Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/02/2021, 16:06 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Flu adalah penyakit umum yang hampir semua orang mungkin pernah mengalaminya.

Saking umumnya, flu bahkan kerap diabaikan karena dianggap tidak berbahaya.

Padahal, flu bisa menjadi penyakit serius bagi sebagian orang atau jika tidak ditangani.

Baca juga: Apakah Bronkitis Berbahaya?

Bagi kebanyakan orang, flu mewakili beberapa hari perasaan menderita.

Badan pegal-pegal, demam, sakit kepala, batuk, pilek, sakit tenggorokan, menggigil, dan kelelahan adalah gejala umum flu.

Orang dewasa yang mengalami flu mungkin harus meminta izin untuk tidak bekerja bekerja agar bisa tinggal di rumah dan istirahat.

Sementara, anak-anak kecil mungkin perlu izin beberapa hari dari sekolah saat flu melanda.

Untuk kebanyakan orang yang terkena flu, biasanya memang dapat pulih dalam beberapa hari.

Namun, untuk populasi tertentu, termasuk anak-anak yang sangat kecil dan orang lanjut usia (lansia), flu bisa menjadi lebih berbahaya.

Dalam beberapa kasus, flu adalah penyumbang kematian, meskipun itu bukan penyebab utamanya.

Siapa yang paling berisiko mengalami komplikasi kesehatan serius akibat flu?

Merangkum WebMD, vaksinasi dan pemahaman yang lebih baik tentang kebersihan dan keamanan publik dapat membantu mengurangi jumlah infeksi flu setiap tahun.

Tapi, influenza bisa menyerang siapa saja dari semua kelompok umur.

Baca juga: 8 Gejala Paru-paru Basah yang Perlu Diwaspadai

Berikut ini adalah beberapa kelompok orang yang dianggap lebih berisiko mengalami komplikasi kesehatan yang serius akibat flu:

1. Anak-anak

Sistem kekebalan anak-anak masih berkembang.

Pusat Pengendalian dan pencegahan Penyakit AS (CDC) melaporkan bahwa sekitar 20.000 anak di bawah usia lima tahun dirawat di rumah sakit karena komplikasi terkait flu setiap tahun.

Selama epidemi flu babi pada 2009, anak-anak usia 5 hingga 14 tahun memiliki kemungkinan 14 kali lebih tinggi untuk terinfeksi daripada orang dewasa berusia di atas 60 tahun.

2. Lansia

Lansia lebih cenderung memiliki sistem kekebalan yang mungkin tidak dapat melawan infeksi secara efektif.

Baca juga: 3 Penyebab Paru-paru Basah yang Perlu Diwaspadai

3. Wanita hamil

Ibu hamil mengalami perubahan pada sistem kekebalan, jantung, dan paru-paru. Kondisi ini membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit parah.

4. Pengidap kondisi medis

Flu dapat melemahkan kekuatan tubuh dan meningkatkan peradangan, memperburuk kondisi medis yang sudah ada sebelumnya. Ini mungkin termasuk penyakit paru-paru kronis, penyakit jantung, dan kelainan darah.

Kondisi lain yang dapat meningkatkan risiko komplikasi antara lain:

  • Gangguan ginjal
  • Asma
  • Epilepsi
  • Kondisi neurologis lainnya
  • Diabetes

Siapa pun dengan sistem kekebalan yang lemah yang disebabkan oleh penyakit juga termasuk dalam kelompok ini. Ini termasuk orang yang hidup dengan diabetes, HIV, dan kanker.

5. Obesitas

Obesitas mengganggu respons sistem kekebalan.

Sebuah studi pada 2010 yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One menemukan bahwa obesitas yang tidak wajar dikaitkan dengan rawat inap dan kematian akibat infeksi flu babi H1N1.

Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?

Lantas, apa saja komplikasi yang terkait dengan flu?

Melansir Health Line, populasi yang berisiko mengalami efek yang lebih serius bisa jadi mengalami beberapa komplikasi berikut:

1. Infeksi telinga

Anak-anak sangat berisiko terkena infeksi telinga. Ini mungkin berkembang karena peradangan di tenggorokan dan telinga bagian dalam yang disebabkan oleh virus flu.

Virus juga dapat menyerang telinga bagian dalam secara langsung.

Anak-anak dengan hidung meler, bersin, dan batuk sering kali mengalami penumpukan cairan di telinga. Kondisi ini dapat memberikan lingkungan yang sempurna untuk infeksi bakteri.

Baca juga: Ini Cara Membersihkan Telinga yang Tepat Menurut Dokter THT

2. Sinusitis

Seperti infeksi telinga, infeksi sinus bisa berkembang karena flu.

Virus dapat menyerang sinus secara langsung atau tidak langsung menyebabkan infeksi.

Flu menciptakan peradangan dan penumpukan cairan di sinus. Hal ini dapat memungkinkan kuman lain masuk dan menyebabkan infeksi sinus.

3. Memburuknya asma

Penderita asma mungkin mengalami gejala yang memburuk saat terserang flu.

Virus menyebabkan radang saluran udara Anda, dan menyebabkan peningkatan kepekaan terhadap alergen dan pemicu asma lainnya.

4. Pneumonia

Flu adalah penyebab umum pneumonia atau radang paru-paru.

Pneumonia dengan flu bisa mematikan. Ini dapat menyebabkan penumpukan cairan dan mengurangi suplai oksigen ke paru-paru dan jaringan lain di tubuh.

Baca juga: 6 Komplikasi Pneumonia yang Perlu Diwaspadai

5. Kejang

Anak-anak lebih sering berisiko terkena flu.

Sebuah studi dari Universitas Utah menemukan bahwa flu babi dapa menyebabkan lebih banyak komplikasi neurologis pada anak-anak daripada flu musiman.

Anak-anak yang menderita flu musiman dengan demam juga dapat mengalami "kejang demam".

Jenis kejang ini ditandai dengan kejang atau gerakan cepat atau sentakan.

Hal ini biasa terjadi pada suhu tubuh 38,8 derajat Celcius atau lebih tinggi.

Kejang demam biasanya berlangsung hanya satu atau dua menit. Biasanya tidak menyebabkan kerusakan permanen.

Baca juga: 8 Gejala Pneumonia yang Perlu Diwaspadai

6. Persalinan dan kelahiran prematur

Wanita hamil yang terkena flu berisiko mengalami penyakit parah dan komplikasi lainnya.

Infeksi saluran pernapasan, terutama yang dapat menyebabkan pneumonia, dikaitkan dengan berat badan lahir rendah.

Mereka juga dikaitkan dengan tingkat kelahiran prematur yang lebih tinggi.

Flu juga bisa berbahaya bagi bayi yang sedang berkembang.

Sebuah studi pada 2012 menemukan bahwa ibu yang terserang flu dengan demam lebih mungkin melahirkan anak dengan kelainan pada otak dan tulang belakang.

CDC merekomendasikan bahwa wanita hamil mendapatkan vaksinasi flu untuk melindungi ibu dan bayinya dari flu.

7. Kematian

Jumlah kematian yang disebabkan oleh flu dan komplikasi terkait flu setiap tahun berfluktuasi dengan lamanya dan tingkat keparahan setiap musim flu. Namun, penyakit ini merenggut ribuan nyawa setiap tahun.

CDC melaporkan bahwa sekitar 90 persen kematian terkait flu musiman di Amerika Serikat setiap tahun terjadi pada orang yang berusia 65 tahun ke atas.

Baca juga: Kenali 11 Tanda Seseorang Mungkin Akan Meninggal Dunia

Kapan harus mencari perawatan darurat terkait flu?

Ada beberapa tanda bahwa Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter terkait dengan flu.

Tanda-tanda ini meliputi:

  • Sulit bernafas
  • Demam tinggi yang berlangsung lama yang tidak sembuh-sembuh dengan pengobatan
  • Warna kulit yang tampak kebiruan atau abu-abu
  • Dehidrasi (tanda-tanda pada anak-anak termasuk penurunan energi, penurunan jumlah urin di popok, atau kurang air mata saat menangis)
  • Nyeri atau tekanan di dada atau perut
  • Pusing tiba-tiba
  • Kebingungan mental
  • Muntah parah atau terus-menerus
  • Kejang
  • Bayi yang tampak lesu atau lemas, mudah tersinggung, atau tidak ingin makan

Baca juga: 8 Gejala Awal Penyakit Pneumonia pada Anak

Cara mencegah flu

Setiap tahun, banyak produsen mengembangkan vaksin untuk mencegah strain virus yang kemungkinan beredar di musim flu mendatang.

CDC merekomendasikan bahwa setiap orang yang berusia enam bulan ke atas divaksinasi untuk flu.

Vaksinasi bahkan lebih penting untuk populasi berisiko tinggi.

Orang-orang ini melindungi diri mereka sendiri tidak hanya dari flu, tetapi dari komplikasi yang lebih serius yang dapat menyebabkan rawat inap.

Dalam beberapa kasus, komplikasi flu bahkan bisa menyebabkan kematian.

Pengecualian termasuk mereka yang memiliki alergi parah terhadap ayam dan telur, dan mereka yang pernah bereaksi terhadap vaksin di masa lalu.

Selain itu, orang yang sedang sakit dan demam harus menunggu sampai mereka merasa lebih baik untuk mendapatkan vaksinasi.

Baca juga: 14 Makanan yang Baik untuk Penderita Diabetes

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com