejala limfoma non-hodgkin termasuk:
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan
- Sakit perut atau bengkak
- Nyeri dada, batuk, atau kesulitan bernapas
- Kelelahan terus-menerus
- Demam
- Keringat malam
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
Baca juga: Penyakit Limfoma: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi
Diagnosis
Berdasarkan Mayo Clinic, diagnosis limfoma non-hodgkin mencakup:
- Diskusi mengenai gejala dan riwayat kesehatan pribadi dan keluarga Anda
- Pemeriksaan fisik termasuk pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, selangkangan, serta limpa atau hati
- Tes darah dan urine,membantu menyingkirkan infeksi atau penyakit lain
- Tes pencitraan, mencari tanda-tanda sel limfoma di area lain di tubuh
- Tes atau biopsi kelenjar getah bening
- Tes atau biopsi sumsum tulang untuk mencari sel limfoma non-hodgkin
- Pungsi lumbal atau spinal tap jika ada kekhawatiran limfoma telah akan memengaruhi cairan di sekitar sumsum tulang belakang.
Perawatan
Perawatan limfoma non-hodgkin akan tergantung pada stadium atau tingkat keparahannya.
Dilansir dari Mayo Clinic, pilihan perawatan penyakit ini meliputi:
- Terapi radiasi, menggunakan sinar radiasi energi tinggi untuk menghancurkan sel-sel kanker di area tubuh tertentu
- Kemoterapi, melibatkan penggunaan obat-obatan yang dapat membunuh sel kanker
- Transplantasi sumsum tulang, memasukkan sel-sel punca yang sehat ke dalam tubuh untuk menggantikan sel-sel kanker di sumsum tulang
- Terapi alternatif, membantu mengelola gejala limfoma
- Terapi obat yang ditargetkan dan berfokus pada kelainan spesifik di dalam sel kanker
- Rekayasa sel kekebalan untuk melawan limfoma
- Imunoterapi yaitu menggunakan sistem kekebalan tubuh Anda untuk melawan kanker.
Baca juga: Mengenal Gejala dan Tahap Perkembangan Kanker Limfoma
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.