Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/02/2022, 17:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit Legg-Calve-Perthes adalah kondisi saat suplai darah ke bagian bola (kepala femoralis) sendi panggul terganggu dan tulang mulai mati selama masa kanak-kanak.

Tulang yang melemah dapat pecah secara bertahap dan kehilangan bentuk bulatnya.

Saat tubuh mengembalikan suplai darah ke bola, tulang dapat sembuh sembuh.

Baca juga: Nyeri Panggul

Namun, kondisi ini tetap dapat menyebabkan rasa sakit dan kekakuan apabila tulang kehilangan bentuk bolanya.

Proses lengkap kematian tulang, patah tulang, dan pembaruan dapat memakan waktu beberapa tahun.

Gejala

Anak-anak dengan penyakit Legg-Calve-Perthes seringkali mengalami pincang.

Selain itu, mereka akan merasakan sakit di area pinggul. Selangkangan, paha, atau lutus juga mungkin akan terasa nyeri.

Rasa sakit akan memburuk saat melakukan aktivitas dan membaik saat beristirahat.

Penyebab

Tidak diketahui secara pasti mengapa suplai darah dapat terputus sementara. Terdapat studi bahwa genetika berperan, tapi masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Kurangnya suplai darah yang stabil ke bola femur menyebabkan serangkaian kejadian.

Pertama, sel-sel tulang di caput (kepala) femur mati.

Lalu, terdapat kelemahan yang menyebabkan caput femur kolaps (terjadi dalam kurun waktu dua tahun) dan kehilangan kebulatannya. Kondisi ini disebut ‘fragmentasi’.

Jaringan tulang yang rusak kemudian diserap oleh tubuh. Saat suplai darah kembali, jaringan tulang baru tumbuh dan berbentuk kepala femur baru.

Tahapan ini dapat berlangsung beberapa tahun.

Terakhir, tulang sembuh ke bentuk akhirnya meski tidak selalu bulat sempurna.

Baca juga: 9 Penyebab Nyeri Panggul pada Pria dan Wanita yang Perlu Diwaspadai

Seberapa baik kepala tulang paha sembuh menjadi bentuk bulat bergantung pada tingkat keruntuhan dan usia anak saat proses penyakit berawal.

Tulang cenderung membentuk kembali dengan lebih baik pada anak-anak yang lebih muda dan membaik seiring pertumbuhannya.

Diagnosis

Jika mengalami gejala penyakit ini, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin juga melakukan rontgen.

Dokter juga mungkin dapat memesan tes tambahan seperti MRI untuk melihat sejauh mana penyakit berkembang.

Beberapa tes lain juga dapat dilakukan untuk memeriksa perkembangan penyakit, termasuk dengan mengukur paha untuk melihat jika terdapat atrofi (kehilangan jaringan) otot.

Anak juga mungkin diminta untuk melakukan beberapa aktivitas tertentu untuk menguji rentang gerak mereka.

Perawatan

Non-Bedah

Penting untuk menjaga sendi tetap bergerak. Hal ini karena tulang rawan di kepala femoralis bergantung pada cairan di sendi (sinovial) untuk mendapatkan nutrisi.

Menggerakkan pinggul dapat membantu menyuplai tulang rawan dengan cairan ini.

Selain Itu, penting untuk menjaga kepala femoralis tetap di dalam rongga pinggul agar menghasilkan bentuk terbaik dan bulat saat tulang terbentuk kembali.

Baca juga: Displasia Pinggul

Dokter akan merekomendasikan casting, bracing, atau terapi fisik jika pinggul menjadi kaku dan memerlukan bantuan untuk menahan bola tulang pada tempatnya.

Bedah

Prosedur bedah untuk Legg-Calve-Perthes tidak direkomendasikan untuk anak-anak di bawah usia 6 tahun.

Tujuan pembedahan adalah untuk menahan kepala femoralis di dalam tempatnya.

Ahli bda ortopedi pediatrik dapat mengubah sudut tulang femur dan/atau tempatnya, serta memperbaikinya pada posisi yang lebih baik secara anatomis.

Prosedur ini disebut osteotomi, memungkinkan kepala femoralis tumbuh dalam bentuk sferis yang normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau