Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/08/2020, 18:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Selain itu, jenis pil KB hormon kombinasi juga tidak direkomendasikan dokter bagi ibu yang baru melahirkan.

Pasalnya, jenis pil KB kombinasi bisa memicu pembekuan darah di bulan pertama setelah melahirkan.

Ada juga yang cuma mengandung progestin atau dikenal sebagai pil mini. Pil KB yang hanya mengandung progestin ini bisa jadi opsi jenis KB yang aman untuk busui.

Baca juga: Ibu Menyusui Minum Kopi, Apakah Berpengaruh pada Bayi?

2. KB spiral

Jenis KB yang aman untuk ibu menyusui lainnya yakni intrauterine device (IUD) atau biasa disebut KB spiral.

KB spiral lebih praktis mencegah kehamilan karena tidak perlu minum pil setiap hari atau memasang alat khusus sebelum behubungan seks.

Terdapat dua jenis KB spiral, yakni KB spiral dengan hormon progestin serta jenis KB spiral dengan hormon progestin yang minim.

Pemasangan KB spiral oleh dokter bisa dilakukan dokter setelah enam minggu setelah persalinan.

Baca juga: 8 Makanan Penambah Produksi ASI secara Alami

3. Kondom

Salah satu alat KB yang bagus untuk ibu menyusui lainnya adalah kondom.

Alat kontrasepsi ini dapat menghalangi sperma masuk ke rahim dan membuahi sel telur.

Sisi positif penggunaan kondom sebagai metode KB yang aman untuk ibu menyusui adalah alat kontrasepsi ini tidak melibatkan hormon.
Sehingga, para ibu menyusui tidak perlu khawatir pasokan ASI berkurang.

Ketika dipasang dengan benar, dalam artian tidak robek atau terlepas, tingkat keamanan kondom dalam mencegah kehamilan bisa 98 persen.

Baca juga: Bagaimana Nasib ASI Perah saat Listrik Padam?

4. KB alami

Jenis KB yang bagus untuk busui lainnya adalah KB alami. Metode kontrasepsi ini tanpa hormon namun membutuhkan detail memperhitungkan masa subur.

Ibu menyusui yang ingin menggunakan metode KB alami ini perlu mencermati siklus masa subur.

Selain itu, perhatikan juga sinyal tubuh di masa subur seperti keluarnya lendir dari vagina.

Bisa juga dengan mengukur suhu tubuh basal setiap pagi dengan termometer khusus untuk membantu mengamati masa ovulasi.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau