3. Ketidakmampuan untuk menyerap zat besi yang cukup dari makanan
Kondisi ini dapat terjadi dengan kondisi seperti penyakit celiac atau penyakit Crohn.
Untuk mengetahui penyebab kekurangan zat besi pada anak secara pasti, perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium.
Jika anak sudah terlanjur menderita anemia akibat kekurangan zat besi, jangan ragu untuk segera bawa mereka ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai kausa (sebab yang menimbulkan suatu kejadian).
Setiap kausa memiliki terapi yang berbeda-beda.
Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Kalium Tinggi
Melansir Mayo Clinic, terdapat sejumlah kelompok bayi dan anak-anak yang memiliki risiko lebih besar untuk mengalami kekurangan zat besi.
Berikut beberapa di antaranya:
Remaja perempuan juga berisiko lebih tinggi mengalami kekurangan zat besi karena tubuh mereka kehilangan zat besi saat menstruasi.
Baca juga: 13 Makanan yang Mengandung Vitamin A Tinggi
Terlalu sedikit zat besi dapat mengganggu kemampuan anak untuk “berfungsi” dengan baik.
Namun, sebagian besar tanda dan gejala kekurangan zat besi pada anak-anak tidak muncul sampai anemia defisiensi zat besi terjadi.
Jika anak memiliki faktor risiko kekurangan zat besi, bicarakan dengan dokter.
Tanda dan gejala anemia defisiensi zat besi mungkin termasuk:
Baca juga: 10 Makanan yang Mengandung Vitamin D Tinggi
Melansir Medical News Today, untuk mencegah dan mengatasi anemia, orangtua perlu memastikan bahwa anak telah diberikan asupan gizi yang adekuat dalam hal jumlah dan jenisnya.
Berikan anak asupan bahan makanan yang kaya akan sumber zat besi, terutama yang berasal dari produk hewani.
Pasalnya, jenis zat besi yang terkandung di dalam produk hewani dapat langsung diserap oleh tubuh.