Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penyebab Cegukan pada Bayi dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 15/07/2021, 06:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Cegukan sebenarnya sangat umum terjadi pada bayi.

Bayi bahkan normal jika mengalami cegukan sampai beberapa kali dalam sehari.

Tapi, Anda sebagai orang tua mungkin belum mengetahui secara pasti apa yang menjadi penyebab cegukan pada bayi, termasuk cara mengatasinya.

Baca juga: 12 Gejala GERD pada Bayi dan Anak yang Perlu Diwaspadai

Melansir Health Line, adalah sesuatu yang normal bahwa bayi cenderung lebih sering mengalami cegukan daripada anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa.

Bahkan faktanya, bayi Anda bisa mengalami cegukan ketika mereka masih dalam kandungan.

Di usia kehamilan 4-5 bulan, bayi Anda dapat mengembangkan refleks cegukan mereka. Ini terjadi bahkan sebelum refleks menelan atau pernapasan mereka berkembang.

Sebagai ibu, Anda bahkan mungkin pernah merasakan bayi Anda cegukan di dalam kandungan. Rasanya seperti kejang kecil atau goncangan.

Cegukan bahkan dapat dilihat pada pemeriksaan ultrasound (USG).

Setelah bayi Anda lahir, cegukan sangat sering terjadi pada tahun pertama kehidupan.

Bayi Anda yang baru lahir mungkin menghabiskan hingga 2,5 persen dari hari mereka untuk cegukan.

Jadi, jika bayi Anda terus-menerus mengalami cegukan, Anda tidak sendirian.

Cegukan dapat dipahami sebagai kontraksi yang tidak disengaja (reflex) dari otot diafragma tubuh.

Setiap kali diafragma berkontraksi, otot-otot di sekitar pita suara juga menutup. Itulah yang menyebabkan suara "cegukan" yang khas.

Untuk diketahui, sebagian besar mamalia cegukan, termasuk anjing, kucing, kuda, dan kelinci.

Baca juga: 7 Gejala Hipoglikemia pada Bayi Baru Lahir dan Penyebabnya

Penyebab cegukan pada bayi

Sebagian besar cegukan pada orang dewasa disebabkan oleh minum sesuatu terlalu cepat, gangguan pencernaan, makan terlalu banyak, menelan udara saat makan, minum minuman berkarbornasi, stres emosional, atau bahkan perubahan tekanan udaha.

Melansir Very Well Family, cegukan pada bayi pada dasarnya memiliki penyebab yang sama dengan orang dewasa, meskipun bayi jelas tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang sama dengan orang dewasa.

Berikut ini adalah beberapa penyebab cegukan pada bayi yang paling umum:

1 Makan terlalu cepat

Sama seperti makan terlalu cepat dapat menyebabkan orang dewasa cegukan, hal yang sama dapat terjadi pada bayi.

Baca juga: Kenali 9 Tanda Bahaya pada Bayi Baru Lahir

Kondisi ini dapat terjadi jika Anda menggunakan dot dengan aliran besar atau jika Anda menghadapi pelepasan ASI yang kuat saat menyusui.

Bayi yang memulai makanan padat dapat mengalami cegukan jika mereka diberi makan terlalu banyak sekaligus atau diberi makanan yang terlalu besar untuk bisa ditangani oleh sistem pencernaannya.

2. Karena memang perlu bersendawa

Cegukan pada bayi bisa terjadi secara alami sebagai cara bayi membersihkan kelebihan udara dari perut.

Terkadang proses cegukan ini bisa jadi tidak berhasil dilakukan dan bayi mungkin perlu sedikit bantuan untuk mengeluarkan udara ekstra itu.

3. Menelan udara

Menelan udara berlebih dapat menjadi penyebab cegukan pada bayi.

Kondisi ini dapat terjadi selama menyusui, misalnya, ketika bayi Anda mengisap dot botol tanpa susu di dalamnya, atau jika pelekatan Anda selama menyusui tidak cukup dalam atau cukup aman.

Gejala perlekatan payudara yang kurang ideal termasuk bayi yang terus tergelincir dari payudara saat menyusui atau bayi yang menempel di ujung puting daripada di areola.

Baca juga: 8 Gejala Awal Penyakit Pneumonia pada Anak

4. Makan berlebihan

Makan terlalu banyak sekaligus bisa menyebabkan cegukan pada bayi.

Misalnya, Anda mendorong bayi Anda untuk minum susu satu botol penuh, padahal itu terlalu banyak.

Secara umum, cara terbaik dalam menentukan jumlah makanan pada bayi adalah mengikuti permintaan mereka, alih-alih selalu mengikuti jadwal.

Memberi bayi Anda istirahat untuk mencerna dan tidak melanjutkan menyusu jika bayi Anda tampak kenyang dapat membantu mengatasi masalah seperti cegukan yang berlebihan.

5. Refluks asam lambung

Terkadang cegukan, bersama dengan sendawa bisa menjadi tanda sindrom refluks gastroesofageal yang sangat umum terjadi pada bayi dan dapat diobati.

Baca juga: 6 Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diperhatikan

Pada dasarnya, sistem pencernaan bayi pada awalnya kurang berkembang. Kondisi ini dapat menyebabkan mereka memuntahkan asam lambung.

Hal ini dapat menyebabkan cegukan, bersendawa, bersendawa, dan ketidaknyamanan umum.

Jika Anda menduga bayi Anda mengalami refluks gastroesofagus, bicarakan dengan dokter tentang diagnosis dan pengobatan.

Cara mengatasi cegukan pada bayi

Jika bayi Anda mengalami jekukan yang wajar dan tidak menunjukkan ketidaknyamanan atau kondisi tertekan, sebenarnya tidak ada yang perlu dilakukan untuk mengatasi cegukan.

Cegukan sangat normal pada bayi dan biasanya berkurang frekuensinya setelah beberapa bulan pertama atau tahun pertama kehidupannya.

Namun, jika bayi Anda tampak tidak nyaman, cegukan disertai dengan tangisan berlebihan, gumoh, atau sendawa, serta mengganggu tidur hingga proses menyusui, maka ada beberapa hal yang bisa dicoba untuk menghentikan kejadian cegukan. 

Bagaimana saja?

1. Bantu sendawakan bayi

Cegukan mungkin merupakan cara bayi Anda mencoba meredakan cegukannya, tetapi terkadang mereka mungkin memerlukan sedikit bantuan di bagian itu.

Baca juga: 9 Komplikasi Penyakit Jantung Bawaan yang Perlu Diwaspadai

Cara membantu bayi Anda untuk bisa bersendawa cukup sederhana. Ini melibatkan pemberian tekanan lembut pada perut bayi dan dapat dibantu dengan menggosok punggungnya dengan lembut.

Anda dapat membuat bayi bersendawa dengan meletakkannya di bahu Anda dengan perut menempel pada Anda. Kemudian Anda bisa menepuk punggungnya dengan lembut untuk mengeluarkan sendawa itu.

Anda juga dapat meletakkan bayi di atas kaki Anda, perut ke bawah, sambil menepuk-nepuk punggungnya.

2. Berhati-hatilah saat memberi makan bayi

Memberi makan bayi Anda secara berlebihan, memberi makan bayi Anda terlalu cepat, atau membiarkan bayi Anda menelan udara berlebih dapat menyebabkan peningkatan cegukan.

Memperhatikan bagaimana Anda memberi makan bayi Anda dapat membantu.

Baca juga: 13 Makanan yang Mengandung Karbohidrat Tinggi tapi Menyehatkan

 

3. Dudukkan bayi tegak setelah menyusui

Baik menyusui atau memberi susu botol, menggendong bayi tegak setelah menyusui dapat membantu mereka mencerna susu dan mengurangi cegukan, bersendawa, dan ketidaknyamanan pencernaan lainnya.

Anda juga dapat mempertimbangkan untuk menggendong bayi Anda dalam posisi tegak selama menyusui, karena ini dapat membantu ASI mengalir ke bawah.

4. Perawatan refluks asam lambung

Jika bayi Anda didiagnosis mengalami refluks asam lambung, dokter dapat merekomendasikan obat bebas atau obat resep yang dapat membantu mengatasi kondisi tersebut.

Pada gilirannya perawatan ini akan membantu mengurangi cegukan.

Refluks gastroesofagus adalah sesuatu yang mungkin dapat didiagnosis oleh dokter hanya dengan melihat gejala pada bayi Anda atau setelah melakukan tes diagnostik, seperti USG dan analisis darah atau urine.

Sebelum memberikan obat-obatan, dokter biasanya akan menyarankan  perubahan gaya hidup dan makan terlebih dahulu untuk mengatasi refluks gastroesofagus. 

Bayi Anda bisa juga mengalami cegukan berlebihan karena alergi.

Baca juga: Alergi: Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, dan Cara Mengobati

Kejadian alergi pada bayi yang paling umum adalah sesuatu yang disebut intoleransi protein susu-kedelai (MSPI), di mana susu atau kedelai dalam susu formula menyebabkan gejala seperti cegukan, gumoh, atau gas.

Jika serius, bayi Anda dapat beralih ke susu formula hipoalergenik.

Sangat jarang, cegukan bayi dapat mengganggu pernapasan mereka, terutama jika mereka adalah bayi yang rentan secara medis.

Jika bayi Anda mengalami kesulitan bernapas, hubungi dokter segera atau nomor darurat medis terdekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau