Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/01/2022, 17:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - VIPoma adalah kanker langka yang disebabkan oleh sejenis tumor neuroendokrin pankreas, yaitu tumor yang muncul dari sel-sel yang memproduksi hormon.

VIPoma mengeluarkan peptida usus vasoaktif (VIP), hormon yang merangsang sekresi  dan menghambat penyerapan natrium, klorida, kalium, dan air di dalam usus kecil.

Sekresi yang berlebihan dapat meningkatkan motilitas usus dan menyebabkan tanda dan gejala seperti sakit perut dan kram.

Baca juga: 10 Gejala Kanker Pankreas dan Penyebabnya

Penyebab

Penyebab pasti dari VIPomas tidak diketahui.

Namun, salah satu yang diketahui adalah VIPoma menyebabkan sel-sel di pankreas menghasilkan hormon tingkat tinggi yang disebut peptida usus vasoaktif (VIP).

Hormon ini meningkatkan sekresi dari usus dan juga melemaskan beberapa otot polos dalam sistem pencernaan.

VIPoma sering didiagnosis pada orang dewasa, paling sering sekitar usia 50 tahun.

Wanita lebih mungkin terkena daripada pria. Kanker ini sangat jarang terjadi.

Gejala

Gejala VIPoma meliputi:

  • Sakit perut dan kram
  • Diare berair dan sering
  • Dehidrasi
  • Flushing atau kemerahan pada wajah
  • Kram otot karena kalium darah rendah (hipokalemia)
  • Mual
  • Penurunan berat badan.

Diagnosis

Penyedia layanan kesehatan akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan dan gejala.

Baca juga: Mengenal Stadium Kanker Pankreas beserta Gejalanya

Tes yang mungkin dilakukan antara lain:

  • Tes kimia darah (panel metabolisme dasar atau komprehensif)
  • CT scan perut
  • MRI perut
  • Pemeriksaan feses untuk penyebab diare dan kadar elektrolit
  • Tes tingkat VIP dalam darah.

Perawatan

Tujuan pertama pengobatan adalah untuk menghindarkan dari dehidrasi.

Cairan sering diberikan melalui vena (cairan intravena) untuk menggantikan cairan yang hilang karena diare.

Tujuan selanjutnya adalah untuk memperlambat diare.

Obat-obatan seperti octreotide dapat membantu mengendalikan diare.

Peluang terbaik untuk sembuh adalah operasi untuk mengangkat tumor.

Jika tumor belum menyebar ke organ lain, pembedahan seringkali dapat menyembuhkan kondisi tersebut.

Jika mengalami diare berair selama lebih dari dua hingga tiga hari, hubungi dokter segera.

Komplikasi

Keemungkinan komplikasi VIPoma antara lain:

Baca juga: Kanker Pankreas

  • Penyebaran kanker (metastasis)
  • Henti jantung akibat kadar kalium darah rendah
  • Dehidrasi.

Pencegahan

Meski langka, VIPoma tetap tidak bisa dianggap remeh.

Cara terbaik mencegah ViPoma adalah dengan menjaga kesehatan pankreas, seperti

  • Tetap terhidrasi
  • Batasi memakan makanan cepat saji, terutama jika usia telah mencapai angka 30 tahun ke atas.
  • Batasi konsumsi kafein dan gula
  • Jangan makan larut malam terutama makanan tinggi kalori dan karbohidrat
  • Perbanyak makan buah dan sayur 
  • Rutin berolahraga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Health
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Health
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Health
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Health
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Health
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Health
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Health
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau