Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 21/11/2021, 05:54 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Menghirup uap dapat membantu menjaga saluran hidung seseorang tetap bersih, yang dapat membantunya bernapas dengan lebih mudah.

Panas dan kelembapan dari uap juga dapat memecah lendir di paru-paru, yang juga dapat mengurangi sesak napas.

Baca juga: 8 Gejala Awal PPOK yang Perlu Diwaspadai

Cara mengatasi sesak napas dengan menghirup uap di rumah, Anda dapat melakukan langkah berikut:

  • Isi mangkuk dengan air yang sangat panas
  • Tambahkan beberapa tetes minyak esensial peppermint atau eucalyptus
  • Posisikan wajah di atas mangkuk, dan letakkan handuk di atas kepala
  • Tarik napas dalam-dalam sambil menghirup uapnya

Orang harus membiarkan air menjadi agak dingin jika baru saja mendidih. Kalau tidak, uapnya bisa melepuhkan kulit di wajah.

6. Minum kopi hitam

Minum kopi hitam dapat membantu meredakan sesak napas, karena kafein di dalamnya dapat mengurangi ketegangan pada otot-otot di jalan napas seseorang.

Sebuah tinjauan yang dipublikan dalam The Cochrane Library pada 2010 melaporkan bahwa efek kafein sedikit meningkatkan cara fungsi saluran napas pada penderita asma. Ini cukup untuk memudahkan mereka menghirup udara.

Namun, penting untuk diingat bahwa minum terlalu banyak kopi dapat meningkatkan detak jantung seseorang.

Jadi, siapa saja harus memperhatikan asupan kafein mereka saat mencoba obat ini untuk memastikan bahwa mereka tidak minum terlalu banyak.

Baca juga: Benarkah Minum Kopi Bisa Sebabkan Asam Urat?

7. Makan jahe segar

Makan jahe segar, atau menambahkan sedikit ke dalam air panas sebagai minuman, dapat membantu mengurangi sesak napas yang terjadi karena infeksi saluran pernapasan.

Satu studi yang terbit di Journal of Ethnopharmacology pada 2013 menunjukkan bahwa jahe mungkin efektif dalam melawan virus syncytial pernapasan, yang merupakan penyebab umum infeksi saluran pernapasan.

8. Perubahan gaya hidup 

Melansir Health Line, ada banyak kemungkinan penyebab sesak napas, beberapa di antaranya serius dan memerlukan perawatan medis darurat.

Kasus yang tidak terlalu serius dapat dirawat di rumah.

Baca juga: 5 Bahaya Nikotin dalam Rokok Elektrik

Perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah dan mengatasi sesak napas, meliputi:

  • Berhenti merokok dan menghindari asap tembakau
  • Menghindari paparan polutan, alergen, dan racun lingkungan
  • Menurunkan berat badan jika Anda mengalami obesitas atau kelebihan berat badan
  • Menghindari pengerahan tenaga dalam kondisi panas maupun di dataran tinggi
  • Tetap sehat dengan makan dengan baik, cukup tidur, dan menemui dokter untuk masalah medis yang mendasarinya
  • Mengikuti rencana perawatan yang direkomendasikan untuk penyakit yang mendasari seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), atau bronkitis. Ingatlah, bahwa hanya dokter yang dapat mendiagnosis penyebab sesak napas dengan benar

Kapan harus memanggil dokter?

Seseorang perlu membuat janji bertemu dokter jika mengalami kondisi berikut:

  • Mengalami sesak napas yang sering atau terus menerus
  • Bangun pada malam hari karena mengalami kesulitan bernapas
  • Mengalami mengi (mengeluarkan suara bersiul saat bernapas) atau sesak di tenggorokan

Seseorang juga penting untuk bisa menemui dokter jika sesak napas disertai dengan:

  • Kaki dan pergelangan kaki bengkak
  • Kesulitan bernapas saat berbaring
  • Demam tinggi dengan menggigil dan batuk
  • Mengi
  • Memburuknya sesak napas yang dialami

Baca juga: Mitos atau Fakta, Tidur Pakai Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com