Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/04/2021, 10:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Beberapa sprain dan strain tidak memerlukan pengobatan.

Seseorang mungkin hanya perlu istirahat, minum obat pereda nyeri yang dijual bebas, atau menggunakan kompres panas untuk meredakan gejalanya.

Tapi, jika cedera tersebut menyebabkan rasa sakit yang parah, membatasi gerakan normal, atau tidak membaik seiring waktu, siapa saja disarankan untuk dapat membuat janji dengan dokter.

Baca juga: Bagaimana Olahraga yang Tepat untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh?

5. Kurang tidur

Kurang tidur bisa berdampak parah pada tubuh.

Tidur memungkinkan tubuh untuk beristirahat dan memulihkan diri, dan otot-otot seseorang bisa sakit jika tidak cukup tidur.

Kurangnya kualitas tidur juga bisa membuat orang merasa lesu dan lamban. Hal itu dapat memengaruhi kemampuan orang untuk berpikir jernih dan mempersulit mereka dalam melaksanakan tugas sehari-hari.

Sebagai solusi, siapa saja sangat dianjurkan untuk dapat mencukupi kebutuhan tidurnya.

6. Terlalu banyak aktivitas fisik

Olahraga berlebihan dapat menyebabkan otot kaku dan nyeri.

Faktor-faktor berikut dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap nyeri otot saat berolahraga:

  • Tidak terbiasa berolahraga
  • Mencoba olahraga baru
  • Berolahraga lebih intens atau lebih lama dari biasanya
  • Tidak melakukan pemanasan atau peregangan dengan benar

Baca juga: 4 Bahaya Olahraga Berlebihan

7. Infeks dan penyakit

Banyak masalah medis yang berbeda dapat menyebabkan nyeri otot.

Melansir Mayo Clinic, berikut ini adalah beberapa kondisi medis yang paling sering memengaruhi otot:

  • Sindrom kompartemen aktivitas kronis
  • Sindrom kelelahan kronis
  • Klaudikasio
  • Penyakit covid-19
  • Dermatomiositis
  • Dystonia
  • Fibromyalgia
  • Hipotiroidisme (tiroid kurang aktif)
  • Influenza (flu) dan penyakit virus lainnya (penyakit mirip influenza)
  • Lupus
  • Penyakit Lyme
  • Pengobatan, terutama obat kolesterol yang dikenal dengan statin
  • Kram otot
  • Sindrom nyeri myofascial
  • Polymyalgia rheumatica
  • Polymyositis (penyakit inflamasi yang menyebabkan kelemahan otot)
  • Cedera regangan berulang
  • Rheumatoid artritis (penyakit radang sendi)

Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Penyakit Rematik dan Asam Urat

Sebaiknya dapatkan perawatan medis segera jika Anda mengalami nyeri otot dengan berbagai kondisi berikut:

  • Kesulitan bernapas atau pusing
  • Kelemahan otot yang ekstrim
  • Demam tinggi dan leher kaku

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau